19 : tolong selamatkan aku.

472 74 10
                                    

Happy reading🖤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading🖤

Chapter ini panjang banget😭🙏🏻

...

Pagi ini kamar Ni-ki didatangi oleh Sunghoon, Heeseung dan Jungwon. Mereka mengunjungi yang lebih muda hanya untuk melihat seberapa parah sakit laki-laki itu. Sebenarnya mereka akan berangkat ke sekolah tetapi karena Ni-ki tidak datang ke halaman depan mansion, akhirnya salah satu maid memeriksa ke kamar Ni-ki atas permintaan supir pribadi Park.

Maid itu mengatakan bahwa Ni-ki terbaring dengan tubuh yang terbungkus selimut, anak itu menggigil hebat, bibirnya pucat pasi dan suhunya sangat tinggi. Mendapatkan informasi tidak mengenakan, Heeseung sebagai yang tertua langsung bergegas masuk ke dalam mansion lagi.

Jungwon yang sudah berada di dalam mobil langsung keluar dari mobil saat melihat sepupu tertuanya itu tergesa-gesa berjalan masuk ke dalam. Kakinya melangkah besar untuk mengejar Heeseung yang sudah berada jauh di depan sana. Hatinya menjadi tidak tenang, Jungwon langsung berpikir bahwa sesuatu baru saja terjadi.

Saat Heeseung masuk ke dalam kamar, ternyata Sunghoon sudah ada disana, duduk di tepi kasur dengan punggung tangan yang dia letakkan di dahi yang lebih muda. Mata mereka bertemu, Heeseung bisa melihat betapa besarnya perasaan khawatir Sunghoon saat ini, itu artinya suhu tubuh Ni-ki benar-benar tinggi seperti yang dikatakan oleh maid.

Jungwon masuk ke dalam kamar, nafasnya agak tidak beraturan saat dia menutup pintu kamar. Kakinya langsung melangkah mendekati sepupu-sepupunya. Jungwon kemudian menatap Ni-ki yang masih memejamkan matanya, keringat terus membasahi wajah laki-laki dan Sunghoon dengan telaten terus mengusapi wajahnya.

"Ni-ki-ya ..." Jungwon memanggil sepupunya.

"Apakah kamu mendengar suaraku?" Sunghoon menepuk pelan pipi yang lebih muda, mencoba membuat Ni-ki untuk membuka matanya, "Hyung disini, ada Jungwon dan Heeseung hyung juga."

Heeseung merendahkan tubuhnya, bertumpu sepenuhnya pada lututnya sendiri untuk mensejajarkan wajahnya dengan yang lebih muda. Ni-ki terlihat mulai membuka matanya, bersamaan dengan itu, air mata mengalir dari sudut mata laki-laki itu. Saat kepala Ni-ki menoleh sedikit ke arahnya, Heeseung menatap anak itu dengan tatapan lembut.

Tangan Heeseung menyeka keringat yang membasahi dahi Ni-ki, dia juga menyingkirkan beberapa anak rambut dari sana agar sepupunya merasa lebih nyaman, "Sejak kapan badanmu panas seperti ini?"

"Aku ... tidak tau ..." Ni-ki memejamkan matanya lagi, rasanya benar-benar pusing bahkan hanya untuk membuka matanya.

"Bagaimana dengan tidurmu semalam?" Kini giliran Sunghoon yang bertanya, "Apakah kamu tidur dengan baik?"

"Aku ..." Ni-ki menelan ludahnya susah payah, dia bisa merasakan sendiri air mata lagi-lagi mengalir melalui sudut matanya, "Semalaman— aku di kamar mandi ... dan belajar disana ... aku ingin tetap terjaga sepanjang malam agar— agar aku bisa mengerjakan semua soal ujian dan tidak mengulang lagi."

Wheel SpinWhere stories live. Discover now