- lelang bakso

562 23 0
                                    

"kepala kelapa kelapa kelapa."

"Tuh kan gabisa!"

Pagi ini Alanza dan Al sudah standby di sekolah, dan seperti biasanya, hari hari mereka yang di penuhi dengan hal hal random.

Sekarang mereka bertiga, yaitu Bayu, Alanza, dan Al sedang berada di kelas. Dan di kelas itu hanya ada mereka bertiga, tapi bising nya kelas itu tidak kalah dengan ribut nya satu kelas.

Sekarang Alanza dan Bayu saling melempar tatapan sinis, meributkan sesuatu yang tidak jelas.

"Lo mah nggak pintar kalo gak bisa sebut kelapa kepala cepet cepet," remeh Bayu pada Alanza.

"Kalo gue bisa lo mau apa ha!?" Tanya Alanza ngegas.

"Gue traktir lo satu bulan, nah gimana!" Jawab Bayu balik ngegas.

"Oke, awas aja kalo gue bisa!" Seru Alanza.

Bayu memukul meja nya kecil, "Yaudah coba sekarang, lo dari tadi bilang gitu mulu, gabisa kan lo!" Remeh Bayu lagi.

"Bisa! Gue cuma lagi kumpulin niat aja!"

Mereka lagi lagi saling menatap dengan sinis.

"Ekhmm."

Mendengar suara deheman itu mereka berdua langsung menatap Al.

"Kepala kelapa kepala kelapa kepala kelapa kepala kelapa."

Alanza dan Bayu yang mendengar itu tercengang. Bagaimana mungkin Al bisa bicara dua kata itu tanpa terbata bata, bahkan tanpa mencoba terlebih dahulu.

"Traktir gue satu bulan?" Tanya Al menatap Bayu.

"Apaan sih lo, lo tuh gak di ajak," sergah Bayu karna merasa tidak terima.

Alanza yang juga merasa tidak terima ikut mendukung bayu, "iya tuh, lo mah nggak di ajak Al udah," ucap Alanza.

Al mengerutkan kening nya, apakah ini yang di definisi kan ada kawan lupa ayang.

"Gue cari angin," ucap Al, lalu ia keluar dari kelas.

"Ternyata orang dingin juga butuh angin," ujar Bayu yang menatap Al keluar dari kelas.

Sekarang Al berada di luar kelas, jam menunjukkan pukul 06:35, suasana sekolah masih sangat sepi.

"Kak Al?"

Panggilan itu membuat Al melihat ke sumber suara, tapi saat sudah melihat ia merubah ekspresi nya lebih datar.

Rubby mendekat ke arah Al, "kak Al ngapain di sini sendirian?" Tanya Rubby sok asik.

"Cari angin," jawab Al singkat. Ia langsung pergi menjauh dari sana, berusaha menghindari Rubby dengan perlahan.

"Eh kak Al, kak Al pacaran sama kak Alanza ya?" Tanya Rubby mengikuti Al dari belakang.

"Ya."

"Oh iya, wakil ketua OSIS siapa ya kak? Belum tau soal nya," tanya Rubby semakin menjadi.

"Bayu."

"Oh iya kak, kalo boleh tau kakak--"

"Nggak boleh tau," potong Al cepat. Al berhenti dan berbalik melihat Rubby, menatap gadis itu seinci inci nya.

"Gue balik ke kelas," setelah mengatakan itu Al langsung melewati Rubby begitu saja.

Saat sampai di depan kelas, Al mendengar suara Alanza dan Bayu masih berdebat tentang penyebutan kepala kelapa.

"Za, lo mau nggak di poligami?" Tanya Al saat memasuki kelas itu. Tapi sial nya ternyata kelas sudah berisi lebih dari mereka bertiga sebelumnya, bahkan di sana ada Aldo.

Our love story Where stories live. Discover now