BAB 1 : Red Wine

3K 256 40
                                    

"Love is the strangebewilderment, causeThere is madness

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Love is the strange
bewilderment, cause
There is madness.

.

.

.


Pria itu tampak tenang berada di club, satu jam lebih ia menikmati musik yang berdengung-dengung masuk di indra pendengarannya. Pria tampan itu berusia dua puluh lima tahun panggil saja dia Off Jumpol. Off berprofesi sebagai Dosen yang digilai seluruh Mahasiswi di kampusnya.

Malam ini Off membuang rasa penat dengan ditemani beberapa minuman alkohol tinggi seperti,

Brandy

Cocktail

Dan

Red Wine

Off masih belum bisa melepaskan pandangannya pada pria yang meliukkan tubuh dari arah Dance Floor. Tak mau hanya melihat Off pun berjalan ke arah pria cantik yang sukses mengalihkan perhatian. Tapi ... Off merasa seperti tak asing dengan pria bertubuh lebih kecil darinya.

Brengsek!

Baru saja matanya melihat ponsel, pria itu telah menghilang dari jangkauannya, untung ia berhasil memotret. Sayangnya, Off hanya bisa memotret setengah dari wajah pria itu. Off mengumpat dalam hati, sepertinya pria itu berumur di bawahnya.

Dunia sungguh tidak adil bukan, lagi Off terjatuh pada seorang pria?

Cih!

Tapi, Off sering mendengar ungkapan...

Love is blind

***

"Apa?"

Gun agak menjauh dari area Dance Floor dan menyeret Mond karena teman sekelas mereka menelpon. Gun kembali mendekatkan ponselnya lagi, ia mendesah pasrah saat PP mengatakan tugas Mata Kuliah English Communication harus segera di kumpulkan besok. Bagaimana bisa! Ini menghambat kesenangannya.

"Demi Tuhan! Wanita tua itu ingin mencekik kita, kita harus pulang, aku tidak mau."

"Benarkah? PP tidak ingin mengerjai kita lagi kan?"

Gun menggeleng dan menunjukkan pesan singkat dari Dosen pengampu nya. Mond menghela napas pasrah. Apa boleh buat? Memang apa yang bisa mereka lakukan selain pulang dan mengerjakan. Dengan kesal Gun kembali memasuki club untuk mengambil tasnya yang tertinggal.

"Gun," panggil Mond. "Sekalian tasku juga," teriak Mond kuat, Mond terkikik melihat Gun mengacungkan kedua jari tengahnya.

***

Gun ingin mengumpat dalam hati saat tubuhnya terhentam kuat oleh tubuh seseorang, ia berbalik dan menunjuk nyalang kearah pria di hadapannya saat ini.

"Ya ... kau ..."

✔ [2] My Hot Lecture [M]Where stories live. Discover now