Maid Maid cialan

226 16 1
                                    

"Keadaan Jisung gimana sekarang?" tanya Taeyong pada seorang bodyguardnya yang baru bekerja dengannya selama seminggu

"Menurut pesan yang saya terima, Pak Jisung sudah membaik jadi jangan khawatir. Tapi katanya juga, dia tidak ingin bertemu dan berbicara dengan siapapun sampai menyuruh pembantu untuk membuang hapenya" jawab si bodyguard yang jelas-jelas bohong

"hm kok gitu? Saya sudah coba buat hubungin Jisung tapi gapernah dijawab bahkan hapenya aja ga aktif terus" jawab Taeyong yang sudah khawatir jika Jisung kembali mengingat kejadian mereka beradu mulut sebulan lalu

"Saya juga kurang tau bu, katanya para pembantu takut u tuk bicara dengan Pak Jisung, maka itu mereka cuma masuk untuk menghantar makanan dan obat untuk Pak Jisung" bohongnya lagi

Taeyong mengetuk-ngetuk puplennya diatas permukaan meja. Terlihat sekali raut wajah bingung tapi juga khawatir. Taeyong serasa sudah ratusan kali menelefon Jisung namun tidak pernah dijawab sekalipun

Jie

jie?
Kenapa ga angkat telefonnya?

Jie? Kamu gapapakan?
Kok kamu gamau angkat telfon aku?
Kamu marah ya?

Kamu apa khabar Jie?
Masih belum mau angkat?

Kamu udah baikan Jie?
Jangan skip makan obat ya sayang

Jie..
Please angkat
Aku khawatir Jie. Kamu dimana? Kenapa kamu ga angkat?
Please jangan begini

Jie, Andy kangen. Katanya dia mau vidcallan sama kamu

Goshh. Jiee
Jie angkat! Aku khawatir!
Jiee!!

Kamu tega jie
Aku ga bisa tenteram kalau kamu gamau angkat panggilan dari aku

Jie, I Love You

Taeyong masih berusaha menghubungi Jisung namun nihil dan tidak pernah berjaya. Matanya perlahan mulai basah dan dengan cepat dia meminta bodyguard untuk meninggalkan ruangannya

"jie..kangen" batin Taeyong

Pulpen tadi dilepas dan Taeyong mengambil masanya sedikit untuk menangis. Rasa rindu dan khawatir memenuhi hati dan otaknya. Seringnya Taeyong melihat ke layar hape jika saja ada pesan dari Jisung namun tidak pernah berlaku

"Please saya kangen sama istri saya. Tolong saya hubungin dia" pinta Jisung

"Maaf pak tapi Bu Taeyong menolak panggilan dari siapapun. Kami sudah cuba untuk nenghubungi dia tapi kata bodyguardnya, Bu Taeyong sangat sibuk hingga meminta untuk tidak diganggu oleh siapapun" jawab maid yang menghantar makanan ke dalam kamar Jisung

"aneh" batinnya

Si Maid tadi buru-buru keluar dari dalam kamar dan berlari turun ke lantai bawah entah kenapa dia terlihat ketakutan. Para Maid langsung melakukan aktivitas harian mereka

Jisung memaksa tubuhnya untuk berdiri dengan berpegangan pada meja samping kasurnya. Tangannya yag satu langsung memegang kepalanya yang pasti karna pusing. Dia mencuba menggapai gang pintu dan dengan segala upanya pintu tersebut terbuka

"ha?"

Jisung kaget ternyata tidak ada bodyguard yang menjaganya diluar kamar karna saat pintunya terbuka, Jisung tidak melihat siapa-siapa

"pantesan ga ada yang mau nolongin gw. Ternyata mereka kerjanya ga bener" gumam Jisung

Kakinya dengan perlahan melangkah menjauh dari kamarnya. Untuk pertama kalinya Jisung keluar dari dalam kamar itu selain ke kamar mandi dan ke toilet

"Maid?" panggil Jisung dengan kelantangan suara termampu namun sepertinya memang dia ditinggalkan sendirian disana

Saat dia sedang kesana kesini mencari siapapun itu, Jisung terdengar pembicaraan entah siapa dengan siapa namun yang pasti pembicaraan tersebut berkait dengan dirinya

"kok dia kuat ya? Udah kita taru puluhan obat dalam makanan dia, masih tetap idup aja" ujar seorang maid

"Nah itu tuh. Kadang gw mikir, dia itu manusia atau bukan" jawab maid lainnya

"Si Jisung ini kan rajin olahraga makanya ga senang mati. Biarin ah, lama lama juga mati tu orang. Btw lu ada update baru sama Kim Rowoon?"

"Ada dong. Kim Rowoon sama bini si Jisong bakal ketemuan nanti pas mesyuarat sama CEO CEO yang lain. Kalausi Rowoon udah dapat tangkap si Taeyong, for sure uang kita bakal mendadak membukit" jawab seorang maid

Jisung mendengar semuanya dan seketika tangannya menggeletar menahan marah. Pantesan dia tidak membaik sama sekali, ternyata selama ini dia sudah dirancang untuk dibunuh dengan Kim Rowoon

Jisung sedikit lupa siapa kim Rowoon namun hanya beberapa detik, ingatannya soal Kim Rowoon kembali pulih. Jisung sadar dia sudah harus pergi dari rumah tersebut sebelum ada apa-apa yang terjadi

Dengan keadaan yang tidak membantu, Jisung mencuba melarikan diri menggunakan pintu belakang. Tangannya memusingkan tombol pintu namun saat pintunya terbuka, sudah ada pengawal diluar sana. Dengan kuat Jisung mendorong pengawal itu hingga jatuh kebawah kamudian melarikam diri

Dengan langkah yang mirip seperti zombie, Jisung berlari sekuat tenaganya namun dia jatuh tersungkur saat kakinya ditembak oleh para pengawal yang sudah menyadari ketiadaannya dan mengejarnya

"aghhhh" Jisung menggeram kesakitan dan dengan cepat matanya mengalirkan air mata. Tangannya menggeletar merasakan sakit yang ada di kakinya

"Dasar bajingan menyusahkan, sudah mau mati aja masih nyusahin!" ujar si pengawal dengan lantang dihadapan Jisung

"Bajingan? Yang bajingan itu kalian semua! Sudah jelek, bodoh pula!" jawab Jisung dengan berani. Si pengawal yang tidak terima dihina oleh jisung menendang wajah Jisung alhasil mengalirkan darah segar dari hidung

"pukul sepuas yang kalian mau, bahkan jika saya mati sekalipun saya tidak peduli asala jangan pernah kalian dekat atau ganggu istri saya!" pesan Jisung

Mereka mengheret Jisung kembali masuk kedalam rumah kemudian melakukan beberapa hal yang perlu mereka lakukan

Jisung terbaring tidak sadarkan diri dilantai bahagian ruang tengah rumahnya sendiri. Darah yang ada di hidungnya itu sudah mengering dan kesan pukulan di wajahnya sudah semakin jelas warna kebiruannya

Tidak lama, mereka kembali mengheret Jisung masuk kedalam mobil namun bukan dibahagian pemandu ataupun penumpang, melainkan di dalam jok mobil. Tubuhnya yang besar itu dipaksakan untuk memuati jok mobil mereka

Mereka akan membawa Jisung ke tempat Rowoon dan pastinya bukan menggunakan pesawat awam melainkan pesawat peribadi Rowoon sendiri. Tubuh Jisung yang disembunyikan didalam koper dibawa naik kedalam kapal sebelum akhirnya dikeluarkan dan dipindahkan ke kursi lalu diikat

Pesawat melaju ke lokasi Rowoon dan tidak tau sudah berapa jam berlalu dan jisung sudah dekat dengan lokasi diaman dia harus bertemu dengan manusia yang mempunyai jiwa kesetanan bernama Kim Rowoon itu

"Lu yakin ga mati? Ini kok belum bangun-bangun?"

Tanya si pria berbadan besar pada temannya

"Ya gak tau. Bawa aja dulu ketempat Si Rowoon itu baru kita tau udha mati atau belum" jawab si pria satunya

Hujan lebat yang tiba-tiba turun seolah menandakan perkara buruk yang akan berlaku pada jisung. Langit saja tau kejahatan si setan Rowoon itu

Disisi Taeyong sendiri, hujan lembat menghalangniatnya untuk keluar dari dalam gedung. Entah mengapa kakinya seolah tidak inging duduk diam membuat dia harus berjalan kesana dan kesini didalam ruangannya

Hatinya rungsing dan fikirannya serabut. Dia ingin melanjutkam pekerjaan yang bisa dibilang berbukit diatas meja sana namun dengan fikirannya yang tidak tenang, mustahil bagi Taeyong untuk lanjut bekerja

"kok khawatir ya"


















To Be Continued

I Love You, Mom| Jiyong 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang