30-Perminta maafan Jisung ke Taeyong

490 27 2
                                    

Jisung mengobati luka-lukanya dan hanya membalutnya menggunakan bajunya yang dipotong-potong. Luka gores di dadanya membuat Jisung kesusahan untuk menggerakkan badannya

Jisung masuk kembali ke kamarnya untuk memeriksa Taeyong dan ternyata Taeyong belum sadarkan diri. Dia menghembuskan nafas beratnya saat melihat wajah Taeyong yang kelelahan itu

"Maaf bu" batinnya

Jisung tidak punya tenaga untuk memasak karna itu dia memilih untuk membelikan Taeyong makanan di toko yang berdekatan

"Lagi stress ya lu?" tanya si cowo yang juga lagi membeli di toko itu

"Tau aja nih si abang" jawab Jisung tersenyum tipis untuk menyembunyikan kesedihannya

"Keliatan banget dari raut wajah lu. Habis nangis ya?" tanyanya lagi dan tanpa mau berbohong Jisung mengangguk mengiyakan

Si cowo mendekat lalu mengusap pundak Jisung. Entah bagaimana usapan lembut itu membuat Jisung sedikit membaik. Dia bersyukur masih ada orang yang peduli padanya meskipun orang asing

"Lu harus kuat. Lu kan anak cowo, mau gimana pun beratnya cobaan, lu harus tetap berani buat jalaninnya. Jangan lari dari masalah soalnya kalau lu lari, masalahnya gabakal lari melainkan terus disitu dan lama-lama bertambah" ujarnya

"andai lu tau apa yang udah gw lakuin" batin Jisung

"Heh jangan ngelamun. Ini gw ngomong serius. Lu harus berani buat nyelesain masalah lu. Kalau itu kesalahan, maka lu harus berani untuk tanggungjawab. Jangan lari dari kesalahan. Jadi cowo itu bukan harus kuat aja tapi harus bertanggungjawab, berani dan percaya diri"

Kata-katanya tadi sedikit masuk kedada Jisung. Dia menatap si cowo tadi lalu berterimakasih padanya. Setidaknya ada orang yang mau memberi nasihat untuknya disaat dia sedang diambang kehancuran

"Makasi bro" ujar Jisung

"Iya sama-sama. Yaudah gw pergi dulu, makanan gw udah selesai" Jisung mengangguk. Mereka berpisah disitu

Jisung kembali sendiri menunggu pesanannya selesai. Matanya menatap kosong kearah tembok. Jisung menahan air matanya dari mengalir soalnya itu akan memalukan jika dia menangis didalam toko sana

"Dia bener. Gw harus tanggung jawab. Gw gaboleh lari soalnya ini salah gw" gumam Jisung. Jisung terlalu fokus dengan dirinya hingga tidak sadar jika si abang pemilik toko sudah memanghil Jisung berkali-kali

tap tap

"astagaa" Jisung kaget saat pundaknya ditepuk oleh seseorang. Saat melihat itu, si abang ketawa kecil kemudian memberikan pesanan Jisung

"astaga pak maap saya ga denger. Ini uangnya"

Jisung langsung berjalan pulang. Diperjalanan dia melihat ada kakek kakek yang menjual buku bekas. Melihat wajah kakek itu yang terlihat menyedihkan, Jisung memilih untuk melihat apakah ada buku yang menarik hatinya untuk membeli

Mata Jisung tertuju pada beberapa buku yang sepertinya sesuai untuk keadaan Jisung yang sekarang. Jisung mengambil buku itu dan memeriksa apakah isi buku itu sesuai dengan Jidulnya

"kalau bubu beneran hamil, berarti gw butuh buku ini dong?" batinnya. Emang bukunya agak mencurigakan tapi harganya murah dan mungkin berguna untuk Jisung nanti

"cantik istrinya. Pasti garang nih, suaminya aja pake nama 'suami Xiaojun" gumam Jisung dan tanpa berlama-lama dia langsung membayar buku tadi dan berjalan pulang

ceklek

Pintu rumah dibuka dan terasa sekali aura yang berbeda dari dalam rumah itu. Dengan segala keberanian, dia membuka pintu kamarnya

I Love You, Mom| Jiyong 🔞Where stories live. Discover now