42. Musim Dingin

987 110 4
                                    



11k🎉🎉🎉

Terima kasih atas bantuannya ♥️

Jangan lupa untuk vote dan komen ♥️ Follow akun penulis ViPril_Aprilia untuk mengikuti aktivitas aku 🌼





Happy reading 🧘

∅⁰∅⁰∅

Eren berjalan sedikit cepat untuk menuruni anak tangga. Sebuah kejadian tak pernah ia bayangkan terjadi, semua mesin pembuat air panas telah rusak. Jadi semua murid harus menunggu sekitar dua jam untuk mandi, kelas jadi diundur.

Mereka tidak bisa menggunakan air biasa jika tidak mau tubuhnya menjadi membeku.

"Selamat pagi profesor," sapa Eren ketika memasuki kelas. Setelah melakukan sapaan ia langsung duduk.

Para murid yang lain juga melakukan yang sama. Walupun sang profesor hanya akan mengangguk untuk menjawabnya. Semua guru akan datang lebih awal di musim dingin, mereka akan menghabiskan sedikit waktu untuk menyalakan bola suhu.

kemeja lengan panjang berwarna biru muda dengan rok yang berwarna biru navy yang memiliki model sepan di bawah lutut adalah seragam musim dingin. Untuk para murid perempuan mereka akan menggunakan stocking untuk melindungi kulit kaki mereka agar tak terlalu dingin.

Aturan seragam juga memuat sebuah jubah, tapi hal itu akan digunakan untuk di luar kelas atau saat-saat tertentu saja. Selebihnya mereka hanya akan memakai seragam saja.

"Akur rasa kalian telah sampai semua." Profesor Margaret membuka pembicaraan, ia maju dan berdiri. "Seperti yang kalian tau musim dingin identik dengan salju, setiap murid juga akan menjalankan tes tahunan di setiap musim dingin," tambahnya lagi.

Eren pada awalnya tidak mengerti kenapa pihak akademi harus menggunakan musim dingin untuk waktu ujian, padahal masih ada musim panas dan semi bahkan gugur yang lebih baik.

Profesor Margaret tersenyum, mungkin untuk anak-anak tahun pertama hal ini sedikit janggal. "Kalian tahu kenapa musim dingin yang dipilih? padahal masih ada musim panas dan semi bahkan gugur yang lebih baik?"

Membuka matanya Eren tercengang saat apa yang ada dipikirannya ternyata diketahui oleh profesor. Hal itu sangatlah memalukan.

"Tenang, aku tidak akan mentertawakan kalian. Sebagai murid terpilih kami ingin kalian bisa menghadapi segala hal dengan pintar, musim dingin hanya halangan kecil sayangku. Kalian harus bersemangat apalagi yang mulia akan datang kemari untuk melihat perkembangan akademi," papar Margaret memberikan sedikit informasi yang menarik minat.

Para murid perempuan langsung tersenyum. Yang mulia akan berkunjung? yang benar saja itu adalah sebuah informasi yang sangat-sangat penting.

"Kau tau aku harus menulis hal ini pada orang tuaku," bisik Gaya salah satu murid yang memiliki paras cantik.

Mary berdecak. "Jangankan dirimu aku juga akan melakukan hal yang sama. Apalagi yang mulia belum menikah," balas Mary dengan wajah berbinar.

Eren berpikir apakah orang yang pernah ia cium itu yang mulia raja beneran? menutup mulutnya Eren takkan bisa bernafas jika yang mulia masih mengingat kejadian itu.

"Jika ayahku tau, dia pasti akan membelikan aku seragam baru," ungkap Mirie dengan senyum kecut. Ia menatap seragamnya yang sepertinya sudah kuno.

"Seragam milikmu masih sangat bagus Mirie," papar Eren yang tak melihat sedikit noda atau robekan pada baju temannya itu. Jika Mirie bilang bajunya telah kuno, apa jadinya pada seragam yang ia pakai. Eren melihat ke arah seragamnya sendiri. "Kakak bilang aku akan memakai ini selama tiga tahun," runtuknya mengingat apa yang dikatakan oleh Jeffry di toko pakaian.

RoosWhere stories live. Discover now