bab 10

1.5K 182 36
                                    

Di tahun ke 5 masa peperangan kerajaan xiao dan dinasti han, selir wei ibu xiao zhan meninggal dunia. Sakit kronis jantung.

Di pemakaman selir wei

tangisan isak kepedihan xiao zhan pelukan bibi lie terdengar sangat menyesekan. Dari awal kabar kematian ibunya sampai acara pengkuburannya sekarang, tangis xiao zhan tidak berhenti.serasa tidak ingin melepaskan ibunya ke peristirahatannya yang terahkir. Bibi lie hanya memeluk, mengelus punggung xiao zhan untuk memberikan kekuatan.

Penasehat wei disebelah xiao zhan hanya menggegam tangan xiao zhan sambil membisikan kata kata menenangkan.

Penasehat wei pun juga merasa kehilangan putrinya. kesedihan, kehilangan yang dirasakan xiao zhan, penasehat wei pun merasakan juga.

Raja xiao, ratu shuan yu dan segenap menteri hadir di acara pemakaman kematian selir wei. Melihat tangis putri xiao zhan benar benar merasa miris.

Pangeran xiao xin je yang melihat kesedihan xiao zhan sangat tidak tega, ingin memeluk kakaknya dengan erat dan mengatakan semua baik baik saja. Masih ada dirinya yang akan memberikan kasih sayang tanpa batas seperti apa yang diberikan kepada selir wei kepada xiao zhan.

Setelah semua rangkaian acara pengkuburan selesai di lakukan, mereka semua membubarkan diri, xiao zhan kembali ke istana kediaman selir wei ditemani bibi lie, jian bersaudara dan penasehat wei.

Xiao zhan di papah bibi lie dan jian lu menuju kamarnya. Xiao zhan di baringkan diranjangnya sambil ditutupi selimut oleh bibi lie.

" Kalian semua keluarlah, ada yang ingin kubicarakan pada zhan er " Kata penasehat wei.

Bibi lie dan jian lu mengangguk mengerti dan memberikan salam dan meninggalkan kamar xiao zhan.

Penasehat wei mengusap surai xiao zhan dengan perasaan sayang. Xiao zhan pun menangis kembali.

"Zhan er jangan menangis lagi eumm. Ibumu akan merasa sedih disana melihatmu seperti ini "

Zhan er bangkit dari tidurnya dan memeluk penasehat wei sambil menangis lagi.

"Zhan er masih tidak rela ditinggalkan ibu, kakek. Zhan er menginginkan ibu hiks hiks hikss huaaaa ibu ibu" Tangis zhan er menggema lagi.

Penasehat wei memeluk zhan er dengan erat sambil mengelus punggung xiao zhan.

" Sudah sudah, kakek melihatmu seperti ini , kakek menjadi khwatir. Mulai sekarang karena ibumu sudah tidak ada, zhan er diistana harus benar benar menjaga diri. Jika ada sesuatu terjadi dengan mu, zhan er jangan segan bilang kepada kakek. Kakek pasti akan melindungimu uhmm ". Kata penasehat wei sambil mengelus ngelus punggung xiao zhan.

Xiao zhan yang ada di pelukan penasehat wei melepaskan pelukan penasehat wei dan menganggukan kepala.

Penasehat wei membersihkan sisa tangisan xiao zhan. " Sudah sudah jangan menangis lagi. Zhan er harus belajar melepaskan ibumu. Kakek tidak ingin zhan er jatuh sakit "

Xiao zhan pun menganggukan kepala lagi.

Penasehat wei pun menguusap surai xiao zhan.

" Zhan er, mengenai putra mahkota,

kakek dengar putra mahkota sering mencarimu? "

" Iya kakek, putra mahkota sering mencari zhan er , ada apa kakek? "

"Kakek tidak ingin zhan er terlalu dekat dengan putra mahkota.  Sangat berisiko zhan er,terutama untuk jati dirimu. Pendukung di belakang putra mahkota sangat berbahaya, karena bila pendukungnya mengetahui identitas asli zhan er, mereka pasti tidak akan segan membunuhmu untuk tahta zhan er "

Putri Jade Lotus Of Xiao ZhanWhere stories live. Discover now