BAB 3 : Sensitive (Kiss)

2.4K 227 9
                                    

"Love entres a manThrough his eyes"- Polish Proverb

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Love entres a man
Through his eyes"
- Polish Proverb

.

.

.

"Oab." Pria yang baru saja keluar dari dalam club memanggilnya. Kemudian Oab mengalihkan atensinya pada Off.

Tegang menyelimuti wajah Gun, ia tergesa lebih menjauh dari tubuh Oab, kedua mata Gun melebar saat melihat Off lah yang memanggil, sampai ia mundur kebelakang melihat kedua pria tampan yang saling memandang.

'Ada hubungan apa mereka?'

"Nattha."

Gun panik, jangan katakan kedua pria ini memata-matainya karena mereka ingin membawanya ke pada ayahnya untuk segera dikeluarkan dari kampus. Gun jadi pusing sendiri, apa Oab dan Dosennya ini mengetahui sang Direktur Universitas adalah ayahnya?

Off menegakkan kepala melipat tangannya di depan dada serta menatap Gun, kemarin Off menghabiskan free time untuk minum, berkumpul, minum lagi dan berubah total beralih menjadi sebuah misi untuk menangkap si anak kucing nakal.

"Bukankah ini kebetulan yang teramat indah."

Oab menghembuskan napasnya, "Kita harus pulang, tidak melihat jam?" ujar Oab, menilik wajah Off datar.

"Kau pulang saja dulu, aku ada urusan dengan pria ini," timpal Off.

"Kau pulanglah," perintah Oab, melangkah mendekati Gun.

Sontak, Gun mengerjap matanya tertuju pada Oab yang sudah menatapnya penuh amarah, sebenarnya apa yang membuat Oab menunjukkan ekspresi seperti itu.

Off menjadi sensitif dan emosional, sangat terkutuk baginya melihat tatapan Oab terjatuh pada manik mata pria itu. Melihat langkah kaki Gun mulai melangkah, dengan cepat dua langkah lebar langsung menarik tangan Gun.

"Hentikan langkahmu, siapa menyuruhmu kabur lagi setelah kau memberiku nomor tukang galon," kata Off.

"Phi Off," Panggil Oab terdengar memberi peringatan. "Dia tidak suka dipaksa."

Off menoleh, menatap lurus tepat pada mata Oab, memerhatikan suatu emosi di sana, membuat Off terganggu, Off tidak memiliki air panas untuk menyiram mimik wajah Oab saat ini.

Oh mungkinkah? Rival?

Off tak berpikir untuk berseteru. "Kau menginginkan juga?"

"Aku harus menjawab?"

Omong kosong seperti apa ini? Gun menahan diri agar tidak menghentamkan kepala kedua pria ini, ketahuilah dia adalah Gun Atthaphan pria yang selalu dihindari oleh kedua manusia tampan itu.

"Waw, aku sangat terkesan akan jawabanmu."

"Kau tenang saja, jawabannya tidak." Oab semakin mendekatkan diri pada Off. "Aku memiliki yang lain, lebih menggoda dan ... menantang." Oab menjeda, lalu melanjutkan. "Aku tunggu kau di mobil."

✔ [2] My Hot Lecture [M]Where stories live. Discover now