32. Mading

99 22 4
                                    

"Baik jahatnya kita, tergantung siapa yang bercerita."
-Arshaka Varelino Aluqi-

Happy Reading 🕊️🐾

•••

"Woi, ada berita hot di Mading. Cepet, merapat-merapat!!" Suara tersebut terdengar keras dari arah Mading sekolah yang berada di samping Koperasi, tepat di depan ruangan Jurnalistik.

Sebuah berita yang katanya hot itu menarik banyak mata. Banyak foto tertempel di sana, disertai tulisan-tulisan di sampingnya. Semua berbisik-bisik setelah melihat berita itu.

"Gak heran sih sama yang namanya Shaka. Dari dulu kan emang gitu." Satu suara memulai berbagai ajuan pendapat dan argumen-argumen dari yang lain.

"Weh-weh, ada apa, nih? Berita hot apa? Gue kencan sama Haruto, kah?" Sosok Rossi Reonaldo muncul dari belakang, menerobos para gadis-gadis dengan mendorongi tubuh mereka agar minggir. Suaranya yang cempreng sungguh mengganggu, dan omongannya yang ngadi-ngadi membuat orang-orang disekitarnya ingin membuang Rossi ke jurang kematian.

"Lo kencan sama Haruto? Homo dong? Terus, halu juga dong?" ketus Rania, murid kelas 12 MIPA-4, kebetulan dia juga anggota TEAMANDIRI.

"Gak usah bacot! Gue cuma becanda, Lo nya aja yang baperan. Sekarang diem, gue mau liat berita hot Mading SMA Mandiri." Rossi kemudian mengarahkan pandangannya ke arah Mading. Matanya seketika terbelalak kaget saat banyak foto sahabatnya tertempel di sana. Foto mesra bersama perempuan, yang jelas bukan Nathalia, tapi Rossi tau siapa dia.

Rossi mencoba membuka kaca Mading yang melindungi isinya, tapi ternyata di kunci. "Gak bener, nih. Kalau Nathalia tau bisa gawat! Bantu gue cari kuncinya! Siapa yang megang kuncinya?"

Rossi panik sendiri, ini benar-benar di luar dugaan. Shaka juga ceroboh, bisa-bisanya main mesra-mesraan dengan Syera, bisa-bisa perang dunia dua terulang kembali.

"Si Lily yang megang kunci Mading," ucap Rania.

Lagi, Rossi dibuat tidak percaya dengan ini semua. Lily? Bagaimana Lily melakukan ini semua? Tidak, Lily tidak akan tega dan tidak akan bisa memajang foto Shaka bersama Syera di Mading umum sekolah seperti ini.

"Masa, sih? Ngaco Lo ya? Mana ada Lily pasang kek ginian?" Rossi meracau sendiri.

"Ya terus? Lo pikir gue yang pasang? Ya, nggak lah! Yang megang nih kunci Mading cuma Lily, jadi gak ada orang lain yang bisa pasang Mading ini selain Lily. Paham atau masih o'on Lo?" Nada bicara Rania mulai ngegas.

"Kalau Nathalia tau gimana? Mati gue," ujar Rossi sembari mengacak rambutnya, frustasi. Mau tidak mau ia harus mencari Lily, mencari kunci Mading agar berita tidak jelas itu segera disingkirkan.

Rania tertawa pelan mendengar penuturan Rossi barusan. "Shaka yang selingkuh, Lo yang ribet. Kalau gue jadi lo mah, gue biarin." Rania mencemooh. Setelah mengatakan itu, Rania melenggang pergi menjauhi Rossi yang kini tengah melempar tatapan tidak suka pada Rania.

"Gak ngerti arti persahabatan dia," gumam Rossi.

•••

Shaka berjalan menyusuri koridor menuju ruang guru. Nina memanggilnya dengan alasan ingin berbicara berdua. Banyak pasang mata yang memperhatikan Shaka tak seperti biasa. Entahlah, ada apa dengan hari ini, sorot mata mereka tak bisa Shaka artikan sepenuhnya.

ARSHAKA (ON GOING)Where stories live. Discover now