bab 27

995 118 58
                                    

Sore hari di kediaman xiao zhan, xin je duduk ditaman belakang kecil. bermain xiang gi ( catur cina) bersama xiao zhan. Sudah lama xiao zhan tidak memainkan permainan ini, terahkir dengan ayahandanya.

"Zhan er, aku kalah lagi " Xin je berkata sambil menghela nafas besar untuk ketiga kali kekalahannya.

"Apakah kau akan menyerah? " Tanya xiao zhan sambil sedikit tersenyum merasakan kebahagian memainkan xiang gi.

"Hmm aku menyerah zhan er, permainanmu masih bagus walau sudah lama tidak memainkan " Jawab xin je dengan senyum hangatnya.

Xin je melihat senyum cerah xiao zhan merasakan ikut senang. Senyum cerah xiao zhan jarang terlihat ketika mereka telah bersama.

Permainan xin je akan xiang gi tidak terlalu buruk, di masa lalu xin je berlatih permainan ini untuk menarik perhatian kakaknya tetapi tidak pernah ada kesempatan bermain bersama, selir wei selalu menghalangi jika xin je berusaha mendekati zhan er nya.

Kematian selir wei di masa lalupun ada campur tangan dari xin je. Xin je berpikir dengan kematian selir wei akan memudahkan xin je untuk mendekati zhan ernya. Tetapi setelah kematian selir wei, zhan ernya menutup diri tidak pernah mau menemuinya.

Xin je berdiri dari duduknya lalu duduk di sebelah xiao zhan lalu melingkarkan tangannya di kandungan xiao zhan yang sudah membulat dan menarik kepelukannya.

"Zhan er aku mencintaimu " Xin je mencium pipi xiao zhan dengan penuh kasih.

Xiao zhan awal merasa bahagia setelah memainkan xiang gi mendengar perkataan dan perlakuan xin je menjadi terdiam tanpa membalas perkataan xin je.

usia kandungan xiao zhan sudah menginjak 9 bulan, perutnya membesar bulat, beberapa minggu kedepan akan melahirkan.

Xin je menghabiskan waktunya menemani xiao zhan setiap hari sambil sering mengelus kandungan xiao zhan dengan perasaan bahagia.

Xin je tidak pernah menyentuh xiao zhan untuk hubungan suami istri sejak terahkir xiao zhan akan keguguran akan ulahnya. Baginya anak yang akan dilahirkan xiao zhan adalah sesuatu yang berharga.

*
*
*

Diruangan kerja xin je

"Yuchen, persiapkan tabib meng dan muridnya masuk istana" Perintah xin je.

"Baik yang mulia, hamba akan mengatur mereka secepatnya diistana " Jawab yuchen.

"Lalu bagaimana kabar tentang si kembar ? Apakah keberadaan mereka sudah ditemukan? Tanya xin je dengan menatap tajam yuchen.

" Hukum hamba yang mulia, sampai sekarang keberadaan mereka benar benar belum diketahui sejak terahkir pengejaran di desa sen. Kami kehilangan jejak " Jawab yuchen sambil berlutut didepan xin je.

Xin je menggebrakan meja dengan marah "yuchen, apakah kemampuan mu sangat menurun? Bagaimana mungkin mereka bisa bersembunyi dengan rapat sampai sekarang tidak bisa menemukan jejak mereka sama sekali !! "

Yuchen diam tidak berani berkata sepatahpun akan kemarahan xin je.

"Bagaimana dengan uruq khan ? Apakah ada kabar yang berguna? Bila tidak ada Putuskan hubungan dengan uruq khan. Jendral yang tidak berguna sama sekali !! "

'Kabar dari Jendral uruq khan masih belum menemukan jejak wang yibo di wilayahnya, tetapi jendral uruq khan mencurigai keponakannya putri dirlaba yang setiap bulan pergi ke gunung tai. Ketika bawahannya mengikuti mereka untuk memasuki pegunungan, putri dirlaba tiba tiba menghilang dan bawahannya jendral uruq khan akan tersesat digunung dan kehilangan jejak putri dirlaba " Jelas yuchen.

Putri Jade Lotus Of Xiao ZhanWhere stories live. Discover now