16. Ka Julius Kamu Terlalu Serius

3K 337 5
                                    


Ketemu lagi ♥️

Vote dulu yuk dari part 1 -16 bagi yang belum💅

Terimakasih atas 500 pembaca pertamanya ♥️

Sangat senang melihat cerita ini bisa bertumbuh dan mulai berkembang 💕





Happy reading 🧘🏻‍♀️

∅⁰∅⁰∅



Mereka kembali kerumah dengan kereta kuda, Jander membeli beberapa ekor ikan asap dengan bagian tubuh masih lengkap. Mungkin ketika sampai mereka akan meminta pelayan agar memasukkannya ke dalam bubur untuk sarapan besok pagi.

Di pagi Serena sudah membuat keributan karena tak mau belajar, begitupun dengan Bernan keduanya secara kompak membuat keributan. Duke Yuran sudah kesal untuk terus membujuk keduanya berakhir dengan membiarkan keduanya melakukan apa yang mereka mau.

"Tapi ayah, Bernan selalu tak mau belajar jika berada di dekat Serena," tuding Dustin tak senang. Ia merasa ayahnya terlalu memberikan kebebasan pada dua anak bungsunya itu.

Menghentikan gerakan menuliskan duke menjawab pertanyaan yang di ajukan Dustin. "Dia akan masuk akademi tahun depan, jadi kau tenang saja."

Lord Gara buru-buru masuk ke dalam ruang kerja milik tuannya. "Salam duke, pangeran mahkota datang kemari," jelasnya dengan menyerahkan sebuah informasi.

"Ada apa? bukannya tak ada kegiatan untukku di istana? apa terjadi kekacauan?" tanya duke dengan menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi. Rasanya istana tak pernah sekalipun bisa diam tanpa masalah.

Tak berselang lama Julius datang dengan pakaian resmi kerajaan dilengkapi oleh jubah merah yang memanjang hingga ujung kakinya. Dia terlihat tampan dengan pakaian itu, semenjak menjadi putra mahkota pakaian resmi kerajaan sudah seperti pakaian sehari-hari.

"Salam paman," sapa Julius tanpa menundukkan kepalanya. Di lihatnya sepertinya paman dan sepupunya sedang mendiskusikan sesuatu, jika di lihat dari posisi duduk mereka berdua yang berhadapan.

Duke Yuran menjawabnya. "Salam untukmu, apa ada hal yang penting? atau hal mendesak?"

Julius mengeluarkan sebuah surat dengan stempel kerjaan, sudah pasti surat ini asli apalagi yang menyampaikan adalah pangeran mahkota sendiri. Menyerahkan surat itu langsung ke tangan pamannya, bahkan ia bisa melihat sepupunya sedang duduk tanpa mempersilahkan tamu untuk menempati kursinya. Bahkan pamannya tak memprotes tindakan sepupunya itu. Padahal jelas-jelas kursi yang tersedia hanya satu.

Yang Terhormat
Grand Duke Yuran dari Aranda

Sebagai pelindung kerajaan Aranda, anda dan keluarga adalah salah satu hal yang paling berharga dan dihormati oleh semua orang.

Membaca penggalan surat bagian pertama matanya langsung mendapati kalimat yang perlu ia komentari. "Ini cuman basa-basi," ujar duke Yuran dengan wajah mengolok penulis surat tersebut.

Julius menggeleng, pamannya terlalu berani mencela surat dari ayahnya. Sudah dipastikan jika ia rakyat biasa atau bangsawan lain sudah berbeda cerita.


Salah satu anak anda, yaitu yang terhormat mawar emas kekaisaran yang kita sebut putri Serena Ayuran dari Aranda. Akan mendapatkan pelatihan khusus bersama pangeran mahkota, pangeran Julius Loise Velden dari Aranda di istana.

Kami dengan terhormat akan memberikan pengajaran bagi keduanya sebagai calon masa depan Aranda, dengan itu dimohon persetujuan anda sebagai kepala keluarga.

RoosWhere stories live. Discover now