- UKS

763 35 0
                                    

Alanza menatap Al yang berdiri di sampingnya, "cepet minta maaf," bisik Alanza.

Al malah diam tidak bergeming, tidak berniat mengeluarkan satu katapun. Sepertinya biasa, wajah nya tidak mengeluarkan ekspresi apapun selain ekspresi tanpa minat.

"Al, cepet minta maaf, kalo lo nggak mau gue aja." Kesal Alanza. Sekarang mereka sedang berada di uks untuk mengurus Bryan, entah anak itu benar benar sakit atau tidak, yang pasti saat di lapangan tadi anak itu seolah olah sangat tersakiti.

Al maju tiga langkah, mendekat ke arah Bryan yang duduk di atas brankar.

"Maaf," ucap nya.

"Al, yang bener dong," ujar Alanza.

"Gue minta maaf," ucap Al lagi.

"Ya," balas Bryan cuek.

Alanza mendekat dan berdiri di samping Al, "makasih udah nolong gue di lapangan tadi, dan maaf juga, punggung lo pasti sakit banget karna kehantam bola kriket," ucap Alanza sedikit tidak enak.

"Nggak papa kok kak, bahkan kalo kena sepuluh bola juga nggak papa, selagi yang harus di lindungin kakak," goda Bryan dengan tersenyum manis, membuat lesung pipi kanan nya terlihat.

Al melangkahkan kaki pergi, tapi cepat di cegat oleh Alanza, "mau ke mana? kan belum selesai Al," tanya Alanza dengan suara di pelankan.

"Mau ambil sepuluh bola kriket, buat ngelempar tu bocah," jawab Al dengan polos.

Alanza menutup matanya sejenak, dan membukanya lagi, "nggak gitu maksudnya dia Al..." Ucapnya dengan memasang senyum paksa.

"Goblok," maki Bryan pelan. Tapi sial nya Al mendengar makian itu.

"Ngomong apa lo tadi?" Tanya Al mendekat dan berdiri di hadapan Bryan.

"Lo goblok,"

BUGHH

Al menonjok pipi kanan Bryan kuat, membuat cowok itu terhuyung ke samping, membuat brankar yang di duduki nya ikut bergerak.

"Ulangin," pinta Al.

Bryan berdiri, turun dari brankar, "Lo goblok!" Ulang Bryan.

BUGHH

Bryan jatuh menumbruk nakas yang ada di sampingnya, ia memegang bahu nya yang nyeri akibat tubrukan dengan nakas besi itu.

"Ulangin," pinta Al sekali lagi.

Bryan berdiri, "Lo goblok!!" Ulang cowok itu kesal.

BUGHH

Al menonjok pipi kanan Bryan kuat, membuat adik kelas nya itu terhuyung menabrak brankar di sebelahnya.

"Ini si yang goblok si Bryan," gumam Alanza menghela nafas panjang. Ia hanya menonton tanpa berniat menolong, sepertinya memang ini harus terjadi, pikir nya.

"Coba ulangin lagi," pinta Al mendekat dan menarik kerah baju Bryan.

"LO GOBLOK BANGSAT!" maki Bryan emosi karna Al memintanya mengulangi perkataan yang sama.

BUGHH

Lagi lagi Al menonjok pipi kanan Bryan kuat. Setelah itu ia meminta hal yang sama, meminta adik kelas nya itu mengulangi ucapan yang ia lontarkan.

Alanza hanya menonton dari kejauhan, menikmati pemandangan yang ada di hadapannya. Sebenarnya ia kasihan dengan Bryan, tapi Bryan terlalu bodoh dan malah terus memaki Al dengan kasar.

Jam menunjukkan pukul 09:01, jam olahraga sudah selesai dan berganti jam istirahat. Alanza menuju ke arah jendela, menatap lapangan sekolah yang di penuhi banyak murid yang berlalu lalang.

Our love story Where stories live. Discover now