BAB 15 : Both? +

2.2K 161 70
                                    

"Ain't nobody give a fuck about a rule"Rich Brian-Dat Stick

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ain't nobody give a
fuck about a rule"
Rich Brian-Dat Stick

.

.

.

"Take me to church... I'll worship like a dog at the shrine of your lies... I'll tell you my sins and you can sharpen your knife... Offer me that deathless death... Good God, let me give you my life"

Terusik!

Lantunan Take Me To Church memenuhi kamar, membuat pria dibalik selimut tebal terjaga dari tidur nyenyaknya, nada alaram tersebut mencerminkan segala hal yang pria itu hindari, Gun selalu percaya pada nalurinya, dan saat ini nalurinya berkata dia menjadi gila.

"Sekarang aku bingung, bagaimana semestinya aku bersikap," kata Gun memikirkan nasibnya. "Matilah kau, Atthaphan!"

Off Jumpol masih tidur nyenyak, wajah tampan Off terlihat lebih tenang daripada saat pria ini terbangun. Lengkungan bibir seksi itu sedikit terbuka, rambut hitamnya terpapar berantakan, dan kulit tubuhnya berkilau menyentuh godaan. Untuk berbagai hal selama hidupnya, baru pertama kali saat membuka mata Gun memuja paras seorang pria. Bagaimana Dosennya ini bisa terlihat begitu indah? Cepat Gun menyadarkan dirinya.

Sial! Tubuh putih itu mulai menggeliat.

'Dia bangun'

'Aku harus terlihat biasa saja'

'Kau bisa, Atthaphan!'

Mata pria itu perlahan terbuka, dan memiringkan tubuh sambil menyapa. "Guten Morgen, Atthaphan." Off menatap Gun dengan mata pekatnya yang sipit, tatapan lekat yang membuat Gun merasa tidak nyaman, Off tak perduli itu.

'Off adalah cerminan sejenis Narkoba yang tak nyata'

Senyum tipis pria itu membuat wajahnya bersinar walau muka kantuknya masih tergambar jelas, Gun tak habis pikir bisa-bisanya menambah kilauan di matanya dan mengubah pria itu dari sekadar mempesona menjadi sangat mempesona.

"Apakah kamu oke, Atthaphan?"

Gun membeku dan memerah memerhatikan wajah tampan Off.

"Coba bergerak, sakit?"

Oh astaga, tidak adakah pertanyaan lebih menarik daripada menanyakan hal yang tak seharusnya ia jawab, tanpa bergerak pun Gun dapat merasakan sakit serta tubuhnya masih lelah.

Off menyeringai, "Aku suka ekspresimu, Atthaphan." Jari telunjuk panjang itu menelusuri garis rahang yang masih menerapkan ekspresi yang Off sukai, rahang yang menurun itu menunjukkan si pemikat terkejut atas pertanyaannya.

"Aku tau masih sakit," bisik Off pelan.

"Off-"

"Iya, apa?"

✔ [2] My Hot Lecture [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang