45 || Menerima takdir

941 36 4
                                    

🎶Hingga tua bersama — Rizky Febian 🎶

—Happy Reading📖—

—Karna bahagia saya selalu tentang kamu—

Zara kini tengah berada di rumah peninggalannya dengan Aidan. Niatnya Zara ingin mengemasi barang-barangnya yang berada di rumah itu. Bukan apa, namun Zara memang memutuskan untuk pindah agar tidak terus berlarut dalam kesedihan.

Zara hanya di antar Pak Ujang saja. Zara sendiri yang meminta untuk sendiri.

Kini, Zara sedang berada di kamar utama. Air mata gadis itu dengan perlahan menetes. Kamar ini, kamar yang menjadi saksi bisu atas cinta keduanya. Tempat yang banyak sekali kenangan kebersamaannya dengan Aidan kala itu.

Mulai dari awal pindah, Zara kejatuhan koper dan dengan perhatian Aidan membersihkan luka itu.

"Kan ada saya, kenapa kamu gak minta bantuan sama saya?"

"Gak kepikiran."

Aidan menghembus nafas pelan, "Besok-besok kalau kamu kesusahan panggil saya, saya akan bantu kamu selagi saya bisa."

“Iya,” balas Zara apa adanya.

Dan saat Zara memberitahu bahwa persenan itu naik, tidak satu persen lagi.

"Kamu tau? Kamu itu harta terindah yang Allah kirim buat saya. Saya sangat beruntung telah mengenal gadis sempurna seperti kamu. Kamu selalu yang terbaik untuk saya. Apapun yang kamu lakukan untuk saya selalu yang terbaik."

"You're enough, a thousand times enough."

Ucapan Aidan benar-benar membuat Zara seolah terhanyut dalam kata-kata Aidan, membuat Zara sedikit merasa bahwa benar, keduanya memang dipertemukan untuk saling melengkapi.

Mungkin saja Zara memang tidak sempurna, namun Aidan bisa menutupi kekurangan Zara. Pun sebaliknya, hadirnya Zara dalam hidup Aidan membuat kehidupan yang semula terasa gelap, namun dengan adanya Zara, Aidan merasa bahwa kehidupannya berubah menjadi berwarna.

"Saya juga bakal jadi penyemangat kamu kalau kamu lagi capek ataupun sedih. Saya janji, bakal selalu hibur kamu dan selalu ada buat kamu."

"Saya sayang kamu Zara, dan kamu yang terbaik buat saya," Aidan tersenyum, membuat hati Zara berdesir hebat, ada rasa yang membuatnya benar-benar merasa aneh.

Rasa yang sebelumnya satu persen, Zara rasa itu mulai tumbuh. Zara tak bisa lagi mengelak, Zara benar-benar merasakan hal itu menjalar pada tiap nadinya. Sekarang semuanya sudah benar-benar terjadi.

Zara benar-benar sudah mengaku kalah.

Zara jatuh cinta dengan Aidan.

Bukan lagi satu persen, namun benar-benar sudah seutuhnya untuk Aidan.

"Aidan," ucapan Zara membuat Aidan berdeham pelan lalu memandang wajah Zara dengan penuh cinta serta kehangatan.

"Satu persen itu sudah bertambah. Aku benar-benar sudah merasakan hati aku seutuhnya untuk kamu. Aku benar-benar jatuh cinta sama kamu Dan."

"My heart is full of you."

Mendengar ucapan itu jelas membuat senyum dimata Aidan terukir. Walau belum terlalu percaya Zara mengucapkan hal tersebut, namun bukankah itu hal yang sangat membahagiakan untuk Aidan?

Aidan tanpa kata lagi langsung mendekap Zara dengan erat. Zara membalasnya, kini sudah tidak ada lagi jarak bagi Zara untuk memeluk Aidan. Tidak ada lagi kata gengsi untuk Zara menumpahkan segala rasa cintanya ke Aidan lewat pelukan tersebut.

ZARA AIDAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang