[S2] CHAPTER 9: AMARAH

1.3K 95 58
                                    

AUTHOR POV

Lima jam berlalu..

Hilangnya kabar darimu dan Sunghoon sukses menempatkan Hyunjin dalam posisi sulit. Ia bahkan sampai menyuruh seluruh anak buahnya mencari keberadaan kalian ke tempat-tempat yang memungkinkan untuk kalian kunjungi, termasuk kediaman pribadi Sunghoon yang terletak di sebuah gedung apartemen mewah. Hyunjin sangat yakin kalian berada disana, walaupun mereka sudah mencoba menjemputmu secara baik-baik, tetap saja tak diberikan izin untuk masuk ke unit milik lelaki itu. Alhasil, anak buah Hyunjin hanya bisa menunggu ketimbang pulang dengan tangan hampa, sedangkan para penjaga dalam club malam miliknya mengabarkan kalau Jay Park datang lebih cepat dari waktu yang telah ia janjikan.

Lelaki itu berniat membawamu pergi ke suatu tempat, namun Hyunjin belum memberitahu kalau kedua teman Jay juga ingin bergabung pada permainan malam ini. Ya, Hyunjin hanya menyetujui perminataan Jake dan Heeseung tanpa memastikannya pada Jay Park terlebih dahulu selaku orang yang menginginkanmu pertama kali. Membuat lelaki itu kebingungan sendiri, Jake bilang akan memberitahu Jay terlebih dahulu tentang niat mereka, namun sesampainya Jay Park dalam club malam miliknya, lelaki itu dibuat marah besar oleh kenyataan mendadak yang Hyunjin sampaikan.

"Kenapa kau tak bertanya terlebih dahulu sebelum menyetujui ide gila mereka?" tanya Jay Park masih berusaha menahan amarahnya walaupun sudah diujung tanduk kesabaran. Lelaki itu sangat kesal atas kebodohan yang Hyunjin lakukan sampai menerima tawaran Jake dan Heeseung begitu saja.

"Maaf bos, saya kira Jake Sim sudah memberitahu bos sebelumnya." jawab Hyunjin, menundukkan kepalanya. Jay hembuskan napas kasar lalu bertanya lagi, "Dimana Y/n? Aku ingin membawanya pergi, katakan pada Jake Sim, Y/n bukan pelacur di club ini lagi jadi mereka tak bisa menidurinya lagi." ucap Jay final. Seolah ingin mengambil alih dirimu dari mucikari sekaligus pengedar semacam Hyunjin, namun dengan cepat Hyunjin menjawab, "Tak bisa bos,"

"Apa yang tak bisa, bangsat? Pelacur yang kau jual adalah asetku juga, apa kau lupa bekerja untuk siapa selama ini?" tanya Jay, mulai kehilangan kesabarannya. Ia tendang tulang kering Hyunjin yang berdiri tepat di depannya sampai berlutut ke lantai. Hyunjin hanya bisa meringis kesakitan tanpa melakukan perlawanan apapun untuk lelaki yang memiliki kuasa atas segala yang ia miliki saat ini.

Ya, walaupun club malam ini didirikan oleh kakak Hyunjin yang telah tiada tapi club malam ini masih menjadi bagian dari bisnis haram yang Jay Park jalankan karena lelaki itu memiliki lebih dari 65% saham dalam club malam tersebut, termasuk minuman keras hingga narkoba yang Hyunjin jual juga dipasok langsung oleh kelompok Jay park bernama, Sinar.

"Maafkan saya bos," ucap Hyunjin masih belum berani berkata jujur mengenai hilangnya kabar darimu, namun Jay Park malah menganggap permasalahan yang lain yaitu, "Akan aku bayar kau 500 juta asal kau berhenti menjualnya dengan siapapun, termasuk teman-temanku, Lee Heeseung, Jake Sim sampai Park Sunghoon. Sialan kau! Bisa-bisanya kau menyetujuinya begitu saja!" kesal Jay sampai melayangkan satu bogeman mentah ke wajah Hyunjin yang telah babak belur.

Sontak, tangis penuh rasa sakit atas luka ditubuh Hyunjin pun pecah sambil meminta ampun pada lelaki itu, "Bukan begitu bos, jika bos menginginkannya untuk menjadi budak seks bos, silahkan saja, tapi Y/n sampai sekarang belum kembali setelah Park Sunghoon membawanya. Saya terpaksa menyewakan Y/n untuk lelaki itu bos, karena dia mengancam-"

BUGH!!!

Satu tendangan melayang ke dada Hyunjin hingga menimbulkan suara yang sangat kuat. Tak hanya sekali, Jay Park terus menendangi tubuh lemah lelaki itu hingga Hyunjin tersungkur ke lantai dengan kedua tangannya berusaha melindungi kepalanya dari tendangan Jay Park yang membabi buta. "Untuk apa kau takut, bodoh!! Pantas saja, ia memasang status dengan Y/n di dalam sebuah mobil beberapa jam yang lalu. Saya tak mau tahu, cepat cari keberadaan Y/n dan bawa ia menemuiku, termasuk brandal Sunghoon itu. Kau pikir aku takut dengannya?" bentak Jay dipenuhi amarah. Lelaki itu sempat memberikan satu tendangan keras ke dada Hyunjin, sebelum berniat meninggalkan lelaki itu begitu saja, namun tiba-tiba dua orang lelaki masuk ke ruangan tempat mereka berbicara lalu berjalan menghampiri Jay dan Hyunjin yang tersungkur di lantai.

"Hai Jay Park, apa Hyunjin sudah memberitahumu? Sepertinya belum karena aku yakin dia tidak berani memberitahunya!" sapa seorang lelaki bersurai cokelat yang tak lain adalah Jake Sim. Hyunjin yang menyadari keberadaan orang lain dalam ruangan tersebut pun berusaha untuk bangkit dari rasa sakit yang memenuhinya. Heeseung datang menghampiri lelaki itu untuk membantunya bangkit.

"Kau salah, sepertinya Jay Park sudah tahu karena Hyunjin sampai babak belur seperti ini." ujar Heeseung yang langsung Hyunjin validasi menggunakan anggukan kepala. Jake sempat menatap Hyunjin yang wajahnya telah dipenuhi darah lalu menoleh ke arah teman sekaligus musuhnya itu. "Kau yang melakukan itu?" tanya Jake pada Jay.

Jay memutar bola matanya sambil mengibaskan rambutnya ke belakang, "Mulai sekarang, Y/n bukan pelacur Hyunjin lagi jadi behentilah memesannya pada sialan itu, apalagi sampai memintaku bermain bersama kalian, aku tak akan sudi!" ucap Jay yang langsung ditanggapi tawa paksa oleh Heeseung. Ia sampai bertepuk tangan sambil melirik ke arah lelaki itu penuh rasa kesal."Bukankah dia memang bukan pelacur? Tapi anak buahmu ini yang memaksanya melacur untuk melayanimu, kami hanya menikmati apa yang ditawarkan saja, kalau kau keberatan kau bisa membebaskannya!" sengaja untuk menyadarkan balik Jay Park dari kenyataan sesungguhnya.

Jay Park yang tak ingin kalah pun langsung menjawab, "Itu bukan urusan kalian. Yang jelas, Y/n bukan pelacur yang bisa kalian sewa lagi. Lebih baik kalian main saja berdua karena kalian pasti selalu melakukan hal tersebut!" setelah mengatakan itu, Jay berniat meninggalkan Hyunjin, Jake dan Heeseung dalam ruangan itu, hingga sebuah panggilan masuk ke handphone milik Hyunjin. Ia angkat panggilan itu dengan susah payah hingga mengalihkan perhatian ketiganya.

"Bos, saya melihat Y/n keluar dari gedung apartemen Sunghoon, seorang diri!" walaupun samar, percakapan antara Hyunjin dan anak buahnya itu masih bisa terdengar hingga mengurungkan niat Jay yang ingin meninggalkan ruangan tersebut. Bahkan, lelaki itu sengaja membalikkan badan di depan pintu ruangan yang akan ia buka, "Bawa ia ke club sekarang!!" pinta Hyunjin semakin membuat Jay yakin atas apa yang ia dengar barusan.

"Share lokasinya padaku, biar aku yang menjemputnya!!" ucap Jay Park yang langsung Hyunjin turuti dengan memberikan titah pada anak buahnya untuk, "Terus pantau dia, usahakan jangan pergi terlalu jauh dan share lokasinya pada bos Jay Park sekarang!"

TBC

COLLYWOBBLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang