30:1=30

3.7K 362 46
                                    

"Mas, aku udah nyiapin makan malam. Kamu makan ya" bujuk zev.

"Aku tidak lapar" ucap rafka dingin.

Zev menghela nafas kasar sedari tadi rafka hanya terduduk diam disisi ranjang dengan tatapan kosong nya, zev berusaha membujuk rafka untuk sekedar makan malam namun pria dewasa itu tak juga kunjung mau.

Padahal ia sudah bersusah payah memasakan makanan kesukaan rafka ditambah lagi kehamilan nya membuat nya sedikit sensitif.

Memasak pork basil perlu perjuangan mencium bau bumbu2 membuatnya mual namun saat masakan nya sudah jadi, rafka dengan tidak berprikemanusiaan nya menolak masakan nya.

"Mas, aku mohon makan ya kamu belum makan loh dari kemarin" ucap zev mencoba membujuk rafka.

Zev mengambil sesendok makanan lalu ia sodorkan didepan mulut rafka, bahkan dengan lembut nya pria manis itu masih berusaha membujuk rafka untuk menerima suapan nya.

Prang!

"Aku sudah bilang, aku tidak mau! " rafka menghempaskan sendok di depan nya kasar, zev yang mendapatkan prilakuan tersebut pun mulai berkaca-kaca hatinya berdenyut nyeri dia sudah berusaha namun usahanya seperti tidak dihargai membuat mood yang memang sedang buruk menjadi lebih buruk.

"Kalo kamu tidak mau makan setidaknya hargai buatan ku!" bentak zev

Ia hanya lelah, sedari pagi ia belum beristirahat sama sekali. Pekerjaan kantor yang menumpuk ditambah lagi kelakuan rafka yang kekanak-kanakan.
Apalagi sedari pagi ia hanya mengurus rafka dan juga membersihkan seluruh apartemen.

Zev menarik nafas panjang lalu mendudukkan bokongnya disisi rafka. Mengelus perutnya yang sedikit membuncit, tersenyum tipis saat mengingat bagaimana anak ini bisa hadir.
usia kandungan nya hanya berbeda satu bulan dengan kana.

Karna kejadian itu lebih cepat dibandingkan peristiwa mew menghamili kana.

Dia cukup sadar diri bagaimana anak ini hadir karna dia menjebak rafka untuk tidur dengannya dan dia pikir jika memliki anak ini ia bisa memiliki rafka seutuhnya hanya dengan anak ini ia bisa mengikat rafka dalam genggaman nya namun ia sedikit merasa bersalah memanfaatkan anak ini untuk mengikat rafka adalah satu tindak kejahatan meski itu tidak bisa disebut sebuah kejahatan.

Kadang kala kehidupan layaknya sebuah arus, mencintai lebih sulit dari pada dicintai.

Bertahan pada satu harapan namun justru harapan itulah yang membuat mu hancur.

Zev sudah berjuang sebisa mungkin mengorbankan segala hal hanya untuk cintanya. Memanfaatkan segala hal demi hidup bersama Rafka. Pernahkah Rafka mengerti bagaimana perasaan nya?

Cinta membuat seseorang gila tapi jika tidak ada cinta perasaan kosong lah yang ada.

Zev duduk termenung memikirkan bagaimana kedepan nya, ia tak bisa bertahan seperti ini terus. Perasaan nya tak bisa terus menuggu.

Zev menoleh kearah Rafka, pria tampan itu hanya sibuk terdiam dengan tatapan kosongnya.

Apa yang harus dirinya lakukan?

"Raf, aku tak tau sebesar apa kamu mencintai dia tapi satu hal yang harus kamu tau aku akan tetap disini sampai kamu sadar seperti apa rasa cinta ku ke kamu" ucap zev lirih.

"Aku gak peduli tentang bagaimana perasaan kamu ke aku. Karna dihatiku cuma ada Kana" balas Rafka datar tanpa melirik kearah zev.

Zev mengepalkan tangannya erat.  Apa tak ada setitik pun rasa cinta Rafka kepadanya?

"Kapan kamu bisa menoleh kearah ku raf, kamu tau cinta ku bahkan lebih tulus dibandingkan cinta dari Kana. Dia melupakan mu raf, kamu tidak melihat bagaimana tatapan matanya saat melihat kearah papa mu?!"

papa mertua‼️ (END).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang