Dua Puluh Delapan

14.1K 4.2K 473
                                    

Jadwal rutin apdet Rabu-Minggu, yes. Tapi karena minggu ini akun eke balik, jadinya up beberapa kali. Abis ini tetap ke normal.

Yang nggak sabar seperti biasa ke KK atau KBM, klik aja eriska helmi. Udah bab 74.

***

Ketika 27

Magnolia yang sepanjang penayangan film menjadi amat tidak berkonsentrasi karena sosok super ganteng yang duduk di sebelahnya, mendadak terkejut ketika menyadari sesaat sebelum lampu bioskop dinyalakan dia tidak lagi melihat sosok Malik di sebelahnya. Pemuda itu menghilang tanpa mengucapkan satu atau dua patah kata dan berlalu begitu saja. Dimas yang melihat wajah adiknya kemudian menepuk bahu kanan Magnolia dengan penuh rasa penasaran.

“Kenapa, Ya? Masih merasa diikutin?”

Magnolia menoleh cepat ke arah abangnya lalu menggeleng sebelum menjawab dengan suara terbata,”Nggak, kok. Nggak diikutin.”

Magnolia tidak yakin kalau Dimas mengetahui bahwa yang duduk di sebelahnya tadi adalah Malik. Tapi, bila bicara jujur, abangnya belum tentu akan percaya. Setelah obrolan mereka beberapa bulan lalu, Magnolia menyimpulkan bahwa Dimas sama sekali tidak mendukung perasaannya kepada Malik, berbeda dengan Kezia. Setiap kakak tirinya mendekat ke arah mereka, Dimas akan mendiamkan saja Kezia bergelayut manja di lengan dan bahu Malik. Sementara dirinya sendiri setiap kali mereka bicara, pasti Magnolia bakal mendengar kalimat yang sama tentang cinta tidak boleh mengemis yang membuatnya sadar bahwa mungkin Dimas lebih suka Malik bersama Kezia dibandingkan dirinya.

Dan perbedaan perlakuan tersebut, membuat Magnolia malas membicarakannya lagi. Dia yakin abangnya tidak ingin menyakiti hati Magnolia. Dia sadar diri dengan keadaannya dan berusaha maklum. Selama ini Dimas selalu berusaha menyenangkannya usai pertengkaran terakhir mereka dan sikap pemuda tersebut amat berubah dibandingkan beberapa bulan sebelum pertengkaran mereka. Dimas memperlakukannya jauh lebih sopan tetapi, Magnolia paham, dia tidak bisa lagi terlihat centil, genit, apalagi mengharapkan Malik menoleh ke arahnya.

“Habis ini kita makan?”

Magnolia masih ingin ke toilet lagi usai mereka keluar dari bioskop dan Dimas juga rupanya sudah menahan kandung kemihnya sejak mereka masih menonton sehingga kemudian mereka berdua berpisah di depan toilet dan baru bertemu kembali beberapa menit kemudian.

Dimas lantas mengajak Magnolia makan di gerai ayam goreng yang amat terkenal. Tanpa ragu, Dimas memesan menu yang dia tahu dulu amat disukai oleh adiknya, termasuk satu cup es krim Sundae yang penuh dengan lelehan cokelat. 

“Sori, nggak ada kue ulang tahun. Gue udah mau beli, tapi kalau kita ke bioskop, bakal dimarahi sama petugas. Gue kasih lilin di atas es krim aja, ya.”

Dimas mengeluarkan sebatang lilin berukuran kecil yang langsung menancap begitu dia meletakkannya di atas permukaan es krim. Setelah memastikan tidak ada pegawai yang mengintip mereka, barulah Dimas menyalakan lilin dengan korek api dan meminta Magnolia meniupnya.

“Lo nggak perlu kayak gini.” Magnolia mencoba menggelengkan kepala. Dia sedikit terharu namun takut bakal dipergoki oleh pegawai karena mereka dengan lancang menyalakan api. 

“Tiup aja, Dek.” Dimas mencoba tersenyum. Dalam hati dia juga agak cemas, tapi lebih takut kalau lilin yang meleleh akan jatuh ke permukaan cokelat dan es krim. Untunglah, Magnolia menuruti kata-kata Dimas dan begitu api mati, dia segera memindahkan sisa potongan lilin lalu menyuapkan es krim tersebut ke mulut adiknya.

“Makasih sudah jagain Yaya selama ini, Mas. Walau Yaya selalu bikin repot dan kesal karena milih jualan daripada belajar… ”

Selagi Magnolia berbicara, Dimas membuka ransel yang sedari tadi dia bawa. Magnolia yang menyangka mulanya Dimas hendak menyelundupkan jajanan ke dalam tasnya, ternyata tidak melakukannya dan saat melihat sebuah kotak berwarna pink dengan pita merah yang amat cantik disodorkan oleh sang abang, Magnolia tidak bisa menahan rasa terkejut, “Lo udah kasih gue kado tadi malam, rok, udah gue pake. Kenapa ngasih lagi?”

(Unpub Acak )Ketika Cinta Lewat Depan RumahmuNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ