21 || Ria dan Rio

1K 80 3
                                    

🎶Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi - Hivi🎶

-Happy reading💨-

•Karna bahagia saya selalu tentang kamu•

"Apakah sekarang sudah naik persenan cintanya?"

"Apa jangan-jangan karna pelukan semalam buat persenan cinta itu naik yah?"

"Zara saya tau, pelukan saya itu emang nyaman banget dan pasti buat kamu makin cinta sama saya kan?"

"Zara saya-"

"Aidan bisa stop gak?!" sentak Zara memberhentikan kegiatan masaknya. Gadis itu menoleh kebelakang dan mendapati Aidan yang hanya terdiam menatapnya, "Gue udah bilang sama lo persenan cintanya masih satu persen!"

"Trus ucapan semalam?"

"Y-ya kan emang bener kan gue udah cinta sama lo? Satu persen cinta gue ke lo, salah ucapan gue?"

"Enggak sih," jawab Aidan, "Tapi saya gak percaya. Saya yakin persenan cintanya sudah naik, bukan satu persen lagi."

Zara menatap Aidan datar. Jujur saja Zara masih malu karna perkara semalam, namun Zara juga tak ingin Aidan mengetahui bahwa memang benar, persenan cinta itu sudah naik. Namun tetap saja, belum sepenuhnya full.

"Lo gausah kepedean!"

"Saya bisa lihat dari mata kamu Zara, kamu sedang berbohong sekarang."

"Dih, sok tau!"

Aidan terdiam, matanya terus menatap lekat mata Zara. Makin dekat, makin dekat sampai membuat Zara sedikit menjauhkan wajahnya dari tatapan maut Aidan.

"Aidan mau ngapain coba?" batin Zara sudah ketar-ketir.

Tak lama Aidan menjauhkan wajahnya, lalu tersenyum, "Kamu bohong. Saya tau itu," ucap Aidan membuat Zara terus memandangnya, "Kenapa gak jujur aja sih hmm? Saya suami kamu, jadi gak perlu malu untuk mengatakan cinta ke saya."

"Aidan cukup ya! Gue gak suka diledek kayak gini terus! Rese tau gak?!" sentak Zara lalu berjalan begitu saja.

Belum sempat Zara menjauh, tangan Zara sudah lebih dulu Aidan tarik, membuat gadis itu langsung berhadapan dengan Aidan bahkan sampai menabrak dada Aidan.

Zara perlahan membuka matanya, lalu menengadahkan pandangan menatap Aidan. Lelaki itu tengah menatapnya dengan sorot mata yang tak bisa dijelaskan.

Keduanya masih terus saling tatap cukup lama. Zara sama sekali tak kedip menatap Aidan, masih dengan wajah cengonya pula.

Cup

Satu kecupan Aidan lontarkan ke kening Zara, membuat gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Kalau cinta tinggal bilang, jangan suka mengelak. Kamu kalau bohong tambah lucu, bikin saya ingin rasanya terkam kamu saat ini juga," bisik Aidan tepat di samping telinga Zara.

Aidan menjauhkan wajahnya pada wajah Zara, lelaki itu tersenyum lalu menatap Zara yang masih dengan wajah terdiamnya.

Tak lama kemudian—

"AIDANNN!!!"

•••

"Kaka Jala!!" pekik seorang anak kecil berusia empat tahun berlari dan langsung memeluk Zara dengan erat.

Tadi Zara dan Aidan memang sudah ada rencana untuk mengunjungi rumah Farah. Awalnya Zara tak tau kalau ada si bocil kembar, namun melihat keduanya membuat Zara langsung tersenyum sumringah.

ZARA AIDAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang