BAB 22 : Only Gun +

1.4K 129 9
                                    

"You'll only be happyIf you look a certain way"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"You'll only be happy
If you look a certain way"

.

.

.

“Off Jumpol, senang bersulang denganmu.”
Nada ceria itu milik sang Direktur, Khun Phunsawat. Pria berumur 55 tahun  itu tersenyum menyulang wine dengan kegembiraan.

“Puteraku menunjukkan peningkatan? Sudah lama tidak ada laporan darimu.”

Ucapan itu selaras dengan dentingan kedua sloki yang bertubrukan dalam keheningan petang. Off tersenyum kilas mengalihkan tatapannya dari Khun yang sejak tadi memandangnya, ia meneguk habis wine yang tersisa setengah, membahas perihal ini antusias Off meningkat melebihi ke antusiasan membeli koleksi Rolex yang terpajang apik di lemarinya.

“Ohhh... Putera mu? Kecewa untukmu, hadiah besar untukku.”

Mata sipit Off tak lepas dari pusat titik permainan ini, Off meletakkan sloki kosong itu ke meja lalu menggesernya lebih condong ke arah ayah Gun yang dengan senang hati memusatkan perhatian ke arahnya. Kening tak lagi ketat itu mengerut bingung membuat Off tak sabar lebih mengejutkan pria tua ini.

“Kecewa? Puteraku semakin buruk?”

Gelengan kecil sebagai jawaban. Off tak bersuara selama tiga detik, di detik ke empat bibir tipis Off mulai terangkat, “Putera mu mempesona, membuatku stress, kenapa bisa kau menciptakan putera mu seindah dia.”

Gelitik ringan dalam perutnya membuncah, Off berusaha tak menertawai kebingungan Khun, Off mendesah dramatis. “Anda masih tidak mengerti? Putera anda sangat mempesona.” Off tau jika ia sudah gila, puncaknya malam ini ia akan meminta sebuah persetujuan terpenting di hidupnya.

“Perlu aku mencari pengganti? Sepertinya kau sangat stres, Off Jumpol.”

Persetan di cap tidak adanya kesopanan dalam bersikap, Off dengan sengaja berjalan ke arah Khun lalu berputar hingga sampailah Off tepat di belakang sang Direktur, Off mencondongkan tubuh dan segera berbisik pelan penuh kepastian serta keberanian.

“Sebentar lagi aku mengambil putera mu—sebagai suamiku, kau mengizinkan, Direktur?”

Pertanyaan tanpa basa-basi membuat Khun terperangah, Khun terdiam sesaat, semuanya terasa begitu suram, Khun seakan-akan mendengar berita pencabutan jabatan secara paksa—Khun tidak terima, Off bermain-main atau dosen muda ini dalam keadaan Tipsy?

Off kembali duduk.

Senyap, Khun tetap memerhatikan, terus diperhatikan Off merasa tergoda agar segera cekatan melanjutkan kegilaan, Off akhirnya berujar. “Anda merasa tidak percaya atas fakta ini?” ungkapnya dengan suara pelan, namun masih terdengar jelas di telinga sang pendengar.

“Jangan bermain-main.”

Sontak saja Off tertawa ringan, “Bermain dalam hal apa? Hubungan kami sudah jauh, perlu aku membeberkan hal privasi kami agar anda lebih percaya?” dipandanginya wajah Khun dengan seutas senyuman yang sangat meyakinkan.

✔ [2] My Hot Lecture [M]Where stories live. Discover now