BAB 23 : Everything

1K 119 15
                                    

"Thank God I'veever known you"

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

"Thank God I've
ever known you"

.

.

.

Off bersandar di lemari pendingin, menyilangkan tangan di depan dadanya. Off memerhatikan penampakan wajah sedikit mengkerut itu sedang menunduk melihat microwave,  lalu pandangannya teralihkan pada pintu keluar dapur, ia melihat tiga jejeran koper berlainan warna yang tertata rapi.

"3 koper? Bawa apa saja kamu?"

"Harus sebanyak ini?"

Gun membentuk gambaran berlebihan, meski merencanakan perjalan dalam satu hari mungkin Gun tetap membawa segudang perlengkapan yang tak pria itu butuhkan.

Kepala si kecil sedikit menoleh dan menatap sekilas, "Entahlah, aku malas menjelaskan apa saja yang aku bawa." Senyuman melengkung di bibir Gun saat dia memikirkan perjalanan pertamanya ke Berlin. "Begini, aku sulit menentukan outfit yang pas, mengharuskan aku membawa segini, kamu marah?"

Kata-kata kekasihnya membuat Off menghentikan kegiatan menyeduh Americano hangat yang baru saja ia ambil dari meja, lalu beringsut mendekati Gun yang disibukkan mengeluarkan roti dari microwave "Sweetheart, aku tidak marah," jawab Off sambil membantu Gun menyimpan roti tersebut di meja.

"Lalu?"

"Ya, sekedar bertanya."

"Jujur, kau marahkan?" Gun cepat menepis tangan Off yang akan mengeluarkan roti lagi. "Aku bisa sendiri, malas aku melihatmu pagi ini, mau memujukku,kan? Tidak mempan, Off! go away!"

Kulit tubuhnya meremang menekan gagasan bahwa mood Gun dalam keadaan tidak baik, Off tidak mau seharian ini ia tidak bisa memeluk Gun. Oh sialan, mulut bajingannya ini sulit diajak kompromi, demi apapun Off tidak marah, mau segudang Gun membawa perlengkapan ia tidak masalah. Melawan dorongan agar Gun tidak ngambek lagi, walau ia bukan ahli dalam menenangkan seseorang, Off tetap memikirkan cara tertepat agar si kecil kembali semula.  

"Dear ..."

"Di larang bicara."

Paru-parunya tersendat dalam menyerap oksigen, lincahnya tubuh itu menggeser kursi dan menghentak nya secara kuat, sontak Off terdiam, melihat kilatan amarah di mata kekasih kecilnya Off menahan senyuman. Off dapat melihat anak kecil berumur 23 tahun itu mutlak mengeluarkan kekesalan.

"Off Jumpol, handal sekali kau menciptakan pagi sesuram ini."

Ya Tuhan!

Off kelabakan.

"Oh Gun, I'm not angry, please, percaya padaku."

"Should i believe?"

"Hm ... believe me," bisik Off tepat di belakang Gun.

✔ [2] My Hot Lecture [M]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ