1×4=4

5.9K 454 39
                                    

"Boleh saya melakukan nya? "

Suara Mew yang berat dan serak membuat kana terhipnotis bahkan tanpa ia sadari kepala nya mengganguk menyetujui ucapan Mew.

Semuanya tampak gila, mungkin hampir tidak waras namun suasana yang mendukung membuat kedua adam berbeda umur itu terhanyut.

Jantung mereka yang berdetak begitu keras terdengar jelas diruangan sunyi itu.

Biarlah membuat dosa yang bisa menjadi bomerang bagi mereka berdua entah bagaimana kedepannya harus melupakan atau mengingatnya selalu dibenak Masing-masing.

Mew mulai bergerak mencium bibir seranum chery itu, sangat menggoda membuat nya lapar ingin memakan pria manis itu.

Kedua mata kana terpejam saat merasakan sapuan dari bibir tipis pria yang mengukungnya, dirinya lupa segalanya. hasrat yang begitu membludak membuat nya tak bisa berpikir jernih yang ia harapkan hanya sebuah sentuhan, Sentuhan yang mana mampu membuatnya terbang kelangit ketujuh.

Bibir tipis itu semakin liar menyelusupkan lidahnya memasuki rongga mulut kana, membelit nya bahkan melumat nya dengan gairah yang menggebu-gebu.

Mew semakin ganas, tangan penuh veins itu menjelajahi setiap inci tubuh si manis rasa halus yang terasa di telapak tangan nya membuat Mew semakin bernafsu.

Tubuh calon mantunya memang paling terbaik dari yang terbaik, sangat ramping dan mulus.

"Emmpphh.. Ahh pahh"

"Hmm? "

Ciuman Mew berpindah pada leher putih tersebut lidahnya menyapu setiap permukaan kulit,mengecupnya bahkan ia menggigit kecil meniggalkan sebuah jejak kemerahan yang tak begitu terlihat.

Tangan kekarnya membuka satu persatu kucing baju yang menutupi tubuh ramping sang manis hingga kancing terakhir, Mew tertegun tubuh Kana lebih indah dari yang dibayangkan.

Kulit seputih susu Tanpa celah dengan dua bola kecil berwarna merah muda membuatnya semakin terangsang.

Pikiran nya tertutup sekarang pikiran nya bukan tentang bagaimana kedepannya mereka berdua bersikap tapi bagaimana cara menikmati tubuh indah di hadapan nya ini.

Apa tak masalah ia mencicipi nya tubuh calon menantu nya?

Seego-egoisnya dirinya tapi dihati kecilnya ia masih memikirkan perasaan anak tirinya, Mew tak sejahat itu ia sangat menyayangi rafka hanya saja kehadiran pria manis ini membuat semua akal sehatnya hilang.

Mew menghentikan kegiatan nya lalu beranjak duduk disisi Kana yang masih terbaring.

Kana yang merasa tak ada pergerakan pun lantas mendudukkan bokongnya disamping sang ayah mertua.

Keduanya terdiam menyadari kesalahannya yang hampir mereka perbuat.

Mew menatap kearah Kana menggenggam tangan mungil itu, dengan lembut berucap.

"Maafkan papa, papa tak bisa mengontrol nafsu papah" ucap Mew.

Kana menoleh kearah Mew lalu tersenyum canggung.

"A- ah tak apa pah, Kana juga salah karna sudah terbawa suasana" ucap Kana.

Kemudian terdiam kembali.

Keadaan benar-benar menjadi canggung entah harus bagaimana cara mengakhiri kecanggungan yang tercipta diantara mereka.

Kana hanya bisa merutuki kebodohan nya didalam hati bagaimana bisa ia melupakan bahwa ia adalah milik orang lain dan dengan gila nya dirinya ingin bermain dibelakang sang kekasih yang sudah mencintainya dari lama.

papa mertua‼️ (END).Where stories live. Discover now