22

28.9K 2.4K 26
                                    

Terimakasih sudah mampir di cerita 'Secreet Imam'
Tolong tandai typo
*
*

Untuk kesekian kalinya Sahna membuang napas lelah. Hari sudah mulai sore, tetapi Langga belum juga pulang dari kafe. Biasanya, pemuda itu di waktu sore sudah berada di rumah.

"Masya Allah ... suami gue lama banget pulangnya, awas aje pulang bawa binik baru. Bakal gue gibeng entar!" geram Sahna.

"Cobak gue telpon aja deh!" monolog Sahna lalu berlari menuju kamarnya juga kamar Langga.

Sahna menatap nanar ponselnya, kala nomor Langga yang tidak aktif, "Positif thinking aja mungkin hapenya modar!" ketus Sahna lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Sejam lagi magrib mending gue mandi sekarang deh!" pungkas Sahna beranjak dari kasurnya.

***

Langga mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal. Siang tadi setelah ia pulang dari Kafe, ia langsung berkunjung ke rumah orang tua Sahna karena kedua mertuanya ingin berbicara suatu hal tentang Sahna padanya.

Flashback on

"Abi ingin menyanpaikan sesuatu sama kamu. Abi mohon, kamu jaga Sahna ya? Karena ada yang ingin mencelakainya." ucap Abi Abram.

Langga mengerutkan kening, "Siapa yang ingin mencelakai istri Langga, Bi?"

Abi Abran membuang napas perlahan, "Dulu, sewaktu Umi mu muda memiliki sahabat bernama Nina. Waktu itu waktu sudah hampir tengah malam, saat Umi baru pulang dari balapan ia terkejut saat melihat Nina sudah tergeletak di tengah jalan dengan keadaan yang sangat tidak memungkinkan, Umi mu yakin jika waktu itu Nina korban tabrak lari, lalu ia menghentikan motornya di di depan Nina sahabatnya yang tergeletak. Tepat saat Umi mu hendak mengecek denyut nadi Nina ... Abang dari Nina datang dan menghampiri mereka. Namun ... " jeda Abi Abram.

"Apakah Abang sahabat Umi mengira bahwa Umi yang menabrak sahabatnya itu?" tebak Langga di angguki Abi Abram.

"Abang dari Nina sangat dendam dengan Umi karena mengira Umi mu lah yang telah menabrak Adik satu-satunya. Bahkan, sahabat Umi mu adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga itu." Abi Abram memijat pelipisnya.

"Dan Abang dari Nina ingin mencelakai Sahna karena ia tahu bahwa Sahna adalah berlian bagi kami semua," lanjut Abi Abram.

"Abi tenang aja, Langga akan berusaha untuk terus menjaga Sahna. Abi jangan khawatir!" tegas Langga meyakinkan Abi Abram.

Flashback off.

"Assalammualaikum ... " salam Langga saat memasuki rumah.

Langga mengerutkan kening. Tumben sekali Sahna tidak menyambutnya, pikirnya.

"Mbok Uwi juga kayanya udah pulang makanya rumah sepi, " monolog Langga.

Namun, saat ia berbalik hendak menutup pintu ia di kagetkan kehadiran Sahna yang bersedekap dada di belakangnya menatapnya dingin. "Astagfirullah, Zaujati ... " kaget Langga seraya mengusap dadanya.

Sahna melirik jam tangannya, "Pukul 16:37, anda telat pulang dua jam Tuan Langga. Tahukah istri anda disini sangatlah khawatir padamu? Bahkan ia sempat berpikir kau pulang akan membawa tulang rusuk baru!" dingin Sahna menatap datar Langga yang terkekeh lalu tersenyum.

Langga mengecup singkat dahi Sahna lalu menjawil hidung Sahna, "Maap ya, Zaujati ..."lembut Langga.

Sahna menghela napas lelah lalu mencium punggung tangan Langga, "Dari mana heum? Sampe pulang jam segini." lembut Sahna.

Langga tersenyum lalu menarik pelan Sahna menuju bangku ruang tamu, "Maap ya telat, tadi mampir ke rumah Abi sama Umi."

Sahna menatap tajam Langga, "Lah kok nggak ngomong! Buset dah! Kesana kagak ngajak-ngajak, parah lo, Bro! Sakit ati Eneng Bang! Sakit ... " dramatis Sahna membuat Langga tertawa pelan.

"Cuma berkunjung biasa, nanti kita kesana ya? Sekarang aku mau mandi dulu, sebentar lagi adzan magrib." dan berlalu meninggalkan Sahna yang menatapnya kesal.

"Bukan suami gue, lo! Bikes deh!" kesalnya dengan menghentak-hentakkan kakinya.

***

Seorang pria paruh baya tengah menatap sendu kearah figura. Pria itu adalah Deri, Abang dari Nina sahabat Umi Lea. Dan figura itu berisi poto Nina yang tengah tersenyum manis.

"Tenang Adikku yang manis, aku akan membalas perbuatan Lea terhadapmu dengan menghilangkan putri kesayangannya dari kehidupan ini!" ucap Deri dengan menatap lurus ke depan dengan tatapan benci.

Deri tersenyum smirk, "Lihat saja, gue akan hancurin lo, Lea!" geram Deri lalu melempar pisau kecil ke arah poto Sahna yang tertempel di dinding ruangan itu.

Tanpa ia sadari, dari balik pintu ruangan itu ada yang mendengar ucapannya barusan. Orang itu adalah putri satu-satunya yang bernama ... Sena.

"Sena nggak akan biarin Papa celakai sahabat Sena!" ucap Sena penuh ambisi.

o0o

Secret Imam (Lengkap/TERBIT) Where stories live. Discover now