14. Cuma Sahabat

135 23 0
                                    

"Lo sahabat gue, kan?"
-Arshaka-

•••
Happy Reading 🕊️🐾

Nathalia terduduk lemas di kursi taman. Nathalia bingung dengan dirinya sendiri, apa yang dia lakukan? Nathalia seperti orang bodoh yang tiba-tiba berlari menghindari Shaka tanpa sebab.

"Natha?" Shaka duduk di samping Nathalia yang kini memalingkan wajahnya ke arah lain. "Nath?" panggil Shaka lagi.

"Mending Lo pergi deh dari sini. Males tau gak liat muka Lo!" ucap Nathalia mencoba terlihat kesal di depan Shaka.

Shaka menghela nafasnya pelan. "Muka ganteng kek gini gak baik-baik di sia-siain, Nath! Nyesel Lo kalau gak liat muka gue lagi," kekeh Shaka diringi tawa recehnya.

Nathalia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Mood Nathalia benar-benar berubah, Shaka penyebabnya. Padahal tadi Nathalia sudah dibuat meleleh, tapi sedetik kemudian hal itu langsung buyar dengan perkataan Shaka selanjutnya.

"Gak lucu tau, gak! Pergi ishhh!!" Nathalia mendorong tubuh Shaka untuk menjauh dari dirinya. Tangan Shaka, Nathalia genggam dengan kuat, mungkin jika dilepas akan meninggalkan bercak merah.

Shaka harus melakukan sesuatu. Cowok itu memiliki ide, entah berhasil atau tidak, dicoba saja.

"EH, NATH, ADA ULAT BULU TUH. CEPET MINGGIR!!" teriak Shaka menunjuk rerumputan hijau dengan raut panik. Sebenarnya, tidak ada apa-apa, Shaka hanya ingin mengerjai Nathalia.

Nathalia langsung panik. Gadis itu melompat-lompat takut. "Mana-mana?? Gue takut ulat bulu. Aaaaa, usir ulatnya, Ka!!!!" Nathalia berlindung di balik punggung Shaka dengan rasa takut sekaligus geli menjulur di tubuhnya.

Shaka tertawa, benar dugaan Shaka jika Nathalia takut dengan ulat bulu. Ide cerdik untuk mendekatkan dirinya dengan Nathalia.

"Lah, gue juga takut ulat bulu, gimana dong Jijik, gatel lagi, hihhh!" Shaka berbalik kemudian memeluk erat tubuh Nathalia, membawa Nathalia untuk menjauh dari lokasi.

Lumayan, pelukan di tengah ketakutan. Rasanya Shaka ingin tertawa terbahak-bahak sekarang, tapi jika begitu sandiwaranya akan terbongkar dan pelukan akan berakhir.

"Lo laki kok takut ulat bulu, sih!!" decak Nathalia di pelukan Shaka. Nathalia sempat melihat tempat ulat bulu itu berada, tapi tidak menemukan apa-apa. Atau mungkin ulatnya berwarna hijau seperti warna rumputnya?

"Yah, Lo juga ngapain takut sama ulat bulu?" tanya Shaka, pandangannya tak lepas dari mata Nathalia.

Nathalia nampak gugup, Shaka mengetahui kelemahannya. Jangan sampai hal ini dimanfaatkan Shaka untuk menakut-nakuti dirinya, jangan sampai!

"Ya, gue takut!! Emang takut gak boleh?" Nathalia memandangi arah lain tanpa melepas pelukannya. Nathalia belum menyadari pelukan ini begitu disengaja Shaka.

"Ya, boleh dong sayang. Asal jangan takut sama gue aja, ya ga ya?" Shaka tersenyum tipis, menampakkan lesung pipinya. Pipi Nathalia seketika memerah seperti kepiting rebus. Shaka benar-benar jago membuatnya salting. Sayang? Makanan apa itu.

Nathalia memukul lengan Shaka berkali-kali, kemudian melepaskan dirinya dari pelukan Shaka. "Hilihh, apaan sih Lo, drama banget!" cibir Nathalia sembari merapikan baju-bajunya dengan bibir yang sudah maju beberapa centi.

ARSHAKA (ON GOING)Where stories live. Discover now