12 : apakah aku akan berakhir seperti itu?

385 74 8
                                    

Happy reading🖤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading🖤

...

Sunghoon tidak menyangka bahwa ibu dan ayahnya akan semarah itu ketika Soojin mengadu pada mereka bahwa dirinya mencoba mendekati Heeseung. Entah apa yang salah, Sunghoon tidak menemukan kesalahan apapun yang dia lakukan sampai dia harus mendapatkan pukulan dan makian.

Rasanya sungguh menyakitkan. Tidak. Bukan fisiknya. Tapi hatinya. Ketika kedua orangtua angkatnya itu menatapnya seolah-olah dia ini tikus kecil yang lemah dari pinggiran jalan. Mereka bicara bahwa apa yang Sunghoon lakukan benar-benar membuat harga diri mereka jatuh.

Memang kenapa? Apakah salah kalau Sunghoon ingin mencoba akur dengan sepupunya? Apakah salah kalau Sunghoon mencoba membantu mereka? Pertanyaan-pertanyaan itu terus memenuhi kepalanya, bahkan ketika dia saat ini mencoba fokus pada buku pelajaran. Sunghoon sampai mengerang berkali-kali, kesal sendiri karena dia tidak menemukan jawaban atas semua pertanyaan itu.

"Kenapa para orangtua tidak ingin anaknya akur dengan saudaranya sendiri?" Sunghoon mendesah putus asa, tangannya meletakkan pulpen di atas buku, memilih mengacak-acak rambutnya sendiri.

Merasa tidak ada gunanya kalau dia belajar disaat-saat seperti ini, Sunghoon akhirnya memilih pergi dari area perpustakaan setelah lebih dari satu jam berada disana. Kakinya melangkah perlahan, tangannya yang tidak dia masukan ke dalam saku celana menyentuh pipi kanan dan sudut bibirnya perlahan. Ringisan keluar dari bibirnya, meskipun sudah diobati, rasa sakitnya tetap belum hilang.

Entah kebetulan atau bukan, Sunghoon melihat Heeseung berjalan ke arahnya. Ah— bukan, pasti laki-laki itu akan pergi ke perpustakaan. Melihat yang paling tua hanya menatap lurus ke depan, Sunghoon berusaha tetap tersenyum melupakan sekejap rasa sakit dari sudut bibirnya.

Seperti dia tidak ada disana, Heeseung melewatinya begitu saja. Seperti sebelum-sebelumnya. Sunghoon bahkan sudah menduga hal itu akan terjadi lagi kali ini. Melihat punggung lebar itu benar-benar masuk ke dalam perpustakaan, Sunghoon menghela nafas lagi. Ternyata memang sangat sulit untuk meluluhkan hati mereka. Tidak Ni-ki, tidak Heeseung, semuanya seperti membuat tembok besar untuk membuatnya tidak bisa meraih mereka.

"Hyung!"

Sunghoon menerjap setelah sadar dari lamunannya, "Jungwon?" Bibirnya langsung melengkung, membentuk senyuman melihat yang muda mendekatinya.

Jungwon mengernyit melihat di wajah Sunghoon ada beberapa luka lebam, "Wajah Hyung—"

"Sepertinya kita lebih baik bicara di dalam perpustakaan saja, Jungwon-ah," Sunghoon masih ingat kalau kedua orangtuanya memberikan dirinya peringatan untuk tidak melakukan hal bodoh seperti itu lagi. Hal bodoh yang dimaksud disini adalah mendekati sepupunya.

Wheel SpinWhere stories live. Discover now