[S1] CHAPTER 1: OBAT

163 15 0
                                    

SEASON 1

YOU POV

Dentuman musik mengalun kencang, mengiringi suasana malam di sebuah gedung diskotik kelas atas yang terletak di pusat distrik Gangnam, Korea Selatan. Aku turunkan bagian bawah dress yang aku kenakan sambil mengubah posisi tangan menjadi melingkar di lengan seorang laki-laki bersurai hitam yang tak lain adalah kekasih mudaku. Dia sangatlah tampan dan aku sangat menyukainya. Aku rela melakukan apapun untuk kekasihku tersebut, bahkan sampai membiayai sekolah hingga kebutuhan sehari-harinya.

Berhubung ia berasal dari negara tetangga dan tak memiliki satu kerabat pun di negara ini, aku mau saja melakukan apapun untuknya asal ia tetap setia padaku dan belajar dengan giat. Umur kami memang terpaut cukup jauh yaitu, 7 tahun. Tapi bukan berarti hal itu menjadi penghalang untuk kami berdua. Kekasihku tersebut bernama Nishimura Riki atau biasa dipanggil Niki.

Berhubung aku pernah mengalami fase hidup yang sangat kelam, aku terbiasa mengkonsumsi sebuah obat untuk meringankan gejala BPD yang aku idap sejak lama, tetapi dalam konsultasi bersama psikiater terakhir, aku tak mendapatkan obat yang biasa konsumsi karena beliau merasa aku dapat mengontrol semuanya dengan baik. Padahal, ia salah, aku merasa tak kunjung membaik, aku masih belum bisa menangani emosi dalam diriku yang meledak-ledak, perasaan tidak berharga, perasaan takut akan ditolak dan ditinggalkan, hingga berbagai perilaku impulsif yang pada akhirnya menyusahkan kekasihku juga.

Niki yang menyarankan aku untuk menemui seorang kenalannya yang menjual obat secara ilegal untuk mendapat obat yang biasa aku konsumsi, terutama obat-obatan narkotika yang memerlukan resep dari dokter. Kenalan Niki itu biasa memasarkan obat di sekitaran wilayah Gangnam, sehingga tanpa basa-basi Niki langsung mencari keberadaan kenalannya itu di tengah keramaian club malam ini.

Setelah menemukan keberadaan nya, Niki kenalkan aku ke seorang bandar narkoba muda bernama Hwang Hyunjin, ya Niki yang memberitahu aku nama lelaki cantik tersebut. Walaupun tubuhnya bertatto tapi wajah lelaki itu sangatlah cantik dan tidak terlalu menyeramkan. Ia duduk di sebuah meja bundar bersama beberapa teman-teman sesama bandar obat-obatan terlarang seperti dirinya.

"Kau punya Kalxetin?" tanyaku to the point, setelah Niki kenalkan aku pada lelaki bernama Hyunjin itu.

"Apa kandungan utamanya?" tanya lelaki itu balik dengan senyuman di wajahnya.

"Fluoxetine." jawabku, sontak memecah tawa dalam meja tersebut. Semua perhatian kini tertuju padaku dan Niki yang berdiri di sebelahku. Begitu pula Hyunjin yang tertawa begitu kencang setelah aku sebutkan kandungan obatnya.

"Kami hanya menjual sabu, heroin, morfin, kodein, opium dan lainnya. Itu golongan obat keras, dia tak menjualnya, kau cari saja di apotik terdekat." ucap salah seorang lelaki bersurai blonde yang duduk di samping Hyunjin, Sialan! Mereka kira membeli obat keras semudah itu? Walaupun golongan obat keras, tetap saja obat tersebut susah diperoleh tanpa resep dokter.

Lelaki bersurai hitam yang tak lain adalah Hyunjin pun sempat memainkan handphone miliknya setelah memotret ku secara diam-siam saat teman-temannya menertawakan ku. Tak nyaman dengan situasi itu, aku pun mengajak Niki untuk pergi saja dari club malam tersebut, namun sebelum kami melangkah, Hyunjin bangkit sambil berjalan menghampiri kami.

"Antidepresan?" tanya Hyunjin, aku anggukkan kepalaku sambil menjawab ragu, "Iya". Lelaki itu pun mendekat ke arahku lalu menyingkirkan lehaian rambut yang menutupi wajahku sebelum Niki hentikan perlakuannya tersebut. Niki bawa tubuhku berdiri di belakang tubuhnya yang tinggi sambil menatap Hyunjin tajam.

COLLYWOBBLESWhere stories live. Discover now