SEANA - 03

11 3 0
                                    

Wajah Ana menerpa angin yang berlawanan dengannya membuat wajahnya benar benar terlihat jelas di spion yang Sean lihat. Sean tersenyum tak terlihat, Ana begitu cantik.

"Kita makan mie ayam di langganan aku gapapa?"

"Iya gapapa."

Sean berhenti di kedai kecil di pinggir jalan, kedai mie ayam langganan Sean? Ana membuka helmnya lalu membuntuti Sean masuk ke dalam kedai kecil itu.

"Mas Parjo mie ayam dua ya, yang satu kayak biasa ayamnya di pisah."

"Oke mas." Ucap nya sambil mengacungkan jempol pada Sean dan tersenyum.

Ana duduk di hadapan Sean "Kamu suka makan disini?"

"Iya, ini langganan aku dari tahun lalu."

"Wah pelanggan lama rupanya." Ana terkekeh bersama Sean.

"Mie ayam disini enak, kamu kalo nyobain pasti mau terus."

"Iyakah? Wah penasaran nih jadinya sama rasanya."

"Ga akan nyesel deh."

Ana terkekeh, tidak lama pesanan pun datang.

"Wah mas Sean kesini ga sendiri lagi, pacarnya ya mas?"

"Bu-"

"Doain aja mas parjo." Belum sempat Ana bicara, Sean sudah memotongnya terlebih dahulu. Dan jawaban Sean membuat pipi Ana bersemu.

"Aman itu mah, harus pokoknya."

"Sip mas, makasi."

Mas parjo mengangguk dan meninggalkan keduanya.

"Ayo cobain, kalo ga enak aku traktir makanan kesukaan kamu."

"Oke."

🍑🍑🍑

"Pengen jagung manis."

"Ayok."

Kini keduanya sedang berjalan berdua di pinggir jalan mencari makanan yang mereka inginkan, setelah memakan mie ayam langganan Sean, Ana pun menyukai.

"Pak jagung manisnya satu."

"Ini mas." Sean menerima jagung manis dan mengeluarkan uang dari sakunya lalu memberikan pada penjual jagung.

"Kembaliannya ambil aja pak."

"Makasi mas."

"Ini jagungnya." Ana menerima jagung dari Sean

"Aku lebihin nanti pas tranfer ya."

"Gausah, aku lagi seneng jadi aku traktir kamu hari ini apa aja yang kamu pengen."

"Makasi."

Sean mengangguk, mereka duduk di kursi pinggir jalan. Menikmati lalu lalang orang yang mengendarai kendaraanya, suasana yang sebentar lagi gelap membuat semakin bagus.

"Aku suka sama kamu An." Ucap Sean pelan.

"Apa Sean?"

"Gapapa."

"Maaf ya aku cuma punya motor."

"Maksudnya?"

"Kamu gabisa pakai dress karna aku pakai motor."

"Gapapa Sean, pake motor enak tau. Lebih leluasa liat pemandangan jalanan di malam hari kayak gini."

"Pulang yuk, udah mau malam nanti aku di cariin papah." Lanjut Ana.

Sean mengangguk lalu mengandeng tangan Ana membuat Ana terkejut dan mengedipkan matanya beberap kali tak menyangka.

"Eh."

SEANAWhere stories live. Discover now