1×8=8

4.5K 445 49
                                    

pria manis itu bersandar pada bilik pintu kedua matanya menatap lurus kedepan.

"ku rasa ini mimpi" gumam kana.
tangan mungilnya mulai terulur keatas hingga.

plak! kana memukul pipinya sendiri berharap ini hanya mimpi.
pipinya yang memerah tampak begitu jelas.

kana menggelengkan kepalanya berkali-kali menghilangkan ucapan yang sedari tadi tergiang-ngiang ditelinga nya.

kana memang menyayangi papah mertua nya itu tapi hanya sebatas seorang ayah tidak lebih, apa papah menggangap sikapnya selama ini berlebihan hingga pria tampan itu mencintai nya.

kana merongoh mengambil handphone nya, ia harus meminta suaminya pulang keadaan seperti ini tidak baik untuk dirinya.

tapi hampir berkali-kali menelpon sang suami tak juga satu pun diangkat.

dengan kesal kana melempar handphone nya ke lantai membuat reatakkan kecil di benda pipih dengan apel digigit.

setetes air mata keluar dari kedua matanya,
dirinya bingung bercampur dengan rasa takut
Seharusnya semua nya tak seperti ini, ini gila.. bahkan untuk bernafas saja dirinya ragu.

hingga sebuah ketukkan dari balik pintunya membuat nya diam.

"kana"

sial! suara itu..
sekarang dirinya tak tau harus berbuat apa, haruskah membukkan pintu untuk pria itu.

"na, papa mau bicara sebentar bisa tolong buka pintu nya? "
ceklek..

"ada apa pah? " tanya kana dengan tatapan datarnya.

"Yang saya ucapkan tadi serius, saya harap kamu mau mempertimbangkan nya"

"tak perlu ada yang dipertimbangkan yang papah lakukan tadi itu salah, papah harus tau kana ini menantu papah bukan temen mas rafka" ucap kana dengan bibir bergetar.

"na, saya mencintaimu apakah saya tidak memiliki kesempatan untuk sekedar mendapatkan hatimu" ucap mew dengan tatapan sendunya..

"pah saya mencintai rafka dan itu tak akan pernah berubah! "

kana hendak menutup pintu namun tangan kekar itu menahannya dengan kuat, hingga dalam satu dorongan

srett..

brak..

mew mendorong tubuh kana masuk lalu mengukungnya dibalik pintu.

"apa yang kau lihat dari pria itu! bahkan dia tak bisa meluangkan waktunya untuk mu lalu apa yang kau harapkan darinya na! "

"pah, rafka itu ana__

"saya tau rafka itu anak saya tapi kali ini rafka bukan anak saya! " potong mew

"sepertinya kau mulai gila pah, bagaimana mungkin kau mengatakan hal seperti itu"

"ya saya memang gila dan itu semua karna dirimu"

"na, saya bisa memberikan mu apapun jadi saya mohon jadilah kekasih saya"

"enggak pah! kana ga mau, itu salah kana ga mau nge hianati mas rafka" ucap kana kekeh..

perasaan yang papah nya miliki itu salah, jika rafka tau semua akan kacau kemungkinan akan menjadi perseteruan diantara ayah dan anak itu.

kana tak ingin jangan hanya karna dirinya masalah baru muncul bisakah hidupnya tenang.

"maaf pah, kana ingin tidur bisakah papah keluar" ucap kana tanpa menatap pria didepan nya.

mew mengeraskan rahangnya, otot-otot ditangan nya menonjol keluar. dirinya benci penolakan.

papa mertua‼️ (END).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang