46. Tak Sabar

852 111 1
                                    





Maaf agak telat update, wuh cepet banget naiknya ya♥️

Jangan lupa untuk vote dan komen, Follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku 🌼



Happy reading 🧘




∅⁰∅⁰∅



Eren yang merasa senang itu buru-buru membuka bingkisan yang telah ia bawa ke kamarnya. Gadis dengan jubah bak penyihir itu terlihat sangat cantik dan bersemangat.

"Wah cokelat dan sebuah peralatan menulis," gumam Eren yang melihat apa isi dari bingkisan itu.

Cokelat yang sangat mengiurkan dengan bentuk beruang yang sangat lucu, apalagi Ini adalah hadiah dari yang mulia sudah pasti rasanya sangat enak. Tapi tunggu sepertinya matanya tak sengaja melihat secarik surat.

Semoga kau menyukainya, jangan sering memberikan kecupan ke sembarang pria lain⚔️

Herlos
Raja Serven yang paling tampan.


"Dia masih mengingatnya," kata Eren dengan suara terkekeh. Ia merapihkan bingkisan itu ke kotaknya lagi, memastikan bahwa tak akan ada semut-semut nakal yang berniat mencuri cokelat miliknya.

Dari banyaknya yang dijelaskan Herlos mencoba untuk fokus, saat ini ia bersama dengan para pengajar sedang melakukan diskusi tentang bagaimana peningkatan kualitas akademi ke depannya.

"Saya berencana melakukan beberapa kunjungan resmi bersama anak-anak yang mulia, mungkin jika di izinkan istana dan menara sihir adalah tempat yang lebih baik untuk menjadi titik puncak acara kami," ungkap profesor Margaret. Ia menjelaskan hal itu di depan semua orang.

Sebenernya istana ada terbagi ke beberapa tempat, ada yang bisa dikunjungi oleh para undangan dengan sedikit persyaratan. Hanya beberapa tempat yang memiliki area istimewa dan terlarang, salah satunya adalah ruang keluarga kerajaan dan beberapa ruang sidang dan beberapa tempat khusus dan rahasia.

Profesor Hisya mengkaji hal tersebut dengan sangat rinci mereka benar-benar memikirkan kunjungan yang tepat dan akurat pada sasaran yang ingin mereka tuju. "Jika tuan Koctha bisa meluangkan waktu itu akan semakin baik yang mulia, para murid bisa melihat secara jelas penyihir istana," tambah Hisya.

Herlos menjadi sosok penting, walau begitu ia tak bisa mengambil kesimpulan begitu saja. "Saya rasa untuk itu tuan Koctha harus hadir, beberapa waktu ini ia sering melakukan hal-hal penting yang sepertinya sulit untuk ditunda."

Sean dan Dara tengah berada di sebuah gunung berapi yang memiliki sebuah karunia suci, Sean yang memiliki elemen air perlu meningkatkan sihirnya di gunung ini. Walau terlihat tidak nyambung, kalian harus ingat bahwa gunung menyimpan sumber air, sekaligus orang zaman dahulu menganggap gunung adalah sumber kehidupan langsung dari dewa.

Beberapa kali Herlos memasang pelindung istana seorang diri, tapi ia tak mengeluh karena seperti yang ia lihat tuan Koctha tidak sedang bercanda ia dalam metode serius.

"Ya yang mulia ini memang perlu banyak pembicaraan ke depannya, saya rasa mungkin musim sepi di depan sana adalah waktu terbaik," kata Rose dengan mata teduhnya.

Berlanjut ke banyak hal lain. Mulai seperti renovasi gedung dan beberapa pembiayaan yang mereka inginkan mulai mendapatkan donasi dari istana, biasanya akademi melakukan pengolahan biaya sendiri, tapi melihat akan adanya pengeluaran lebih mereka mulai meminta donasi.

RoosWhere stories live. Discover now