bab 25

1.5K 120 147
                                    

Kasim mo mengetuk pintu ruang kerja xin je " Yang mulia ini hamba " Terdengar suara kasim mengumumkan dirinya untuk memasuki ruangan.

Kasim mo membuka pintu ruang kerja xin je dan melangkah masuk dan membungkuk  "Salam yang mulia "

Xin je yang duduk di meja ruangan kerjanya masih menulis jawaban jawaban permasalahan di pemerintahan tanpa melihat kasim mo  berkata " Ada apa kasim mo? "

"Yang mulia, hamba ingin mengatakan sesuatu tapi... " Kasim mo berkata dengan ragu ragu.

Xin je yang masih menulis pekerjaan nya masih tidak melihat kasim mo dan berfokus pada pekerjaannya berkata " Katakanlah"

" beberapa hari ini hamba melihat  jenis makanan asinan yang disediakan untuk putri pasti habis dibandingkan makanan yang lain. Lalu hamba mencoba meminta dapur untuk membuatkan makan berupa asinan kecut dan asam diperbanyak dalam hidangan putri di bandingkan menu lain . hamba melihat makan asinan kecut dan asam selalu habis..........."

Xin je mendengarkan penjelasaan kasim mo mengenai makan yang dihabiskan atau tidak dihabiskan mengeryitkan alisnya dan menatap kasim mo "kasim mo aku tidak mengerti apa yang kau ingin sampaikan kepadaku ,katakan dengan jelas !!"

Kasim mo langsung berlutut mendengar xin je bertanya dengan kesal  "  Yang mulia, ampunilah hamba ini. Tindakan yang hamba lakukan soal asinan memberikan hamba sebuah dugaan  .......... Sepertinya putri hamil " Jelas kasim mo dengan sedikit takut menjelaskan kepada xin je.

Xin je mendengarkan penjelasan kasim mo terpaku, sehingga kuas yang ada ditangannya terjatuh " Ka - ka kasim mo, apakah yang kau katakan ?? Zhan er hamil?? benarkah ???" Terdengar suara xin je berkata dengan suara yang bergetar.

"Yang mulia ini hanya perkiraan hamba, belum tentu benar.sebaiknya yang mulia meminta tabib untuk memeriksa keadaan putri " Jelas kasim mo.

"Panggilkan! Panggilkan segera juga tabib  untuk kemari. cepat  kasim mo !! " Terdengar suara xin je tidak sabar.

"Tapi yang mulia...... Tabib kerajaan .... Apakah akan memanggil tabib kerajaan ??? " Tanya kasim mo dengan ragu ragu

"Ahh .... " Xin je tersadar akan perkataan keraguan kasim mo. Mereka harus berhati hati mempercayai tabib istana mengenai masalah xiao zhan, karena jika benar xiao zhan hamil anaknya , ini tidak bisa sembarang tabib untuk dipercayai. Anak yang berasal dari hubungan sedarah pasti dianggap cacat oleh menteri dan rakyat.  Tetapi bagi xin je yang menginginkan anak dari rahim xiao zhan ini bukanlah sebuah kecacatan tetapi sebuah anugrah yang dewa berikan.

Xin je merenung sebentar untuk memutuskan harus mempercayai tabib yang mana untuk mengurusi masalah ini. Tiba tiba xin je mengingat satu orang diistana ketabiban " Apakah tabib wen yuan masih dalam pengasingannya? " Tanya xin je kepada kasim mo.

Tabib wen yuan adalah tabib no 1 diistana jaman pemerintahan ayahnya, tetapi karena salah satu teman aliasi kakeknya memginginkan jabatan tabib kerajaan , kakeknya membantu aliansinya untuk menjadi tabib istana dengan meyingkirkan tabib wen yuan.

Sekarang ini tabib wen yuan dikucilkan di salah satu sudut istana ketabiban dan hampir di lupakan.

" Ya yang mulia, tabib wen masih dalam pengasingannya " Jawab kasim mo dengan cepat.

"Panggil tabib wen diam diam kemari kasim mo  "

" Baik yang mulia " Jawab kasim mo lalu menundukan diri lalu keluar dari ruangan xin je.

Sepeninggalan kasim mo, hati xin je di penuhi kegembiraan yang sangat melonjak di dalam hatinya. Dahalu ketika permaisurinya cao mo mo dikabarkan hamil, tidak pernah sebahagia seperti ini.

Putri Jade Lotus Of Xiao ZhanWhere stories live. Discover now