Aku Update ❤
Jangan lupa untuk vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti aktivitas aku terus ❤
Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗
Happy Reading ❤
°°°
"Benarkah? aku sama sekali tidak pernah mendengarnya." Verdus datang untuk menjenguk pangeran mahkota.
Mata tuanya semakin lelah, ia merasa hidupnya tidak akan lama lagi. Hanya perkataan tulus dari Serena menghantui pikirannya.
"Sepertinya beberapa orang telah menghancurkan segel perjanjian," terang Julius dengan suara putus-putus.
Makhluk laut punya kekuatan bisa membuat manusia menjadi linglung. Efek halusinasi paling parah dpat membuat manusia jatuh cinta pada mereka.
Verdus sedikit takut. Di masa tuanya semua hal buruk banyak terjadi satu persatu, ia sedikit kesal jika mengingat kenapa tidak saat muda saja semua ini terjadi.
Saat muda tentunya Verdus masih punya kekuatan untuk berpikir cepat dan menyelesaikan masalah dengan optimal. "Aku tidak tau di balik tenangnya suasa Arana sebenarnya sangat buruk. Kita ada di dalam bom waktu."
"Mungkin ini salah satu alasan Serena tidak pernah mau menerima dirimu," putus Verdus yakin.
Zelena adalah orang yang selama ini bisa mengartikan mimpi para kaisar dan raja, jelas ada kemungkinan besar Serena sudah bisa menuruni kemampuan itu.
Julius mengangkat sudut bibirnya. "Jika ramalan tersebut benar, bukan hanya kakek dan para sudarku kita semua juga ditakdirkan akan mati."
Tidak ada ketakutan, mereka jelas tau saat awal Serena lahir maka sebuah buku lama telah kembali terbuka.
Verdus mengangguk, ia kerap sedikit sedih melihat cara Yuran memperlakukan Serena tapi ia sendiri tau jika Yuran tau putrinya akan punya hidup yang paling berbeda dari empat belas putranya.
"Aku akan meminta pihak istana kaisar dan kediaman Serana untuk mengizinkan Serena ikut pendidikan wajib militer." Verdus menilai dari pada kembali memasukkan Serena ke akademi itu akan menjadi pengulangan saja.
Lebih baik melatih fisik dan ketangkasan.
____
"Pelatihan militer Aranda tidak tanggung-tanggung putri, anda tidak akan mendapatkan satupun tempat istimewa." Sofie membantu merapihkan satu tas yang hanya boleh di bawa Serena untuk pergi ke perkemahan militer.
Secara mendadak sore hari kediaman Aranda dikagetkan dengan turunnya surat keputusan hak penuh mengirim Serena pergi berlatih ke barak militer.
Serena masih diam, ia tau kakeknya pasti punya alasan. Di sini Serena bahkan baru sekali datang ke perjamuan para lady.
Sofie Hati-hati memilih barang apa saja yang akan Serena bawa. Tangannya sebenarnya gatal ingin memasukkan banyak selimut hangat, hanya tinggal satu minggu Aranda akan mengalami musim dingin panjang.
"Aku hanya berharap tidak ada hal buruk." Serena berdiri dan berjalan menuju rak buku, tangannya mengambil tiga buku yang akan ia bawa.
Satu buku sihir dasar menegah, satu buku tentang dunia minter dan peta. Meneliti tasnya Serena berharap ia bisa membawa satu buku lagi walau harus memegangnya.
YOU ARE READING
Roos
Fantasy"Tolong jadikan aku rakyat biasa." Perkataan dari anak perempuan itu membuat satu aula terdiam. "Tapi kau berada di nomor dua puluh empat dari tahta," ucap kaisar yang juga kakeknya. "Benar, kau putri satu-satunya kekaisaran," jelas raja tak terima...
