BAB 9 : Touch and You

1.5K 190 24
                                    

"I want itI got it"- Ariana Grande

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I want it
I got it"
- Ariana Grande

.

.

.

Tertekan, satu kata muncul dalam benak Gun. Kakinya menyeret paksa memasuki halaman fakultas Bahasa Asing, beban di kampus ini adalah Off, kilatan malam lalu meliuk di kepala, Gun tak bisa membebaskan diri semua pikiran berpacu pada Off. Ia bahkan tak bisa berkonsentrasi, termenung tak memerdulikan gadis cantik berjalan beriringan disampingnya.

"Attha?"

"Lelah dengan peraturan, ayahmu?"

"Mau aku bilangin, agar ayah mengizinkan mu tidak kuliah hari ini?"

"Attha?"

Jane bingung, gadis cantik itu terdiam memerhatikan sang kekasih berjalan tak menggandeng tangannya seperti biasa. Terlalu banyak pikiran? Jane tidak tau secara pasti. Bahkan, semalam Gun tidak tidur dengannya, kemana pria itu pergi?

"Attha ..."

Jane menyentuh tangan Gun, mereka terhenti dengan pandangan Gun seolah bertanya ada apa dengan dirinya. "Kau berbicara padaku?" Melihat tatapan Jane yang terlihat muram menandakan Jane mengkhawatirkan nya, tangannya terangkat menyentuh kepala Jane memberi usapan ketenangan. "Kau khawatir? Aku tidak sedang dalam masalah, hanya ... tumpukan tugas yang membenani, aku pusing Jane, pikiranku melantur."

Maaf aku berbohong.

Mata coklat itu menatapnya, "Kau bosan dengan hubungan ini?"

Gun bergeming, akal sehatnya tidak bekerja, Off membayangi pikiran seperti pasokan udara dengan senang hati yang singgah di paru-parunya. Bagaimana bisa Gun berkata jujur, ketika pikirannya sebagian di tempat lain. Apa yang sudah Off lakukan? Gun tak seharusnya tidak bertindak seperti ini. Sentuhan lembut itu membawa nafasnya kelimpungan? Ini membuatnya gila, Gun segera mengusir satu hal yang mustahil dari benaknya.

"Kau berbeda." Jane tersenyum pias.

Tak mau membuat wanitanya sedih Gun menarik Jane dalam pelukan, Gun mencoba menenangkan kekasinya. "Aku tidak bosan, percaya padaku, sebagai gantinya malam ini kita tidur, aku menemanimu hingga pagi, oke?"

Jane pun mengangguk, sedetik kemudian Jane melepas pelukan mereka menggantikan pelukan dengan sebuah ciuman tepat di bibir Gun. Mereka saling pandang dan tersenyum, Jane menyapu rahang yang ia rindukan, lalu berkata pelan. "Jangan lupa-" mendengar Jane menggantungkan ucapannya, Gun tersenyum maklum kekasihnya saat ini dilanda malu.

"Alat kontrasepsi?" tanya Gun menggoda, Gun semakin mendekatkan wajahnya pada Jane, Gun berbisik pelan dengan suara kelakian nya. "Tak akan pernah aku lupakan."

Jane menghela napas dengan menutup wajah dengan kedua tangannya. "Tidak bisakah kau berbicara lebih halus?"

Gun tertawa, "Masih saja mal-"

✔ [2] My Hot Lecture [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang