- Drama aja dulu

494 25 2
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit lalu, tapi Al tetap saja tidak ingin keluar dari kelas, Alanza hanya bisa membujuk pacar nya itu dengan malas.

"Al ihh! Ayok pulang, mau sampek malem emang di sini?" Ujar Alanza dengan menarik satu jari tangan Al.

Tapi Al tetap fokus membaca, ia sedang membaca novel yang ia pinjam di perpustakaan tadi.

"Al gue laper, ayok pulang, lo mau gue mati kelaparan?" Tanya Alanza merengek.

Al tetap diam dan fokus membaca, entah apa yang terjadi pada lelaki itu.

Alanza menghela nafas nya, "gue pulang sendiri," ucap gadis itu. Ia langsung keluar dari kelas meninggal kan Al sendiri di sana.

Al menutup buku nya, ia langsung beranjak dan membuntuti Alanza dari belakang. Alanza sadar jika ia di ikuti, tapi ia bersikap seolah olah tidak tau.

Saat di parkiran, Alanza melihat Bayu yang baru saja hendak menaiki motor nya. Gadis itu segera berlari ke arah Bayu, berniat meminta tumpangan.

"Bayyy! Tunggu!" Seru Alanza.

Bayu membuka kaca helm nya, "nape?" Tanya Bayu singkat.

"Gue nebeng boleh yaa..," pinta Alanza dengan wajah di sok imut kan padahal tidak imut sama sekali.

"Al mana?" Tanya Bayu, ia mengedarkan pandangannya ke sekitar, saat mata nya bertatapan dengan mata Al, Bayu menelan liur nya pelan.

"Sorry za, adek gue udah nunggu di SD, gue duluan ya," ucap Bayu.  Tanpa ba-bi-bu Bayu langsung menancap gas dari sana.

Alanza melihat kebelakang nya, Al cukup jauh dari parkiran, tapi cowok itu bisa membuat Bayu tidak memberikan nya tumpangan.

Sekarang Alanza beralih melihat orang sekitar. ia melihat Dafa, Dafa adalah anak yang dulu pernah berkelahi dengan Al hanya karna Al juara umum 1 dan dia juara umum 2.

"Dafa!" Panggil Alanza, gadis itu mendekat ke arah Dafa.

"Daf, gue boleh nebeng nggak? Gue gada yang jemput."

Dafa melihat sekitar nya dan mencari Al, ya bisa di bilang keadaan seperti ini sudah biasa. Saat ia melihat Al, Al nampak memberi ekspresi wajah yang tidak bersahabat, antara datar juga seperti tidak suka.

Dafa diam sejenak, dua detik kemudian ia mengangguk. Tanpa banyak basa basi Alanza langsung naik ke atas motor itu dan mereka dengan cepat keluar dari pekarangan sekolah.

Al merengut kan kening nya, ia tidak suka seperti ini. Ia tadi memiliki rencana untuk meminta maaf pada Alanza ketika mereka di jalan, tapi semua nya di luar ekspektasi.

Al menggenggam novel yang ada di tangan nya kuat, "udah berani atau udah bosen..?" Gumam Al.

°°°

Alanza membaringkan tubuhnya di atas ranjang, ia sedikit lelah. Ia sekarang memikirkan apa yang terdapat pada Al, ia sadar Al melihat nya di parkiran tadi. Ia memang tidak berminat ikut orang lain, tapi di sisi lain ia juga kesal pada Al yang berkelakuan seperti tidak peduli padanya.

"Gue telpon aja kali ya?" Tanya Alanza pada dirinya sendiri.

Alanza hendak mengambil ponsel nya, tapi ia urungkan karna mengingat bagaimana perlakuan Al saat di sekolah tadi.

"Bodo amat lah, dia juga yang salah," ucap Alanza. Ia mulai menutup matanya, memilih melupakan masalah nya dan Al.

Perlahan lahan Alanza tertidur, bahkan sekarang ia sudah tidak sadar kan diri lagi.

Our love story Where stories live. Discover now