[S2] CHAPTER 2: TAK INGIN BERPISAH

1.9K 134 32
                                    

YOU POV

"Kau mencintaiku kan, nuna?"

Sangat Niki, tapi aku harus bagaimana jika semua hal berjalan diluar kendaliku?

Langsung aku lepaskan pelukan kami untuk menjawab pertanyaan kekasihku tersebut, "Maaf Niki, lebih baik kita akhiri sampai disini saja." jawabku, sontak membuat Niki marah dan mengambil senjata api itu kembali. Ia todongkan senjata itu tepat ke pelipis kanannya dan berniat menembakkan ke kepalanya sendiri.

"Jangan tinggalkan aku, nuna." lirih Niki begitu parau. Air mata telah membasahi wajahnya dan tergambar jelas kesedihan di wajah lelaki yang berstatus kekasihku tersebut. Aku yang takut Niki berbuat nekat hingga mencelakai nyawanya sendiri pun berusaha mendekat untuk mengambil pistol tersebut. Namun, Niki malah melangkah mundur untuk membuat jarak diantara kami, ia reload peluru di pistol tersebut tanpa merasa takut sedikitpun.

"Niki-ya, jangan seperti ini! Lepaskan pistol itu ya.." berusaha aku bujuk Niki agar tidak menarik pelatuknya. Mendengar ucapan ku, tangis Niki malah semakin menjadi-jadi. "Kau bahkan tak memanggilku dengan sebutan sayang lagi, nuna.." lirih Niki akhirnya membuatku tersadar. Air mata tak bisa lagi aku bendung akibat perasaan sedih yang begitu mendalam.

Langsung aku hampiri kekasihku tersebut, mengambil pistol yang ia arahkan ke pelipis kanannya lalu membuang pistol tersebut ke lantai untuk membawa tubuh Niki ke dalam pelukanku.

"Kau tahu, nuna sangat mencintaimu kan? Perasaan nuna tidak akan berubah sampai kapanpun, nuna hanya tak ingin masa depanmu hancur Niki. Anak mafia bernama Jake telah mengenalkan nuna sebagai kekasihnya pada kedua orang tuanya. Mau tak mau nuna harus mengikuti semua permainannya karena mereka sangat mengerikan." ucapku membuat Niki melepaskan pelukan kami secara sepihak untuk menangkup wajahku.

"Jadi, selama ini nuna tak menganggap hubungan kita?" tanya Niki yang langsung aku jawab dengan gelengan kepala. "Jadi ini alasannya aku tak boleh mengenalkan nuna sebagai kekasihku pada teman-temanku?" tanya Niki lagi, membuatku bingung.

Oh tuhan, keadaan saat ini memang tak memungkinkan untuk aku jelaskan semua yang terjadi pada Niki. Ia sedang tidak bisa berpikir jernih, "Bukan begitu sayang, tolong dengarkan penjelasan nuna dulu. Nuna tak ingin kamu mengenalkan nuna sebagai kekasihmu karena nuna tak ingin kamu mendapat cemoohan karena memiliki kekasih yang lebih tua, apalagi rentang umur kita cukup jauh yaitu delapan tahun." jelasku tak juga membuat Niki tenang.

"Tak ada yang berani mem-bully ku nuna!! Sudah ku katakan, jangan khawatirkan aku. Aku bisa menjaga diriku sendiri!!" nada bicara Niki sedikit meninggi saat mengatakan itu, membuatku memejamkan mata dengan jantung yang semakin berdegup kencang. Tak bisa aku tutupi lagi rasa takut yang menyelimuti ku saat Niki membentak ku keras seperti tadi.

"Jika nuna mencintaiku, buktikan! Jangan tinggalkan aku.." sadar atas rasa takutku, Niki tangkup wajahku untuk menyeka air mata yang mengalir membasahi wajahku. "Tapi Niki-" ucapan ku bahkan kembali dipotong oleh lelaki itu.

"Aku tak bisa tidur setelah melihat videomu nuna. Kenapa nuna selalu tertawa saat bercinta dengan anak mafia itu? Apa nuna mulai menyukainya?" tanya Niki dengan suara yang parau sambil mengeluarkan handphone miliknya. Ia perlihatkan sebuah video yang menampilkan diriku sedang bermain bersama Jake. Terlihat jelas yang merekam video tersebut adalah Heeseung tapi fokus perhatianku tertuju pada diriku sendiri yang terus menatap Jake dengan tatapan lamat, senyuman bahkan tak lekang di wajah kami berdua walau kenikmatan begitu memenuhi diriku saat itu. Aku akhirnya tersadar kalau ekspresi di wajahku sangat menunjukkan perasaanku saat itu, ya aku menyukai bermain bersama Jake. Entah mengapa terasa menyenangkan sekaligus menantang.

"Darimana kau dapat video itu?" tanyaku .

"Entahlah, dikirim oleh nomor yang tidak dikenal." jelas Niki sambil memperlihatkan isi chat dari nomor yang mengirimkan video tersebut. Aku refleks menggigit bibir bawahku, "Nuna terlihat sangat menyukainya, lalu sekarang nuna ingin mengakhiri hubungan kita karena anak mafia itu telah mengenalkan nuna pada kedua orang tuanya? Hebat sekali, aku bahkan tak bisa mempertahankan dan membuat nuna menampilkan ekspresi seperti itu." gumam Niki begitu pelan. Refleks aku raih kedua tangan Niki untuk menangkup wajahku kembali, "Nuna mencintaimu Niki, kau hanya melihat potongan video yang bisa saja mereka edit saat nuna hanya menampilkan ekspresi seperti itu. Bukan berarti nuna menyukainy-"

"Buktikan!! Buktikan kalau aku juga bisa membuat nuna menampilkan ekspresi seperti itu. Nuna bahkan tak mau aku sentuh padahal aku kekasih resmimu." ujar lelaki itu semakin membuat jantungku berdegup kencang. Kekasih resmi? Tunggu, aku sedikit tak mengerti dengan maksud ucapan Niki tersebut.

Tak kunjung mendapat respon dariku, Niki angkat wajahku untuk menatap matanya. Jemari tangannya mengelus sisian wajah hingga permukaan bibirku. Senyuman manis terukir di wajah tampan Niki, namun tak bertahan lama karena setelah ia mengatakan, "Jangan tolak aku lagi, nuna." ia satukan bibir kami dengan perlahan.

TBC

Maaf pendek ya, lanjut kah?

COLLYWOBBLESWhere stories live. Discover now