Jisung masih meneruskan aktivitas memasakmya meski dia sudah sangat kepanasan. Jisung sudah basah akibat keringat dan air dari wastafel
"Jie?"
Jisung tidak menjawab karna dia sudah sangat tidak nyaman. Nafasnya sudah tidak teratur dan jantungnya berdegup kencang. Jisung berkali-kali mencuci wajahnya di wastafel hingga bajunya basah
Setelah masakannya matang, Jisung langsung memindahkan masakan itu kedalam piring dan diletakkan kedalam piring. Jisung menghidangkan makanan masakannya kepada Taeyong
"jie? Mau kemana? Kamu gamau makan?" tanya Taeyong saat jisung berjalan pergi meninggalkannya sendirian di dapur. Taeyong sangat sedih karna selalunya jisung akan menyuapinya namun putranya itu berubah
"hmm" Taeyong akhirnya makan sendirian tanpa ditemani sang anak
Jisung berlari masuk kedalam kamar mandi kemudian masuk ke dalam bathtub. Tidak merasa cukup, Jisung memasang pancuran hujan dan keran air secara bersamasn namun panas dalam badannya tidak kunjung menghilang
"ppanas"
Jisung keluar dari dalam bathtub dan terbaring lemah diatas lantai. Tanggannya menggeletar dan penisnya menegang
"Tegang banget..ssakit"
Jisung mengurut penisnya agar penisnya itu kembali layu namun nihil
"buu.."
Dengan keadaan yang telanjang, Jisung berjlalan kekamar Taeyong. Dia membuka kasar pintu kamar Taeyong yang terkunci hingga membuat pintunya rusak.
"Akhh!" teriak Taeyong kaget
Matanya membulat melihat putranya yang basah kuyup tanpa busan berdiri dihapannya sambil memberikan tatapan yang dimengerti oleh Taeyong. Jisung memberi tatapan seolah ingin menerkamnya sama seperti Jaehyun saat malam pertama mereka
"Jie, kamu kenapa?" tanya Taeyong
Tanpa basa basi, Jisung mendekati Taeyong dan langsung menindih ibunya itu. Taeyong langsung memberontak saat merasa akan berlakunya sesuatu diluaj jangkaan namun sekuat manapun dia memberontak, dia tidak akan bisa lari
Jisung mengcengkram kedua tangan Taeyong dengan lalu mencium rakus bibir Taeyong
"..angghhh"
Bibir mungil Taeyong mulai mengeluarkan desahan kecil yang terdengar begitu sexy di telinga Jisung. Mendesah bukan berarti Taeyong menikmatinya
Lidah Jisung menyapu leher putih Taeyong, membasahi dan memberi tanda cinta darinya disana. Tanpa sadar, Taeyong sudah mulai mengalirkan air mata. Jisung menghisap, menggigit dan menjilat bibir pink Taeyong hingga membuat Taeyong mengadu kesakitan
Rahang Taeyong dijilat dengan sensual hingga Jisung bisa melihat wajah ibunya yang sudah merah akibat menangis dan menahan sensasi namun tidak dia pedulikan
Jisung kembali melumat bibir mungil Taeyong. Taeyong hanya pasrah menerima segala sentuhan dari putranya yang membuat bulu kuduknya merinding
Darah mengalir dari tangan kanan Taeyong yang dicengkam kuat oleh Jisung. Kuku Jisung yang panjang dan tajam iti membuat kedua tangan ibunya dinodai darah
"ssakit jiee lepasinn" adu Taeyong namun Jisung tidak peduli
Semakin lama bunyi pertarungan bibir semakin terdengar didalam kamar kecil itu. Jisung memaksa lidahnya untuk masuk kedalam mulut Taeyong yang tertutup rapat. Bibir bahagian bawah milik Taeyong digigit hingga membuat Taeyong membuka muulutnya dan itu menjadi kesempatan Jisung memasukkan lidahnya kedalam
Taeyong sudah tidak punya kesempatan untuk menutup mulitntya yang mana membuat dia harus menerima lidah Jisung menari bersama lidahnya didalam mulut infah miliknya itu
YOU ARE READING
I Love You, Mom| Jiyong 🔞
RomanceDari masalah sang ayah yang tak menginginkan anak keduanya hingga membuat si ibu meninggalkan si sulung dan sang suami demi si bungsu hingga ke masalah hubungan terlarang ibu dan anak. Bisakah masalah seperti ini selesai atau harus mengorbakan nyawa...