03 : selamat datang, sepupu baru.

558 94 7
                                    

Happy reading🖤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading🖤

Spam komen dong🤡 besok aku up lagi deh kalo rame🥸

...

Ruang makan kini sudah terlihat seperti seharusnya. Kakek Park memerintah belasan maid untuk sesegera mungkin membereskan kekacauan yang dibuat oleh cucu-cucunya, pria tua itu juga meminta maid untuk membuatkan ulang makanan untuk makan malam hari ini. Setelah menunggu hampir satu jam lamanya, para maid itu akhirnya bisa menyelesaikan semua perintah kakek Park. Bahkan cucu-cucunya yang terlukapun sudah sempat mereka obati.

Kepala maid membungkuk sembilan puluh derajat sebelum akhirnya kedua tangannya menutup pintu ruang makan yang terbuat dari kayu jati yang menjulang tinggi. Setelah itu suasana disana benar-benar semakin terasa tidak nyaman, terutama untuk Jake dan Sunoo yang tertangkap basah sedang berkelahi dan membuat ruang makan menjadi berantakan.

Semua pandangan dari orang-orang yang sudah duduk di depan meja makan tertuju ke bawah, tidak ada yang berani mengangkat kepalanya, apalagi sampai berani untuk memulai pembicaraan sebelum kakek Park. Keheningan yang terjadi ruang makan ini bukanlah hal yang aneh, setiap makan malam besar yang diadakan oleh kakek Park, suasananya memang selalu seperti ini, tapi tetap saja, meskipun ini bukan yang pertama kali, rasanya tetap sama-sama menegangkan.

"Siapa yang akan memimpin doa untuk makan malam hari ini?" Akhirnya kakek Park bersuara, melirik dari sisi kanan sampai sisi kiri, semuanya tidak lepas dari pandangan pria tua itu.

Heeseung, Jake dan Jay mengangkat tangan mereka bersamaan. Dengan kepala yang sudah mereka angkat, mata mereka saling melempar pandangan tajam, mengancam satu sama lain untuk segera menurunkan tangan mereka. Tapi mereka adalah bagian dari keluarga 'Park'. Sifat keras kepala mereka tentu sama sehingga detik-detik berlalu tidak ada yang mau mengalah.

"Baiklah," Kakek Park menarik nafas dalam, tangannya menunjuk seseorang yang kini sudah resmi menjadi salah satu cucunya di keluarga Park ini, "Park Sunghoon, angkat kepalamu, nak."

Sunhee tersenyum penuh kemenangan, tangannya bergerak untuk menggenggam tangan dingin anak angkatnya, "Ikuti ucapan kakek," Bisiknya dengan tegas.

Gemetar. Sunghoon sudah ketakutan sejak awal melihat bagaimana ganasnya cucu-cucu Park ketika sedang berkelahi. Sejak saat itu dia membunyikan bel kewaspadaan dalam dirinya untuk tidak ikut campur dalam hal apapun yang menyangkut dengan mereka. Sunghoon hanya ingin menjalani kehidupannya yang baru dengan damai. Sudah lebih dari cukup dia merasakan diperlakukan buruk oleh satu sekolah,  Sunghoon tidak mau semuanya kembali terulang di mansion.

"Sunghoon ..."

Suara lembut kakek Park membuat Sunghoon mau tidak mau akhirnya mengangkat kepalanya, perlahan tapi pasti, matanya kini bersitatap dengan Heeseung yang duduk di sebrang sana. Meneguk ludahnya susah payah, Sunghoon kini berkeringat dingin melihat wajah laki-laki itu tampak sangat tidak bersahabat dengannya.

Wheel SpinWhere stories live. Discover now