31-Hamil dan Tanggungjawab Jisung

580 37 2
                                    

"JIEE!" Taeyong berteriak kuat membuat anak bujang satu itu berlari kedalam kamar Taeyong meninggalkan segala pekerjaannya

"Kenapa bubu?"

"Bubu mau muntah, bawa bubu ke wastafel"

Jisung menggendong Taeyong lalu diletakkan keatas kursi roda. Jisung dengan hati-hati mendorong Taeyong masuk kedalam toilet dan didorong ke hadapan wastafel

Melihat perubahan Taeyong yang sering mual mual membuat mereka yakin kalau Taeyong hamil namun Taeyong masih berusaha fikir positif. Mungkin saja dia mual-mual karna hal lain

"Bubu tiap hari gini, ayo ke rumah sakit. Aku takut kalau bubu sakit lain" ujar Jisung yang sedang mengusap punghung Taeyong

"pusing" adu Taeyong

"Yaudah kita ke rumah sakit ya bu. Ayo aku gendong ke mobil. Biar dulu motorku ntar nanti sore aku lanjut benerin"

Jisung menggendong Taeyong dengan berhati-hati masuk kedalma mobil. Taeyong didudukkan dikursi hadapan dan memakaikan Taeyong sabuk pengaman sebelum Jisung berlari lagi kedalam untuk mengambil kursi rodanya Taeyong

"sebentar ya bu, aku kunci pintu dulu"

Jisung masuk lagi memastikan semua jendela sudah ditutup dan dikunci. Sebelum dia keluar, dia memastikan kipas dan lampu sudah dimatikan

Merasa sudah selamat, Jisung pun mengunci pintu kamar dan masuk kedalam mobil. Taeyong terlihat tidak nyaman yang mungkin disebabkan oleh keadaan perut dan kepalanya

"bubu tahan bentar ya?"

Jisung menarik kepala Taeyong lalu mengecup lembut jidat Taeyong sebelum mula menyetir ke rumah sakit. Dia menyetir dengan penuh waspada. Jujur Jisung tidak begitu masalah jika Tayeong hamil karna dia sudah menyiapkan diri untuk bertanggung jawab

Jisung melihat wajah Taeyong yang sangat runsing mmebuat Taeyong bergerak menggenggam tangan Taeyong. Jisung sangat berharap Taeyong akan menerima bayi itu jika dia beneran dinyatakan hamil

"masih pusing?" tanya Jisung perhatian

"udah mendingan" jawab Taeyong. Tangan Jisung beralih mengusap pipi Taeyong. Jujur, Taeyong sangat gembira jika mempunyai suami yang bertanggungjawab dan penyanyang seperti Jisung namun dia tidak bisa menerima status mereka

Dia sagant nyaman jika diperlakukan seperti seorang ratu oleh Jisung apalagi Jisung yang tidak pernah meninggalaknnya sendiri

Sesampainya di rumah sakit, Jisung membawa Taeyong untuk bertemu doker yang pastinya mereka harus menunggu giliran soalnya masih banyak orang lain yang juga ingin bertemu dengan dokter

"Haus?" tanya Jisung

Taeyong menggeleng

"kalau ada apa-apa ngomong ya?" ujar Jisung. Taeyong mengangguk. Tangannya masih setia di genggaman Jisung sejak tadi

"Lee Taeyong"

Nama Taeyong dipanggil dan Jisung dengan hati-hati mendorong kursi roda Taeyong masuk kedalam ruangan dokter. Dokter yang melihat pasien yang dipanggil sudah masuk keruanganya langsung menanyakan keluhan Taeyong

"Apa keluhannya bu?"

"Em akhir-akhir ini saya sering mual-mual dok" ujar Taeyong pelan. Dokter tadi melihat keatah Taeyong kemudian melihat kearah Jisung

"ini siapanya ibu?" tanya dokter

"Ini emm...p-pacar" jawabnya gugup. Taeyong malu jika harus memberitahu Dokter bahawa yang ada dibekakangnya itu ialah anaknya. Dia juga takut kalau dia dinyatakan hamil anaknya Jisung, takutnya dokter tadi kaget

I Love You, Mom| Jiyong 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang