[S2] CHAPTER 12: KACAU

1.1K 106 36
                                    

Choi Soojun
Nik, aku melihat kekasihmu di UGD rumah sakit Samsung dengan seorang lelaki dan beberapa body guard yang berjaga di luar UGD. Kekasihmu tak sadarkan diri akibat kelelahan yang hebat, aku sedang mengantar ibuku juga di rumah sakit ini karena serangan jantung. Kekasihmu berada di ranjang tepat sebelah ranjang ibuku, mereka akan memindahkan kekasihmu ke ruang rawat inap secepatnya.

Setelah membaca pesan dari seorang temannya itu, Niki langsung bergegas menuju rumah sakit Samsung yang berada cukup jauh dari apartemen kalian, memerlukan waktu satu jam lebih untuk lelaki itu bisa sampai menggunakan motor miliknya. Ya, motor itu adalah kado ulang tahun yang spesial kamu berikan untuk Niki yang baru saja menginjak umur 17 tahun. Saking cintanya kamu dengan lelaki itu, kamu nekat menuruti semua keinginannya bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya belum boleh ia nikmati, termasuk berkendara menggunakan motor besar ini.

Setelah sampai di parkiran rumah sakit Samsung, Niki langsung menuju ugd dan bertemu dengan temannya bernama Soojun. Lelaki itu menyebutkan kalau kamu sudah dipindah ke ruang rawat inap sejak satu jam yang lalu, namun Niki tak peduli akan segalanya. Bahkan disaat anak buah Jay nekat menghadang langkah lelaki itu menuju ruangan mu, Niki beri ancaman pada mereka yang hampir berakhir dengan adu pukul jika tak dihentikan oleh satpam yang bertugas. Niat Niki yang ingin menemuimu juga dihentikan oleh beberapa penjaga dengan alasan sudah melewati waktu besuk yang diberikan. Namun, Niki tetap tak peduli, ia memaksa masuk ke ruang rawat VVIP yang dijaga khusus oleh beberapa perawat dan memaksa masuk ke sebuah ruangan yang televisinya masih menyala. Benar saja dugaan Niki, ruangan itu adalah ruangan yang kamu tempati bersama lelaki yang tak Niki sangka adalah Jay Park.

Niki sempat terdiam saat melihatmu begitu nyaman tertidur di dalam pelukan lelaki yang telah mengukir luka di tubuhnya. Detik itu juga, Niki hampiri kasur tempatmu berbaring dan langsung membawamu menjauh dari pelukan Jay Park hingga membangunkan mu dari tidur lelapmu. Kamu yang masih mengumpulkan kesadaran mu pun tak menyadari Jay Park yang begitu kesal dan berniat melayangkan satu pukulan ke wajah Niki. Tetapi, keburu ditahan oleh beberapa anak buahnya karena saat ini, Niki telah membawamu berdiri ke dalam pelukannya. Suasana yang begitu ribut itulah yang membuatmu akhirnya tersadar dan refleks menatap wajah Niki yang memelukmu, "Niki.." kamu memanggil namanya yang refleks memecah tangisanmu penuh rasa takut dalam pelukan Niki. Jay Park yang melihat itu pun hanya bisa terdiam sembari memperhatikan dirimu yang meremas baju yang Niki kenakan.

"Kau apakan kekasihku, brengsek?!" tanya Niki berusaha mengambil simpati dari beberapa perawat yang sudah memperhatikan kalian. Menyadari tak ada perlawanan sedikitpun saat Niki mengambil paksa dirimu dari Jay Park pun akhirnya menyadarkan para perawat atas keadaan yang terjadi. "Aku tak melakukan apapun padanya, malah kau yang datang dan menganggu waktu istirahat kami!" kesal Jay ingin menjelaskan tentang yang terjadi sebenarnya, tetapi keburu kamu ucapkan pada Niki, "Jay Park yang membawa nuna kesini, sudahlah nuna baik-baik saja kok. Nanti nuna jelaskan kejadiannya yaa." sambil berusaha melepaskan pelukan Niki di tubuhmu. Kamu berniat menenangkan kekasihmu tersebut yang langsung Niki turuti dengan membawamu kembali ke dalam pelukannya.

"Apa yang kau tunggu? Pergilah!" ucap Niki begitu lantang yang ditujukan pada Jay Park dan beberapa anak buahnya. Jay sempat terdiam sambil memikirkan cara lain untuk mengambil paksa dirimu dari pelukan kekasihmu, namun seorang perawat laki-laki meminta, "Tolong jangan buat keributan disini, apalagi waktu telah memasuki tengah malam. Pasien lain sedang beristirahat." jelas perawat itu yang semakin mengembangkan senyum penuh kemenangan di wajah Niki. Sedangkan kamu, hanya terus memeluk tubuh Niki sambil mengigit bibir bawah mu. Kamu tak tahu harus bagaimana dan kehadiran Niki saat ini seperti sebuah anugerah untukmu disaat kamu merasa tak ada jalan keluar lagi dari pelukan anak mafia itu.

"Urusan kita belum selesai, aku akan terus menemui kekasihmu sampai dia sadar kalau hanya akulah yang bisa ia andalkan!" ucap Jay Park sambil menatapmu dari kejauhan seolah memberikanmu kode melalui ucapannya barusan. Kamu remas semakin kencang kaos Niki di hadapanmu, sebelum kamu dengar langkah kaki yang terdengar menjauh dan suara pintu ruangan yang tertutup dari luar. Langsung kamu lepaskan pelukan Niki untuk menatap matanya penuh arti, "Nuna baik-baik saja kan?" tanya Niki sambil menangkup wajahmu dan menyeka air mata yang tanpa sadar mengalir membasahi wajahmu. Kamu menggelengkan kepala seraya mengucapkan, "Tak ada jalan keluar untuk kita, Niki." seiring pecahnya tangisan lelaki itu begitu parau.

Kamu tahu Niki merasa sangat bersalah atas kejadian buruk yang bertubi-tubi menimpamu, namun Niki juga tak ingin kehilanganmu begitu saja, apalagi sampai melepas mu untuk orang-orang biadab seperti Jay Park si anak mafia. Niki berjanji, akan melakukan apapun hanya untuk menjagamu walau diumur yang sekarang bukan hanya masalah ini yang harus Niki prioritaskan dalam hidupnya.

"Aku sudah mengusahakan yang terbaik agar kita lepas dari mereka semua, nuna. Aku janji akan melindungimu, jadi jangan ragukan kemampuanku lagi ya? Tolong anggap aku sebagai kekasih yang bisa kau andalkan, bukan seperti bayi yang harus selalu nuna jaga. Sekarang, gantian, aku yang menjaga nuna dari mereka semua." ucap Niki semakin memecah tangisanmu, sungguh kamu bingung berada di situasi ini, satu sisi kamu sangat mencintai Niki tapi disisi lain terdapat keraguan dalam dirimu akan anak di bawah umur tersebut. Kamu hanya merasa Niki tak akan bisa menyelesaikan permasalahan ini hanya dengan otot saja

TBC

KOMEN NYENTUH 50 BARU AKU UPDATE YAA

COLLYWOBBLESDonde viven las historias. Descúbrelo ahora