3. Bukan Kesalahan

6.5K 631 13
                                    

Ketemu lagi ♥️♥️

Mapir yuk🗯️

Gimana weekend kalian?

Follow akun penulis ViPril_Aprilia agar mendapatkan informasi tentang karya-karya penulis.

Mari nikmati liburan bersama Serena family💕

Votenya klik bintang dulu♥️


Happy reading 🧘🏻‍♀️

∅⁰∅⁰∅





Gara berlari dengan sekuat tenaga ke kamar nona muda. Walaupun bergelar tuan putri, ia tetap dipanggil nona. Karena keluarga mereka bergelar Grand Duke maka mereka bisa dipanggil putri ketika dalam upacara kerajaan atau yang bersifat di dalam istana.

"Astaga apa matamu tak melihatku lord," ucap Milly sambil menaruh tangan dipinggang. Milly adalah pelayan khusus pengasuh nona Serena sedari bayi.

Gara hanya menatap sekilas keranjang rotan yang berisi pakaian bersih nona muda yang telah di setrika dengan arang sudah berserakan di lantai.

Tangannya mengambil beberapa gaun sederhana nona muda yang biasa dikenakan di rumah. Lalu menyerahkannya pada Milly.

"Maafkan aku Milly, kabar penting ini harus segera diberitahukan," sungutnya dengan mata serius. Walaupun ia tahu bukannya nambah baik pakaian itu malah lebih kusut.

Bukannya  menjawab tapi Milly hanya menatap kosong pada pakaian nona muda, ia telah menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat berharap bisa pergi ke pasar malam.

Melihat Milly yang bersedih membuat rasa bersalah lord Gara makin bertambah. Ia tahu Milly adalah seorang gadis muda berusia sembilan tahun, ia sungguh memiliki wajah manis. Hanya saja kulitnya menjadi lebih gelap karena berkerja sebagai pelayan.

"Maafkan aku, setelah urusan selesai aku akan membantumu," rayunya sambil tersenyum manis.

Akhirnya Milly menyetujuinya dan Gara bisa pergi dengan terus berlarian. Ditengah perjalanan ia juga sesekali berpapasan dengan para tuan muda. Toh perotes juga tak membuat pakaian nona muda rapih kembali.

Kini Gara melanjutkan perjalanannya menuju tangga disamping lorong, hanya saja ada orang kedua yang mendengarnya kembali dengan perkataan serupa yang membuatnya menjadi frustasi.

"Apa matamu pergi lord," ucap pangeran pertama dengan mata tajam. Ia dan adiknya sedang menuruni tangga sebelum seseorang naik dari arah sebaliknya.

Pangeran Rexi berdiri ditengah-tengah antara pangeran kedua Steven Laren dan pangeran ketiga Daren Lerus. Dibelakangnya adik-adiknya mengikuti, dan ia menatap tajam lord Gara yang menabrak pangeran Steven.

Dengan buru-buru Gara segera menunduk, ia mendesis dalam hati bagaimana semua pangeran mengikuti kakak pertamanya untuk pergi  latihan disaat yang tak tepat ini.

"Ampun para pangeran, saya sedang ada keperluan mendesak dengan nona muda," jawab Gara dengan terus menunduk.

Sekumpulan anak muda itu langsung mengerinyit, mereka yang menggunakan seragam untuk latihan pedang itu memandang aneh perkataan lord Gara.

"Lupakan lain kali hati-hati," ujar pangeran Rexi sebagai pimpinan keluarga. Sudah pasti ia yang akan lebih dahulu bicara dan pastinya berpendapat.

Lord Gara hanya menunduk sebagai balasan, setelah melihat sekawan pangeran itu telah menghilang baru ia melanjutkan perjalanannya.

RoosWhere stories live. Discover now