Chapter Two

6.7K 495 1
                                    

Lady Marine datang pada kediaman Duke Ellington tanpa pemberitahuan atau undangan pemberitahuan terlebih dahulu. Ia sengaja datang karena ingin menagih bubuk mutiara yang sudah ia pesan pada temannya itu.

"Yang terhormat, Lady Marine. Anda datang tanpa pemberitahuan sebelumnya," sapa Lucas dengan menunduk untuk menghormati Lady Marine yang status sosialnya lebih tinggi daripada dirinya.

Lucas kemudian mengiringi Lady Marine untuk bertemu dengan Duke Ellington. Pasti soal bubuk mutiara yang sempat dibicarakan dengannya.

"Saya pamit, Lady Marine. Sebentar lagi Duke Ellington akan bergabung dengan anda."

"Iya, terima kasih Lucas," jawab Lady Marine dengan sangat ceria karena hendak bertemu Ellington.

Seseorang yang sangat ia cintai hingga sekarang. Akan tetapi, ia tak bisa mengatakan perasaan yang sejujurnya. Ayahnya adalah salah satu alasan utama. Ia dengar jika dirinya akan dijodohkan dengan putra mahkota.

Sekitar dua menit Lucas berlalu, degup jantungnya masih saja kencang yang akan bertemu dengan Ellington. Kali ini, ia punya alasan bagis untuk pergi menemui Ellington.

"My Lady, anda datang tanpa pemberitahuan sama sekali. Mohon maaf jamuan hanya seadanya." Duke Ellington datang menyambut kedatangan Lady Marine dengan mencium punggung tangan Lady Marine.

"Ellington, bisa kah kita hanya berbicara tidak formal. Ayolah, kali ini hanya ada kita," pinta Lady Marine dengan sedikit cemberut.

Lady Marine duduk di samping Ellington, sesuai yang ia duga. Ellington berhasil mendapatkan bubuk mutiara yang hanya menjadi alasan mengapa ia bertemu dengan seorang yang ia cintai.

"Lucas, tolong suruh maid membawa kue dan teh bunga Rosella."

"Baik, Duke."

"Jadi... Bagaimana kabarmu?" Duke Ellington bertanya kaku, sebisa mungkin dirinya harus membiasakan untuk bersikap formal bukan seperti seseorang yang bersahabat.

"Tentu saja aku sangat-sangat baik karena kau, kau berjanji membawakan ku ini." Lady Marine mengangkat kantung yang berisi bubuk mutiara.

"Saya senang jika My Lady senang dengan apa yang saya bawakan. Oh iya, bukankah putra mahkota akan mengadakan pesta perjamuan malam ini?"

Seketika raut wajah Lady Marine berubah, yang tadinya ceria sekarang seperti tak sangat berselera mendengar nama yang Ellington sebutkan.

Apakah Duke Ellington sengaja agar tercipta jarak antara pertemanan mereka? Orang-orang bilang tidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan, salah satunya atau mungkin keduanya akan melibatkan perasaannya masing-masing.

"Aku pikir dengan aku datang kesini bisa menyegarkan pikiran ku, Ellington ingat. Kita masih berteman bukan?"

Duke Ellington mengangguk membenarkan, sejujurnya ia juga sama sakitnya. Ia hanya berpikir menjaga jarak dengan Lady Marine adalah hal yang paling tepat untuknya.

"Saat ada kita berdua jangan pernah melibatkan orang lain dalam pembicaraan, terutama putra mahkota. Kau pasti tahu bukan mengapa aku melarang mu demikian?"

"Baiklah My Lady, ada baiknya pembicaraan kita akhiri sampai di sini. Saya harus pergi untuk pekerjaan saya."

"Ellington!" Teriakan Lady Marine membuat dirinya terkejut.

"Kau tahu? Aku sampai harus menyelinap keluar dan berdandan seperti orang biasa bukan bangsawan hanya untuk menemui dirimu. Ellington apa kita tidak bisa memperjuangkan cinta kita?"

Duke Ellington terperangah atas pernyataan Lady Marine mengenai perasaan masing-masing. Rasa suka itu masih ada dan entah kapan ia bisa menghapus rasa spesial Lady Marine di hatinya. 

The Duchess SecretWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu