12. Rasa Bersalah

162 23 3
                                    

"Kalau udah gede jangan saling cinta. Kakak Pastiin kalian bakal terluka."
-Arshaka-

•••

Happy Reading 🕊️🐾

Nathalia menghembuskan nafasnya berkali-kali. Rasa kesalnya kini sudah tak terbendung lagi. Tubuhnya basah kuyup dan bau. Keadaannya kini sungguh tidak baik-baik saja. Hanya karena 1 berita di mading semua berimbas pada Nathalia.

"LO BISA PERGI, GAK? GAK USAH GANGGUIN GUE, BISA??" pekik Nathalia dengan nafas memburu. Matanya memicing bak singa marah.

Olivia tersenyum picik. "Lo yang harusnya gak usah gangguin gue!" timpal Olivia dengan bersedekap dada. Olivia seperti belum puas menjahili Nathalia, jika perlu Nathalia sampai tunduk padanya.

Nathalia tertawa tanpa humor. Kapan ia menganggu Olivia dan teman-temannya? Di mana? Mimpi pun tak pernah mempertemukan mereka. "Lah, gue gak salah denger, nih? Gue gangguin Lo? Sakit mata apa gimana? Jelas-jelas Lo yang ganggu gue duluan," sarkas Nathalia.

"Dengan Lo jadi calon tunangan Shaka, sama aja Lo ganggu kita! Udah lama gue mau balikan sama Shaka, gara-gara Lo kesempatan itu makin jauh dari gue," ujar Olivia dengan raut kesal terpampang jelas di wajahnya.

Perlu diketahui bahwa Olivia adalah mantan Shaka saat kelas 10 dulu. Sebelum Shaka mengghosting cewek-cewek SMA Mandiri, Olivia telah dulu menempati hati Shaka. Lalu mereka putus di kelas 11 saat Olivia dekat dengan Daniel sang ketua OSIS saat akan di adakannya pemilihan Ketos dan Waketos.

Olivia dan Daniel cukup dekat dulu. Olivia itu sekretaris OSIS saat di kelas 10. Jadi, Daniel mencoba berkomunikasi langsung dengan Olivia saat dirinya akan mencalonkan menjadi ketua OSIS. Hal itu berujung kecemburuan dari Shaka, dan Shaka memutuskan hubungannya dengan Olivia.

Nathalia mengangguk-anggukan kepalanya bertanda paham akan apa yang dimaksud Olivia. "Ohh, jadi Lo mantan Shaka yang terbuang? Aduhhh, kasian banget, Shakanya gak mau balikan sama Lo." Nathalia malah mempermainkan keadaan untuk memancing emosi Olivia.

Olivia menggenggam tangannya erat. "Gak usah memperkeruh keadaan, ya! Lo mau abis di tangan gue, hah?" timpal Olivia memicingkan matanya. Ada nada mengancam yang bisa Nathalia rasakan dari omongan Olivia. Meski begitu, Nathalia tidak takut.

Nathalia bukan tipe cewek cengeng dan penakut, hal seperti ini? Lawan saja.

"Bukannya Lo yang memperkeruh keadaan? Kalau Lo gak bikin gara-gara sama gue, keadaan kayak gini dan omongan gue tadi gak akan pernah ada," jelas Nathalia.

"Banyak bacot Lo!" Aila merespon Nathalia. Gadis itu tak bisa menahan diamnya saat kata demi kata terlontar hanya untuk Olivia, temannya.

Olivia tersenyum miring. Nathalia ini benar-benar pemberani, belum tahu Olivia yang asli seperti apa. Siapa yang tidak tahu dengan sifat Olivia, siapa pun yang membantah akan habis di tangannya, termasuk Nathalia saat ini.

"Gue bukan cewek lain yang bakal habisin Lo sambil jambak-jambakan. Gue bakal pergi, tapi sebentar lagi ada yang bakal ngejemput Lo, kok. Good Luck buat melepaskan diri, ya?" Smirk Olivia terbit, gadis itu sudah memutuskan apa yang akan dilakukannya untuk memberi pelajaran Nathalia.

Olivia dan teman-temannya pergi menjauhi Nathalia. Nathalia menghela nafasnya, kasar. Siapa yang menjemput? Malikat maut? Nathalia menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan sikap Olivia dan teman-temannya. Serta Shaka yang kini menghantui pikiran Nathalia, cowok itu sungguh membuat hari-hari Nathalia berubah.

ARSHAKA (ON GOING)Where stories live. Discover now