21-Janji untuk berubah

284 30 1
                                    

"Jiee bangun!!"

Taeyong memukul pundak Jisung hingga akhirnya Jisung terjaga karna kesakitan. Jisung melihat kearah Taeyong yang sudah menatapnya dengan tatapan cemberut

"kenapan bubu?" tanya Jisung

"SEKOLAH!!" marahnya. Jisung menatap hairan kearah Taeyong yang tiba-tiba menyuruhnya sekolah padahal Jisung sudah pernah bilang dia ingin berhenti sekolah dan menjaga Taeyong

"apaan sih bu.. Aku ga sek-"

"SEKOLAH!!!!"

Jisung akhirnya mengiyakan dan langsung bangkit melihat jam. Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi. Dia ingin ke kamar mandi namun sebelum itu dia menanyakan dulu alasannya menyuruh Jisung ke sekolah

"kok tiba-tiba sih harus sekolah?" tanya Jisung

"Guru kamu, Bu seulgi tadi nelfon. Dia mohon sama bubu supaya nyuruh kamu kesekolah. Katanya, dia gamau kamu berhenti. Bubu jadi gatega tau dengernya" jawab Taeyong

"Terus yang jaga bubu siapa dong?" tanya Jisung

"Bubu udah bilang sama Bu Seulgi buat benerin kamu sekolahnya cuma setengah hari atas alasan tertentu dan dia setuju, Jadi jangan khawatir" jawab Taeyong

Jisung langsung turun membuat sarapan untuk Taeyong dulu. Dia juga mengambil banyak snack dan meletakkannya didalam kamar Taeyong. Taeyong kemudian memarahi Jisung saat Jisung berniat membawanya ke sekolah

"Gila kamu!" marah Taeyong

"Bubu ih. Aku khawatir" jelas Jisung

"Jie..." Taeyong memegang lengan Jisung. Kedua matanya menatap Jisung. Jisung yang mengerti akhirnya duduk disamping Taeyong dengan mata yang membalas tatapan mata Taeyong

"Bu"

"Dengerin bunda ya? Kamu harus belajar yang bener supaya kamu jadi orang sukses. Kamu gausah khawatir soal bunda disini. Kalau kamu sukses, kamu bisa bantu bunda beli wheelchair dan apapun itu" ujar Taeyong

"Ngapain beli wheelchair? Aku sanggup kok gendong bubu kemana-mana" jawab Jisung

"Heh jangan ngelawan. Kalau kamu sukses kamu juga bisa bawa bunda jauh dsri tempat ini supaya kita bisa hidup tenang disana tanpa gangguan" jelas Taeyong lagi

"Huff yaudah deh bu aku sekolah. Tapi bubu harus janji, kalau ada apa-apa masalah, mau itu masalah kecil atau besar, bubu harus telfon aku secepat mungkin" terlihat sekali Jisung sangat khawatir dengan Taeyong. Taeyong mengangguk mengiyakan

Memandangkannm masih jam 5, Jisung memutuskan untuk membantu mengurus keperluan Taeyong dahulu hingga akhirnya selesai dan Jisung langsung bersiap menggunakan seragam

"Masih 6:29. Masih lama bu" ujar Jisung. Jisung akhirnya memilih untuk beristirahat sebentar di samping taeyong sekaligus ngobrol beberapa topik dengannya

"Kalau bubu mau pipis gimana dong?" tanya Jisung

"humm gimana ya? Ntar tau deh bunda mau ngapain" jawab Taeyong. Jisung memeluk Taeyong dan menyembunyikan wajahnya dileher Taeyong. Raut wajahnya sudah terlihat seperti ingin menangis

Taeyong disini cuma diam saat perlahan merasa lehernya mulai basah dengan air mata. Tangannya bergerak membelai kepala Jisung lembut agar Jisubg berhenti menangis

"tatap bunda sayang"

Taeyong memegang kedua pipi putranya membuat mata mereka saling bertentang sekarang. Wajah yang sudah dibasahi air mata itupun kini terlihat jelas dimata Taeyong

"Khawatir" jawab Jisung singkat dan Taeyong sudah sangat mengerti itu. Harus bagaimanapun, Jisung harus tetap sekolah agar bisa menjadi orang sukses kelak

I Love You, Mom| Jiyong 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang