30. Final Chapter

189 9 0
                                    





Update ❤


Jangan lupa untuk vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti aku terus❤

Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗






Happy Reading ❤






°°°






Dia masa lalu, aku bukan masa depannya. Begitulah gambaran hati raja Herlos saat melihat keluarga sosok yang pernah singgah di hatinya berdatangan untuk meresmikan pernikahan raja Julius dan ratu Serena.

Duduk menjadi tamu di pernikahan orang terkasih jelas sangat menyakitkan apalagi mendengar jika mereka bahkan sudah terikat pernikahan di mata agama.

Tidak ada rencana lain, termasuk membatalkan acara pernikahan mereka. Herlos tak berdaya setelah kekuatan sekte bulan runtuh, kekuatan aneh dalam dirinya perlahan menghilang.

Jelas kekuatannya tidak sebanding dengan raja Julius, ia tidak lagi bisa bergerak sebebas dulu. Pengawal setianya lebih parah, ia mati karena terpanggang kekuatannya sendiri.

"Jadi untuk membatalkan saja sudah tidak ada peluang?" Begitulah isi batin Herlos. Di sampingnya ikut duduk beberapa tamu dari kerajaan tetangga.

Karena sudah menikah secara agama, Julius dan Serena memilih untuk hanya mengadakan penandatanganan resmi dan perjanjian di istana saja.

Seluruh istana di hias dengan simbolik ornamen mawar merah, belum lagi para anak kecil yang akan bertugas untuk menjadi pengiring pengantin.

"Putri ibu sangat cantik," puji Zelena memeluk putrinya dari belakang.

Memakai gaun putih yang mengembang, Serena terlihat cukup anggun saat kepalanya ditaruh sebuah tiara berukuran agak kecil yang ayahnya buat.

"Aku merasa kita terlalu sebentar menghabiskan waktu bersama ibu." Kata Serena menahan agar tangan ibunya tidak pergi.

Zelena merasa terharu, jika dulu ia dan suaminya agak berebut mencari waktu untuk menghabiskan waktu berdua. Di masa depan nanti mereka malah akan banyak merindukan waktu bersama anak-anak.

"Ini bukan air mata kesedihan, tapi kebahagiaan. Serena tumbuhlah dengan kuat. Jangan biarkan masa lalu ikut mengganggu hubungan kalian." Pesan Zelena sebelum membantu Serena naik ke kereta kuda.

"Aku percaya, ibu ayah terima kasih untuk segala kasih sayang kalian selama ini. Untuk bisa membesarkanku menjadi gadis paling kuat, aku meminta izin pada kalian untuk melepas diriku menjadi seorang istri yang baik dan berbakti untuk negeri ini. Sekaligus menjadi ratu terbaik untuk semua rakyatku."

Yuran duduk di kursi, sebuah tradisi di mana ketika ada yang menikah mereka harus melakukan semacam bentuk apresiasi pada keluarga.

Pemimpin keluarga berdiri, tangan kanannya membawakan sebuah baki berisi jimat. "Aku merestuimu untuk mengabdikan diri menjadi istri yang baik sekaligus pendamping pemimpin negeri ini."

Mengikatkan jimat di lengan sang putri. "Ayah," pangil Serena dengan mata berkaca-kacs.

"Ya," balas Yuran.

RoosWhere stories live. Discover now