46 || Kebenaran

1.6K 42 1
                                    

🎶Ini aku — Devano Danendra 🎶

—Happy Reading📖—

Zara kini sedang berada di kamarnya. Selepas selesai sholat isya, Zara memutuskan untuk melihat isi flashdisk yang dirinya temukan tadi siang.

Saat membuka file, ada sebuah catatan di dalamnya. Tanpa banyak berfikir Zara akhirnya memencet dokumen tersebut dan mulai membaca isi yang berada di dalamnya.

Zara Ayla Faizah. Gadis yang saya temukan tanpa sengaja, namun rupanya Allah sudah mentakdirkan saya dengannya.

Awalnya, saya melihat gadis manis itu di taman. Awal melihat saya benar-benar dibuat jatuh cinta dengan gadis itu. Senyumnya yang manis, serta sifatnya yang membuat dada saya tak berhenti untuk berdetak.

Gadis itu tengah bermain dengan dua anal kecil. Sifatnya yang lucu itu benar-benar membuat atensi saya susah untuk teralihkan.

Wajahnya yang belepotan karna es krim bukannya terlihat jelek, justru semakin tampak lucu.

Caranya membuat anak kecil tertawa benar-benar seperti seorang ibu pada anaknya. Awalnya saya pikir memang dia seorang ibu muda, namun sepertinya bukan karna anak kecil itu menyebutnya dengan sebutan ‘Kaka jala.'

Dan saat itu pula saya tau namanya. Jala.

Namun, saat sesosok lelaki datang membuat saya terus memandang interaksi keempatnya. Gadis bernama Jala itu tampak mesra sekali dengan lelaki itu. Siapa sebenarnya lelaki itu?

Dan pada saat saya hendak pergi dari tempat itu, saya melihat lelaki itu yang mencium punggung tangan gadis bernama Jala. Entah mengapa, dada saya merasakan sesak yang begitu dalam. Seolah seperti ada ribuan jarum yang menusuk dari dalam.

Aneh bukan, baru pertama bertemu, namun rasa sesak itu benar-benar terasa menyakitkan.

Saya akhirnya memutuskan untuk benar-benar pergi dari tempat itu. Tak sanggup untuk melihatnya lagi.

Namun, pada keesokannya saya kembali ke taman itu. Saya melihat gadis itu lagi, bersama dengan lelaki itu pula. Dan saya memutuskan untuk kembali pergi.

Terus seperti itu. Setiap saya ke taman, saya selalu dipertontonkan adegan mesra itu.

Sampai pada bulan ke lima saya melihat gadis itu. Saya melihatnya seorang diri. Menangis. Jujur saya ingin berjalan kearahnya dan menenangkan gadis itu. Namun, bukankah saya akan di tolak mentah-mentah jika saya sok menjadi pahlawan gadis itu? Bahkan gadis bernama Jala itu saja tak mengenal saya. Saya hanyalah pengagum rahasianya. Dan dia benar-benar tak mengetahui itu semua.

Akhirnya saya hanya memutuskan untuk melemparkannya setangkai bunga serta coklat. Saya benar-benar tak berani untuk mendekat, akhirnya saya memilih untuk bersembunyi di balik pohon.

Selepas mendapatkan itu, gadis itu tersenyum dan seperti melupakan kesedihannya. Jujur, dalam hati kebahagiaan itu benar-benar terasa.

Saya pun bingung, kenapa bisa saya secepat itu untuk jatuh cinta kepada gadis yang bahkan tak begitu saya kenal?

Sampai pada akhirnya umi mengabarkan kepada saya kalau saya akan dijodohkan dengan seorang gadis. Awalnya saya kecewa, karna saat ini yang saya inginkan hanya gadis itu, gadis yang dipanggil dengan sebutan ‘Kak Jala’

Namun, sepertinya saya memang harus menerima itu. Melihat aura kebahagiaan umi membuat saya tak tega untuk menolak. Lagipula, bukankah kita akan mendapat pahala yang begitu besar jika kita membuat orang tua kita bahagia dan tersenyum?

ZARA AIDAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang