18-Lumpuh

376 33 0
                                    

"Loh Dek! Adek! Adek mau kemana?" Suster kaget melihat Jisung berjalan meninggalkan kamarnya dan berlari ke kamar samping

"Jangan ganggu! Gw cuma mau ke kamar bunda gw!" maeah Jisung. Suster tadi hanya mengekori Jisung dari belakang padahal Jisung masih harus dirawat tapi Jisungnya tidak bisa menunggu

CEKLEK

"Bun"

Langkahnya melaju memeluk sosok yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Taeyong masih belum sadarkan diri meskipun sudah tiga jam berlalu.

flashback

"gw mohon jangan kenapa-napa" ujar Jisung sambil menggenggam kuat tangan Taeyong. Air matanya terus mengalir membuat bajunya semakin basah

"Dek, tenang ya" ujar si suster namun Jisung memang tidak bisa tenang. Dia sangat khawatir sekaligus panik sampai lupa dia juga terluka

Jisung pingsan dalam perjalanan ke rumah sakit. Taeyong dan Jisung dilarikan ke ruangan yang berbeda. Jisung harus menjalani rawatan normal namun Taeyong harus menjalani pembedahan

Setelah dinyatakan sudah normal, Jisung diletakkan di kamar 221 manakala Taeyong dikamar 220.

flashback off

Jisung meneruskan tangisan sekaligus penyesalannya setelah sadar dari pingsan. Beberapa kali dia menampar wajahnya sendiri padahal yang salah itu mobil yang mereka sewa bukan dia, namun setelah membentak Taeyong waktu itu membuatnya merasa ini merupakan salahnya

"pak kita ke kamar bapak dulu ya?" bujuk suster namun Jisung benar-benar memberontak dan menepis lengan si suster kasar

Mereka akhirnya meletakkan kasur Jisung sekamar demgan Taeyong namun Jisung tidak berada di kasurnya. Dia masih setia disamping Taeyong namun bedanya dia sudah tidak menangis namun terlihat kecewa

"dek"

Dokter menyentuh pundak Jisung pelan dan Jisung langsung menoleh. melihat kertas yang ada di tangan Dokter, Jisung tau jika Dokter akan memberitahunya kondisi Taeyong

"iya dok. Dia gapapa kan dok?" tanya Jisung

"Iya dia tidak apa-apa. Dia sudah kembali normal pada umumnya cuma saja belum sadarkan diri. Tapi pak"

Senyuman Jisung luntur mendengar ada tapi di kata-kata dokter tadi. Dia menatap dokter itu tajam karna tidak akan menerima apa-apa khabar yang tidak bisa ditanggungnya

"Dia lumpuh"

Jisung ambruk. Dokter dan suster langsung menahannya walau sedikit telat. Jisung tidak tau harus memberi tahu Taeyong bagaimana. Mereka saja belum selesai berantem tadi sebelum kecelakaan

"Dok tolong bantu dia. Saya bakal ngasih semua uang yang saya punya asal dia bisa berjalan lagi" ujar Jisung dengan memohon

Dokter menghela nafasnya. Dia membantu Jisung untuk berdiri semula kemudian memeluk Jisung. Tangannya mengusap punggung Jisung kemudian menepuknya beberapa kali

"Maaf tapi cuma ini yang kami bisa. Dia bisa sembuh lagi cuman tidak ada jaminan. Maaf" ujarnya kemudian pamit keluar dari kamar Jisung dan Taeyong bersama para suster yang lainnya. Jisung mengacak-acak rambutnya frustrasi

Tubuh Taeyong ditolak sedikit untuk memberi ruang kepada Jisung. Jisung sangat lelah, bukan tubuhnya tapi fikirannya. Dia memilih untuk tidur disamping Taeyong sambil memeluk tubuh Taeyong erat

Dua jam kemudian

"jie?"

Jisung terjaga dengan cara kaget. Dia langsung bangkit ke posisi berdiri. Dirinya mulai panik saat melihat Taeyong yang sudah mulai sepenuhnya sadar karna sudah tiba masanya untuk dia memberitahu Taeyong soal berita buruk itu

I Love You, Mom| Jiyong 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang