bab 17

1.5K 168 95
                                    

"Zhan er "

Deg , suara yang sudah lama xiao zhan tidak dengar. Suara yang 1 tahun lebih ini xiao zhan hindari.

Xiao zhan masih tidak membalikan badannya. Xiao zhan memejamkan matanya. Berharap suara yang memanggilnya adalah sebuah ilusai.

"Zhan er "

Kedua kali suara itu memanggilnya dan lebih jelas lagi suaranya. Suara yang ada di balik punggung nya.

Xiao xin je pov

Berita kedatangan xiao zhan beserta keluarganya ke istana sampai di telinga  pangeran xin je.

Xin je yang mendengar berita kedatangan kakaknya sangat gusar. 1 tahun lebih xin je tidak pernah bertemu kakak nya. Awalnya keputusan xin je adalah untuk melupakan kakaknya setelah mengetahui kakaknya hamil.

Hati xin je begitu sakit mengetahui kakak nya mengandung buah hatinya dengan suaminya. Perasaan yang sungguh tidak rela bagi xin je.

Membayangkan kakaknya disentuh oleh suaminya membuat nya gila dan ingin membunuh suami kakaknya. Ya jendral muda keluarga wang yang telah merebut kakak nya darinya dengan mengikat sebuah pernikahan.

1 tahun ini xin je berusaha melupakan kakaknya.  Tidak mencari tau kabar kakaknya dan memusatkan pikirannya kepada pekerjaan nya sebagai penerus raja kerajaan ini.

Tetapi apa yang dilakukan itu semua , xin je merasa ada sesuatu yang kosong dalam hatinya. Kelahiran anaknya pun juga tidak bisa mengisi kekosongan itu.

1 tahun ini baginya adalah penyiksaan batin yang luar biasa. Melupakan cintanya kepada kakak nya tidak semudah seperti membalikan tangan.

Bercinta dengan istri istrinya pun tidak membuat xin je puas. Terkadang xin je tidak bernafsu melihat istri istrinya telanjang dengan kemolekannya.

Karena itulah ibundanya ratu sering memarahinya karena tidak terlalu sering menyentuh istri istrinya agar hamil untuk melahirkan seorang penerus laki laki.

Xin je kadang merasa ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Melihat wanita telanjang tidak membuatnya bergairah sama sekali.

Hanya dulu pernah dimana xin je menerobos di kamar kakak nya sedang mandi. Melihat bahu kakak nya yang polos mulus membuat xin je langsung bergairah ingin menggagahi kakaknya saat itu juga. Tetapi itu hanya keinginannya.

Hari ini begitu mendengar kedatangan kakaknya, awalnya xin je tidak ingin memikirkan. Xin je tidak ingin bertemu kakaknya, karena takut akan membuka hatinya yang disimpan rapat rapat untuk kakaknya terbuka kembali.

Tetapi tanpa sadar kaki xin je berjalan di belakang danau kediaman selir wei. Entah apa yang membawanya ke tempat itu. Tidak biasanya dia pergi ke kediaman selir wei yang telah ditutup ayahandanya untuk tidak dikunjungi siapapun.

Ketika langkah kaki sampai di gazebo, xin je terkaget dan tidak menyangka bertemu kakaknya sedang duduk di gazebo dengan pikirannya yang melamun.

Hati xin je yang hanya melihat punggung kakaknya terasa bahagia. Seperti beban yang berat di dalam hatinya serasa terangkat.

Tanpa sadar xin je memanggil nama kakak nya. Memastikan bahwa ini bukan semua mimpi tetapi nyata.

Xiao zhan yakin suara di belakangnya  adalah suara adiknya yang dihindari 1 tahun ini. Xiao zhan dengan perlahan memutarkan badannya menghadap ke asal suara tersebut.

Tatapan mata mereka bertemu. Tatapan xin je kepada xiao zhan adalah tatapan rindu yang tak bisa terucapkan. Xiao zhan langsung memutus tatapan itu dan membungkuk untuk memberikan hormatnya kepada adiknya.

Putri Jade Lotus Of Xiao ZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang