15 || Istiqamah

1.1K 91 19
                                    

🎶Good person - Haechan🎶

-Happy Reading📖-

•Karna bahagia saya selalu tentang kamu•

“Sampai sini aja.”

Aidan sontak menoleh ke samping mendengar ucapan Zara yang secara tiba-tiba itu.

“Gue bilang sampai sini aja! Kuping lo masih berfungsi kan?”

Aidan lantas menepikan mobilnya. Selesai Aidan langsung menoleh kembali kearah Zara, “Kenapa gak sampai depan sekolah kamu aja?”

“Gak usah! Sampai sini aja udah,” ucap Zara seraya menyampirkan tali tas pada pundaknya itu.

Sebenarnya tadi Zara berniat untuk berangkat sendiri ke sekolah. Namun Aidan terus saja melarangnya membuat Zara pusing sendiri mendengar ucapan lelaki itu.

Zara hendak membuka pintu mobil, namum suara bariton itu memberhentikan kegiatannya lalu kembali terduduk diatas kursi mobil.

“Gak mau salim dulu sama saya? Gak mau minta doa dulu sama saya? Gak mau minta ridho saya?”

Zara menghembuskam nafas, lelaki bernama Aidan Fitrah Ramadhan ini memang benar-benar bawel tingkat dewa.

Tanpa berkata lagi Zara langsung mengambil tangan Aidan dan dikecupnya dengan singkat punggung tangan lelaki itu.

Saat hendak mundur lagi dan lagi Aidan mengecup kening Zara membuat gadis itu lagi dan lagi terpaku di tempatnya.

“Senantiasa menjadi istri sholehah untuk saya Zara. Dan selama itu juga saya akan slalu ridho dengan kamu.”

•••

"Zara pakai hijab?"

"Abis putus baru tobat!"

"Hush! Jangan gitu! Gak boleh berburuk sangka!"

"Tapi diliat-liat, Zara pakai hijab malah makin cantik ya?"

"Dia mah emang udah cantik dari dulu anjir!"

Zara menoleh ke arah sumber suara, membuat ketiga siswi langsung menatapnya pias, seolah maling tertangkap basah.

Zara berjalan menghampiri tiga siswi tersebut dengan senyuman anehnya, "Kalian bertiga ngomongin gue?"

"E-enggak kok, Zar!" bantah siswi tersebut.

Wajah Zara sama sekali tak berubah, gadis itu tetap tersenyum manis, walau ketiganya tau Zara ini tengah bersikap lain, "Gapapa kok kalau kalian ngomongin penampilan baru gue. Tapi, kalau mau ngomongin gue mending di belakang aja ya," ucap gadis itu merangkul pundak siswi bernama Kiana, "Soalnya kalau di deket gue gini kan gue nya masih denger. Udah gitu, kalau di belakang kan gue bisa dapat transferan pahala dari lo bertiga, lumayan banget tau!" lanjut gadis itu sama sekali tak menunjukkan kemarahan.

"M-maaf, Zar," ucap Zaskia.

"Gak perlu minta maaf, kalian gak salah. Ya wajar aja sih kalian bicara gitu waktu kalian liat gue pakai kerudung, tapi ucapannya juga tolong di jaga ya. Gue pakai kerudung bukan karna putus sama Juna. Ya, gue emang baru putus sama dia, tapi gue pakai kerudung bukan karna dia. Lo semua ngerti?"

"I-iya, Zar."

Zara tersenyum, lalu melepas rangkulannya, "Nice!"

"Yaudah kita mau ke kelas dulu, Zar."

"Sok atuh," balas gadis itu masih tersenyum.

Selepas ketiga siswa itu pergi, Zara mendengus sebal, "Sialan juga tuh orang! Kalau bicara gak di pikir dulu! Di kira gampang apa nyiapin mental buat pakai kerudung ke sekolah?!" makinya dengan alis berkerut-marah.

ZARA AIDAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang