09 : neraka dunia yang sesungguhnya.

393 77 15
                                    

Happy reading🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading🖤

...

Setelah Jake diperbolehkan pulang oleh dokter, Youngmi benar-benar membuat perayaan. Dia menyewa beberapa koki terkenal untuk memasak makan malam hari ini. Penampilannya hari ini tampak lebih mempesona, wajahnya dirias secantik mungkin. Sebenarnya malam ini kebetulan Kakek Park pulang ke mansion setelah melakukan perjalanan bisnis di luar negeri, Youngmi sekaligus ingin menyambut ayah mertuanya itu.

"Jake, kemari nak."

Saat namanya dipanggil dan diberi gestur untuk mendekati kakeknya, dia bergegas bangkit dengan secercah senyum manis di wajahnya. Langkah kakinya terlihat begitu angkuh saat matanya dengan sengaja bersitatap dengan sepupunya satu per satu.

Kakek Park langsung menarik Jake ke dalam pelukannya, menepuk-nepuk punggung cucunya yang satu itu sambil tersenyum bangga, "Hebat sekali! Kamu harus bisa mempertahankan nilaimu dengan baik."

"Tentu saja kakek," Jake tersenyum miring, merasa bahwa kini semua sepupunya berada jauh di belakangnya, "Aku akan belajar lebih giat lagi agar aku bisa mempertahankannya."

Sunghoon mengalihkan pandangannya dari Jake. Dia melihat Heeseung, Jay, Sunoo, Ni-ki dan Jungwon satu per satu, memperhatikan dengan baik ekspresi mereka saat Jake di depan sana masih dalam pelukan hangat kakek Park. Mereka semua, Sunghoon bisa melihat rasa iri dan kecewa menyatu, melebur menjadi satu dalam kemarahan yang begitu jelas.

"Heeseung, bukankah kamu yang terpintar di sekolah? Kakek tidak menyangka ternyata Jake menjadi yang pertama yang bisa mendapatkan nilai sempurna," Ucap Kakek Park setelah melepaskan pelukannya.

Dari sekian banyak cucu pria tua itu, kenapa dirinya yang harus disebut? Heeseung menelan ludahnya susah payah dan mencoba untuk tersenyum tipis sambil memikirkan apa jawaban yang harus dia berikan agar rasa malu dalam dirinya tidak semakin besar, "Tingkatan kami berbeda kakek. Aku berada di kelas tiga, dan Jake berada di kelas dua. Di tingkatku, nilai yang ku dapatkan adalah yang terbesar."

"Saat kamu berada di kelas dua, bukankah kamu tidak pernah mendapatkan nilai sempurna juga?" Youngmi menyahut dengan nada remeh terselip di setiap kata yang dia ucapkan.

Soojin, ibu Heeseung, tentu saja tidak terima mendengar pertanyaan itu. Matanya melotot tajam pada wanita di depannya, "Heeseung selalu berada di peringkat satu bahkan sejak masih berada di sekolah dasar."

Youngmi berdecih, "Apa gunanya peringkat satu kalau tidak pernah mendapatkan nilai sempurna?"

"Benar," Ahnjong, ibu Jay, ikut menyahut dengan ekspresi antusias. Rupanya dia ingin membuat suasana disana semakin panas, "Mungkin kalau Jake dan Heeseung berada dalam tingkatan yang sama, bukankah Jake yang akan berada di peringkat satu?"

Wheel SpinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang