08. Penyemangat

203 37 2
                                    

"Penyemangat gue gak boleh terluka. Satu goresan luka di tubuh Lo, akibatnya seribu duka bagi yang melukai."
-Arshaka-

Happy Reading 🕊️🐾

•••

Nathalia memegangi pelipisnya yang terasa nyeri. Gadis itu meringis kesakitan. "Sakit..."

Daniel buru-buru mengangkat tubuh Nathalia dan berlari menuju UKS. Sementara yang lain hanya menonton kejadian itu dengan rasa cemas akan keadaan gadis yang baru saja menjadi korban atas perkelahian Tama dan Daniel.

Daniel merebahkan tubuh Nathalia di atas brangkar. Cowok itu mengambil kotak P3K dan mulai mengobati luka Nathalia yang disebabkan oleh pukulan Tama yang keras tadi. Rasa bersalah merundung Daniel saat ini, andaikan tadi Tama dan Daniel tidak berkelahi gadis tidak bersalah ini tidak akan menjadi korban pukulan Tama yang sebenarnya akan di layangkan kepada Daniel.

Daniel mulai membersihkan darah di pelipis Nathalia dengan telaten, sesekali Nathalia meringis karena rasa nyeri yang begitu menyiksa. "Pelan-pelan, sakit..." lirih Nathalia.

"Iya, ini udah pelan-pelan." Daniel mulai memberi obat pereda nyeri pada pelipis Nathalia dengan hati-hati. Nathalia hanya bisa merengek kesakitan tanpa membuka matanya. Dan terakhir Daniel memberinya plester untuk menutupi luka memar Nathalia.

"Udah, Lo bisa buka mata," ucap Daniel seraya membereskan kotak P3K nya.

Nathalia membuka matanya. Dia meraba area pelipisnya kemudian menekannya. "Arghh, sshhh...," desis Nathalia.

Daniel mengembalikan kotak P3K di laci. "Gak usah di tekan, sakit," cicit Daniel di angguki Nathalia.

"Sorry, ya? Gara-gara gue Lo jadi kayak gini," ucap Daniel meminta maaf, ia benar-benar merasa bersalah.

"Gak papa, ini bukan salah lo. Gue yang salah, jalan sambil main HP," jawab Nathalia menyangkal semua akuan Daniel. Gara-gara Shaka ngegombal membuat Nathalia tidak fokus jalan malah fokus ke ponsel.

"Fiks, Lo itu lagi digombalin pacar Lo, kan? Jadi gak liat jalanan?" tanya Daniel mencoba mencarikan suasana. Di iringi tawa kecilnya yang sanggup membuat Nathalia ikut tertawa.

"Dih, sok tau Lo!" Pipi Nathalia memerah, omongan Daniel itu benar hanya saja kata 'pacar' yang tidak benar.

"Ciee, merah pipinya. Berarti bener dong?" goda Daniel.

Nathalia menangkup pipinya sendiri. "Masa, sih? Enggak, kok!"

Daniel tertawa jahil, cowok itu terus-menerus memandangi Nathalia yang sangat lucu jika sedang salah tingkah.

"NATH, NATHALIA!!"

Daniel dan Nathalia sontak menoleh ke sumber suara. Pekikan keras dari Shaka mampu memecah suasana. Nathalia menunduk malu dengan kelakuan Shaka yang tak ada habisnya itu. Bisa kan Shaka memanggil Nathalia tanpa teriakan?

Shaka sampai di UKS dengan nafas memburu. Cowok itu menghampiri Nathalia yang berada di brangkar. Daniel langsung bergeser saat Shaka mendorong Daniel untuk minggir.

"Siapa yang buat Lo kayak gini, hah?" tanya Shaka cemas bukan main. Shaka tadi mendapat kabar dari anak kelas 11 IPS jika tadi di depan kelasnya ada perempuan yang menjadi korban perkelahian sang Ketua OSIS dan Tama. Kemudian Glory juga menemukan ponsel Nathalia di depan kelas 11 IPS. Dari situlah Shaka yakin jika perempuan itu adalah Nathalia.

ARSHAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang