Chapter 1

419 43 25
                                    

Human kepo: Kenapa sih tertarik sama shipnya Tomat? Author lain tuh gk ada yg penasaran, apalagi buat cerita ttg Amato. Cm kamu doang kayaknya.

Me: Berbeda itu indah, haha. Masa tiap bikin fanfic selalu fokus ke anaknya, kesian dong bapaknya😌

****

"Jadi sekretaris bos besar bukannya membaik, semuanya malah makin buruk. Mana disuruh nyapu lobi lagi, sialan banget tuh pak Bos. Rasanya pengin ku cekek," bergumam seorang diri dengan kaki yang terhentak kuat di lantai, Mara berusaha untuk menahan emosinya yang hampir membuatnya ingin mencekik bos barunya itu.

Lebih baik dia menjadi karyawan biasa. Kalian mau tahu ceritanya dan apa sebabnya Mara malah terjebak di situasi seperti ini? Dia malah disuruh untuk menyapu seluruh lobi kantor, gila kan?

"Nyapu lobi."

Mara sangat terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh bosnya, Amato bin nyebelin dan dingin bak kutub Utara. Mendengar hal itu, Mara pun terkekeh ringan.

"Haha, pak Bos ini kocak geming sekali ya. Saya serius, pak Bos."

Giliran Amato yang sekilas mengangkat alisnya, dia menopang dagunya menggunakan tangan kanan. Menatap datar kearah Mara.

"Saya juga serius, kamu nyapu lobi."

"Ta-tapi pak bo--"

"Ssttt!" Amato memotong, "saya tidak menerima penolakan jenis apapun itu. Lakukan."

Mengingat hal itu rasanya Mara ingin mengamuk, tapi tidak mungkin kalau dia melakukan itu. Yang ada bisa langsung di kick sih, jadi sebaiknya dia menurut saja.

"Pantesan sekretarisnya yang lama mengundurkan diri, modelan Bosnya aja begini." Masih dalam posisi yang sama, Mara mulai menyapu lobi dan membersihkan debu yang berada disana.

"Tenang Mara, nggak papa. Demi cuan dan bayar kos-kosan UwU. Nahkan, apa kubilang? Orang sabar pasti langsung untung, lantai semuanya udah bersih bagaikan istana kaca. Oke, tinggal melapor ke Bos besar yang sangat menyebalkan itu terus gajian deh dan uangnya bisa dikirim ke desa buat pengobatan Ibu."

"Em, dengan Ibu Mara ya?"

Datanglah manusia lagi, Mara berharap bahwa kedatangan dia menimbulkan sesuatu yang baik. Kan tidak lucu kalau karyawan ini hanya akan mengganggunya saja atau malah menghancurkan moodnya.

"Eh, iya." Memutar badannya, Mara mengangguk sopan.

Jelas karyawan itu seperti orang yang kebingungan, melirik kearah Mara yang tengah memegang sapu. Bukankah Mara sudah dinaikkan jabatannya? Kenapa malah disuruh nyapu? Kira-kira begitulah isi otaknya.

"Ibu lagi ngapain?" tanyanya dengan nada heran.

Mara tertawa kecil, sekilas mengibaskan salah satu tangannya diantara udara kosong. "Nggak papa kok, ini tadi cuma risih aja ngeliat lantai kotor. Makanya jadi ku sapu dulu biar enak dipandang."

Bohong!

"Oh gitu ya, bu? Ngomong-ngomong ada beberapa laporan tentang inflasi yang terjadi di perusahaan ini, tolong ibu datain semuanya terus kasih tahu ke Tuan Amato. Dia harus tahu tentang masalah ini, bahaya kalau tidak cepat ditangani." Ucap si karyawan, ia menyerahkan beberapa lembar dokumen untuk ditangani.

SULIT DIMENGERTI [ END ]Where stories live. Discover now