bab I

2.2K 233 12
                                    

Kerajaan xiao 800 M

" Jika selir wei , melahirkan pangeran, langsung bunuh ditempat " Perintah ratu yu suan kepada bidan meng.

"Tapi, yang mulia, bila raja akan mengetahuai kami membunuh anak dari yang mulia, kepala kami jadi taruhannya yang mulia" Cicit bidan meng yang takut akan perintah ratu yu.

"Kalau kau tidak melakukan nya bidan meng, keluargamu semua nya akan kubunuh. jika kau melakukan apa yang di perintahkan ratu, kami akan memberikan tanah di luo yang dan peringkat mu sebagai bangsawan "  Kata perdana mentri yu.

Tabib meng yang mendengar ancaman dari kedua orang tersebut hanya mengangguk mengiyakan apa yang di perintahkan.

" Baiklah tabib meng , camkan kata kataku, sekarang pergilah bantu selir wei melahirkan, ingat bila yang lahir pangeran, langsung bunuh " Ancam ratu yu.

"Hamba mohon pamit ratu " Sapa bidan meng sambil membungkukan badan dan meninggalkan kediaman ratu menuju kediaman selir wei.

" Ayah, awasi tabib meng, untuk jaga jaga, aku tidak ingin ada anak yang lahir sebelum anak dalam kandungan ku ini lahir ayah " Ucap ratu yu.

"Tenanglah ratu, ayah mu ini sudah menugaskan seorang pembunuh di kediaman selir wei. Bila bidan meng gagal, pembunuh bayaran akan mengahabisi anak itu bila seorang pangeran " Jawab perdana menteri yu.

Kediaman selir wei

" Akhhhhhh, ahhh...... Akhhhhhhhhh" Teriakan selir wei yang proses melahirkan.

" Ambil nafas selir wei, tahan, jangan dikeluarkan, kita menunggu tabib meng " Kata bibi lie.

"Tabib meng tiba " Teriak pelayan dari kediaman selir wei.

"Tabib meng cepat, selir wei sudah akan melahirkan " Kata bibi lie.

" Kalian semua buatkan air panas sebanyak banyak nya, lalu buatkan sekarang ramuan untuk selir wei. Selir wei pendarahan hebat, kalian rebus obat ini dengan api kecil dan terus dikipas. Lalu buatkan makanan tim ayam obat ini , cepat " Perintah bidan meng.

Pelayan yang ada di dalam kediaman selir wei, kebinggungan dengan perintah bidan meng. apa yang diminta tabib meng menyuruh semua pelayan selir wei keluar dari ruang bersalin.
mereka kebinggungan, tetapi  semua keluar dan melakukan perintah dari tabib meng.

Diatas  atap ruang bersalin ada  pembunuh memakai pakaian hitam dengan cadar hitam untuk menutupi wajahnya sedang mengintip untuk melihat situasi dibawah nya.

Ya pembunuh dari ratu yu diutus membunuh anak yang akan lahir dari selir wei.

" Tabib meng, anda menyuruh semua pelayan keluar, lalu siapakah yang akan membantu persalinan selir " Tanya bibi lie yang masih binggung dengan perintah tabib meng.

Tabib meng mendekati selir wei yang sedang menahan sakit.

"Achan, aku diperintahkan ratu untuk membunuh anakmu bila yang lahir seorang pangeran" Bisik tabib meng di sebelah selir wei.

Selir wei yang mendengarkan langsung pucat pasi dengan tatapan tidak percaya apa yang dikatakan bidan meng. Melihat muka serius bidan meng dan memanggil nama kecilnya, berarti masalah ini serius .bidan meng  menganggukan sedikit kepalanya  untuk mengatakan apa yang diucapkan adalah kebenaran.
Selir wei tahu bagaimana sifat ratu yu. Karena sebelum selir wei mengandung, ada 2 selir raja yang mengandung, tetapi waktu lahir anak mereka tiba tiba meninggal. Dan yang meninggal adalah pangeran.

Selir wei mendengar informasi dari sepupu jauhnya bidan meng zi yi, tentu saja percaya dan langsung menangis.
Menangis ketakutan dan kesakitan akan melahirkan.

Bibi lie yang adalah pengasuh selir wei sejak kecil pun kaget  dan cemas dengan informasi bidan meng.

Istana memanglah tempat paling tinggi di tingkat strata, semua orang berlomba lomba ingin masuk dalam bagian istana, tetapi tidak mengerti untuk masuk diperlukan pengorbanan yang besar yaitu darah untuk menuju kepuncakan.

" Achan, tenanglah aku akan menyelamatkan anakmu, bila anakmu seorang pangeran akan kuumumkan bahwa dia seorang putri. Itulah mengapa aku menyuruh semua pelayan untuk keluar kecuali bibi lie. Setelah anakmu keluar, tolong bibi lie yang memandikan dan cepat cepat pakai kan baju. Karena aku takut, ratu yu menyuruh orang lain selain aku untuk membunuh anakmu " Jelas bidan meng.

Selir wei dan bibi lie cmn mengangguk mengerti akan rencana tabib meng.

" Bibi lie, mintalah air panas untuk memandikan di kamar ini. Dan selain bibi jangan ada yang menyentuhnya " Terang bidan meng.

Bibi lie mengangguk dan berteriak keluar kepada pelayan meminta air panas.

" Selir wei apakah kau siap, aku melihat anakmu sudah kelihatan kepalanya, 2 x dorongan pasti akan keluar " Jelas bidan meng yang melihat keadaan selir wei.

Selir wei mengangguk karena dia juga sudah tidak tahan dengan sakit persalinan nya.

" Ayo selir wei tarik nafas dan dorong, ikuti aba aba ku 1,2,3....ayo " Jelas bidan meng.

" Akhhhrgghtttt akkkhhhhhhh " Jerit selir wei.

" Sekali lagi selir wei, tarik nafas ayoo dorong " Perintah bidan meng.

" Arghttttttttttttttttt aaaaaaaaaa " Teriak selir wei untuk mendorong perutnya.

" Oekkk oeekkk oekkk " Jeritan keluar dari bayi yang dilahirkan selir wu.

Tabib meng langsung memotong ari ari bayi itu.

" Selamat, seorang putri selir wu " Teriak bidan meng dengan suara keras.

Bibi lie yang mendengarkan langsung membawa air hangat untuk membersihkan bayi dari selir wei.

Tabib meng langsung menyerahkan bayi laki laki itu kepada bibi lie.

Bibi lie yang menerima bayi itu dan melihat alat kelamin bayi hanya bisa terkaget. Lalu cepat cepat bibi lie  memandikan anak agar darah yang menempel hilang. Untung alat kelamin bayi itu kecil jadi sang pembunuh diatap tidak bisa melihat dengan jelas apakah lelaki atau perempuan.

Tetapi melihat dari atas sang pembunuh yakin bahwa yang dilahirkan memang seorang putri karena tidak melihat ada belalai dari anak itu.

Pembunuhpun meninggalkan atap dan memberikan kabar kepada tuan nya yaitu perda menteri yu. Bahwa anak selir wei adalah perempuan.

Bayi itu telah di bersihkan dan diberikan kepada selir wei. Selir wei pun sudah diberitahu bila anaknya seorang pangeran. Tetapi harus menjadi tuan putri untuk kesalamatannya. Walau bayi ini lelaki tetapi parasnya cantik jadi lebih meyakinkan bahwa bayi adalah tuan putri.

"Yang mulia raja tiba " Seruan pelayan mengkabarkan bahwa raja masuk dikamar selir wei.

" Hormat yang mulia raja " Salam dari selir wei dari ranjangnya melihat raja masuk.

Raja xiao langsung menghampiri selir wei.

" Bagaimana keadaan mu achan? Tanya raja sambil mengelus surai selir wei.

" Hamba baik baik saja yang mulia. Yang mulia putri kita akan diberi nama apa ? " Tanya selir wei sambil melihat bayi kecilnya.

Raja pun mengambil bayi itu dari kasur ibunya untuk digendong.

" Tuan putri kecil ini sangat cantik achan, terimakasih sudah melahirkan dengan selamat anak ini " Kata raja sambil menggendong anaknya. Raja senang sekali dengan putri pertamanya. Walaupun raja mengharapkan seorang pangeran, tetapi melihat 2 kali selirnya melahirkan pangeran dan meninggal dengan cepat, raja menjadi bersyukur dengan anak yang dilahirkan selir wei. Raja berharap putrinya ini sehat tidak mengikuti jejak kakak kakak nya yang meninggal tanpa sebab.

"Xiao zhan yi , nama dari tuan putri ku yang cantik ini "

Selir wei yang mendengarnya pun merasa bahagia dengan nama panggilan anak nya.

" Terimakasih yang mulia raja untuk nama anak ini..... Xiao zhan" Kata selir wei sambil memandang bayi yang ada di pelukan raja.

Tbc......

Mencoba mengeluarkan ide, semoga cerita ini bisa selesai 😫😫
semangat....

Putri Jade Lotus Of Xiao ZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang